Proyek Tol Semarang-Demak Borong 9 Juta Batang Bambu untuk Konstruksi

Proyek Tol Semarang-Demak Borong 9 Juta Batang Bambu untuk Konstruksi

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 03 Jan 2025 11:01 WIB
Proyek pembangunan Tol Semarang-Demak yang menggunakan konstruksi dari matras bambu. Foto diunggah Jumat (3/1/2025).
Proyek pembangunan Tol Semarang-Demak yang menggunakan konstruksi dari matras bambu. Foto diunggah Jumat (3/1/2025). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 menarik perhatian karena konstruksinya menggunakan matras bambu. Sebanyak 9 juta bambu dibutuhkan dan didatangkan dari berbagai daerah.

PPK Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak II, Ardita Manurung mengatakan bambu-bambu yang digunakan berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Untuk jenis bambunya yaitu Bambu Ampel, Bambu Balku, Bambu Wulung, dan Bambu Legi.

"Asal bambu antara lain dari Majalengka, Boyolali, Temanggung. Membutuhkan total sekitar 9 juta batang," kata Ardita saat dikonfirmasi, Jumat (3/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain untuk matras, Bambu itu digunakan sebagai cerucuk bambu pada proses soil improvement. Satu batang bambu panjangnya sekitar 8 meter.

"Untuk matras bambunya sudah 85 persen, cerucuk bambunya 79 persen," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dikutip dari laman resmi Bina Marga, Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra mengatakan penggunaan bambu tersebut sudah diuji. Pengujian dilakukan oleh Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung dari Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya.

"Kita lakukan dua jenis uji yang pertama adalah uji tarik dan kedua adalah uji lentur. Uji tarik dan uji lentur sistem Matras Bambu tersebut dilakukan untuk menjamin kehandalan matras bambu yang akan digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar di lokasi konstruksi," kata Arief dalam keterangannya.

Secara teknis, manfaat penggunaan matras dan cerucuk bambu adalah untuk menjaga penurunan sehingga tidak melewati batas tengah timbunan kemudian mendistribusikan beban timbunan secara merata. Selain itu mengurangi perbedaan penurunan akibat perbedaan kekakuan. Matras bambu juga dapat memberikan daya apung dan cerucuk bambu dapat meningkatkan daya dukung lekat (friction).

"Ini adalah hal yang luar biasa, seringkali orang ragu terkait dengan kekuatan bambu, tapi ini sudah dilakukan uji lentur, uji tekan sehingga penggunaan matras bambu aman dilakukan untuk konstruksi ini," tegasnya.




(ahr/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads