Permintaan kambing kurban di Banjarnegara jelang Iduladha terus mengalami kenaikan. Namun, harga justru turun hingga Rp 200 ribu per ekor.
Berdasarkan pantauan detikJateng di Pasar Hewan Petambakan, Kecamatan Madukara, Banjarnegara pada Selasa (3/6/2025) terlihat ramai. Banyak pedagang atau peternak membawa kambing atau domba siap kurban.
Salah satu pedagang kambing di Banjarnegara Kirman mengatakan permintaan kambing siap kurban terus meningkat. Bahkan tahun ini lebih ramai jika dibanding tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dibandingkan tahun kemarin pas Iduladha, jumlah permintaan kambing tahun ini lebih banyak. Tahun ini lebih ramai. Per hari ya bisa 10 ekor sampai 20 ekor," kata dia saat ditemui di Pasar Hewan Petambakan, Selasa (3/6/2025).
Namun, ia mengungkapkan harga pasaran kambing justru turun hingga Rp 200 ribu per ekor. Penyebabnya kata dia, lantaran banyaknya kambing jantan di pasaran.
"Sekarang memang permintaan naik, tetapi harga turun sampai Rp 200 ribu per ekor. Mungkin karena banyak kambing jantan yang keluar dari kandang, istilahnya banyak yang jual juga," ungkapnya.
Kambing yang biasanya dijual Rp 4 juta, saat ini hanya Rp 3,8 juta. Tetapi, Kirman memprediksi, semakin mendekati Hari Raya Iduladha, harga akan merangkak naik.
"Mungkin nanti semakin mendekati Hari Raya Iduladha, harga mulai naik. Ya bisa stabil lagi," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan, pedagang kambing, Sudarno Supardi. Ia menyebut, harga kambing saat ini masih belum stabil. Bahkan, harga di kandang masih lebih tinggi dibanding di pasar.
"Harganya kambing malah turun. Kalau saya misalnya beli di petani harga Rp 2 juta, saya jual di pasar itu tidak sampai Rp 2 juta," kata dia.
Di sisi lain, Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara terus meningkatkan pengawasan terkait peredaran hewan kurban. Ternak diperiksa dulu sebelum masuk ke pasar untuk mencegah peredaran hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) dari luar daerah.
"Pengawasan terus kami lakukan. Jadi sebelum masuk ke pasar kami periksa dulu. Ini juga berlaku untuk kambing atau sapi. Harapannya jangan sampai ada hewan yang terkena PMK kemudian masuk ke pasar," ujar drh Agung Yuwono, dokter hewan dari Dinas Pertanian Banjarnegara.
Baca juga: Diskon Tarif Listrik 50% Batal! |
(aku/afn)