Pada awal April 2025, masyarakat global dihebohkan dengan peraturan tarif impor baru yang diterapkan Presiden AS Donald J Trump. Berapa besaran tarif baru untuk setiap negara dan kapan mulai efektif berlaku?
Dirujuk dari The Guardian, Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru ini pada Rabu, 2 April 2025. Singkat kata, terdapat dua aturan baru yang akan diterapkan.
Pertama, pemberlakuan tarif universal sebesar 10% pada semua barang impor asing. Kedua, adanya tarif resiprokal yang dikenakan terhadap negara-negara tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, menurut keterangan dari laman resmi The White House, Indonesia termasuk daftar negara yang terkena tarif resiprokal. Salah satu alasannya, Indonesia memberlakukan tarif sebesar 30% untuk etanol terhadap Amerika. Di sisi lain, AS mengklaim hanya menerapkan tarif barang serupa sebesar 2,5%.
Kondisi tersebut kemudian membuat Presiden Trump berusaha menyeimbangkan situasi dengan cara menghadirkan kebijakan tarif impor baru.
"Presiden Trump berupaya menyeimbangkan persaingan bagi bisnis dan pekerja Amerika dengan menghadapi kesenjangan tarif tidak adil dan hambatan non-tarif yang diberlakukan oleh negara lain," tulis White House, dikutip pada Rabu (9/4/2025).
Memangnya, seberapa besar tarif impor baru dari Trump untuk Indonesia? Yuk, temukan jawabannya dalam daftar lengkap seluruh negara dan waktu pemberlakuannya melalui uraian di bawah ini. Selamat membaca!
Daftar Tarif Trump untuk Semua Negara
Telah disebut sebelumnya, Presiden Trump menerapkan tarif universal sebesar 10% untuk barang-barang asing yang masuk AS. Tak berhenti sampai di situ, Trump juga memberlakukan aturan tarif resiprokal atau timbal balik terhadap sejumlah negara dengan persen berbeda-beda.
Misal, negara A memberi tarif sebesar 30% untuk barang-barang dari negara B. Maka, negara B juga menerapkan tarif sebesar 30% dari negara A. Inilah yang diterapkan Amerika terhadap sejumlah negara biarpun besarannya tidak sama persis.
Sebagai contoh, dalam tabel 'Reciprocal Tariffs' yang dipegang Trump saat memberi pengumuman, China diklaim telah menerapkan tarif sebesar 67% terhadap AS. Maka, AS memberlakukan tarif resiprokal sebesar 34%.
Disadur dari CBS News, daftar lengkap negara-negara yang terkena tarif resiprokal dan besarannya adalah:
- Lesotho: 50%
- Saint Pierre dan Miquelon: 50%
- Kamboja: 49%
- Laos: 48%
- Madagaskar: 47%
- Vietnam: 46%
- Sri Lanka: 44%
- Myanmar (Burma): 44%
- Kepulauan Falkland: 42%
- Suriah: 41%
- Mauritius: 40%
- Irak: 39%
- Botswana: 38%
- Guyana: 38%
- Bangladesh: 37%
- Serbia: 37%
- Liechtenstein: 37%
- RΓ©union: 37%
- Thailand: 36%
- Bosnia dan Herzegovina: 36%
- Tiongkok: 34%
- Makedonia Utara: 33%
- Taiwan: 32%
- Indonesia: 32%
- Angola: 32%
- Fiji: 32%
- Swiss: 31%
- Libya: 31%
- Moldova: 31%
- Afrika Selatan: 30%
- Nauru: 30%
- Aljazair: 30%
- Pakistan: 29%
- Pulau Norfolk: 29%
- Tunisia: 28%
- Kazakhstan: 27%
- India: 27%
- Korea Selatan: 25%
- Jepang: 24%
- Malaysia: 24%
- Brunei Darussalam: 24%
- Vanuatu: 23%
- Pantai Gading: 21%
- Namibia: 21%
- Uni Eropa: 20%
- Yordania: 20%
- Nikaragua: 18%
- Zimbabwe: 18%
- Malawi: 18%
- Israel: 17%
- Filipina: 17%
- Zambia: 17%
- Mozambik: 16%
- Norwegia: 16%
- Venezuela: 15%
- Nigeria: 14%
- Chad: 13%
- Guinea Khatulistiwa: 13%
- Kamerun: 12%
- Republik Demokratik Kongo: 11%
Dilansir detikFinance, Trump akan mengenakan tarif baru untuk China, yaitu mencapai 104% per hari ini, Rabu (9/4/2025) Hal ini terjadi karena kedua negara saling 'berbalas' mengenakan tarif impor.
Kapan Tarif Impor Baru dari Trump Diberlakukan?
Kembali dirujuk dari laman The White House, tarif universal 10% terhadap semua negara sudah diterapkan sejak Sabtu, 5 April 2025. Pemberlakuan ini terhitung dimulai pukul 12.01 AM EDT.
"This will take effect April 5, 2025 at 12.01 a.m. EDT," bunyi keterangan dalam laman tersebut.
Sementara itu, tarif resiprokal dari AS berlaku mulai hari ini, Rabu, 9 April 2025, pukul 12.01 AM EDT.
"Presiden Trump akan mengenakan tarif timbal balik yang lebih tinggi secara individual pada negara-negara yang memiliki defisit perdagangan terbesar dengan Amerika Serikat. Semua negara lain akan tetap dikenakan tarif dasar 10%. (Tarif) Ini akan berlaku mulai 9 April 2025 pukul 12:01 a.m. EDT."
Kebijakan Indonesia Hadapi Tarif Baru Trump
Berlainan dengan China, Indonesia memilih menempuh jalur negosiasi. Hal ini dijelaskan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto.
"Indonesia memilih jalur negosiasi karena Amerika merupakan mitra strategis. Kemudian juga revitalisasi perjanjian perdagangan dan investasi di mana Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) ini terakhir tahun '96," ujarnya dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).
Beberapa poin negosiasi RI ke AS adalah:
- Meningkatkan volume impor produk dari AS, seperti gandum, kapas, hingga minyak dan gas.
- Mempertimbangkan pemberian insentif fiskal dan nonfiskal.
- Mempertimbangkan deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs) melalui relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap sektor ICT.
Nah, itulah daftar lengkap tarif impor baru dari Trump dan waktu efektif pemberlakuannya. Semoga bisa membantu detikers memahami keadaan 'perang tarif' terbaru ini!
(par/dil)