Aksi oknum tenaga kerja Indonesia (TKI) membuat geng dan bikin resah di Jepang membuat pekerja lainnya malu. Mereka berharap para oknum geng TKI itu dipulangkan saja.
Aksi oknum TKI di Jepang tepatnya di Prefektur Osaka itu viral, salah satunya diunggah akun X @sosmedkeras. Ada beberapa foto yang menampilkan sekumpulan pemuda dengan pakaian serba hitam, ada juga yang membawa bendera bertuliskan nama kelompok tersebut.
Kemudian beredar juga video konvoi menggunakan sepeda dengan membawa bendera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu PMI atau TKI dari Semarang, Jawa Tengah, Ega mengaku mendengar informasi tersebut dari berita dan kabar sesama PMI. Dia berada di Prefektur Chiba dan cukup jauh dari Osaka, meski begitu dia ikut malu dengan tingkah para oknum itu.
"Itu kabarnya kejadian di Osaka ya, saya di Chiba. Bersyukur di sini tidak ada seperti itu. Tapi kan kita ikut malu, jadi khawatir kalau orang Indonesia dipandang jelek sama warga lokal sini," kata Ega saat dihubungi detikJateng, Jumat (6/9/2024).
Ega juga mempertanyakan bagaimana para oknum TKI itu bisa lolos dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) hingga berangkat ke Jepang. Sebab, menurutnya saat menjalani pelatihan sejak lima tahun lalu, prosesnya cukup ketat bahkan ada pelatihan untuk menjaga sikap.
"Apa sekarang jadi kurang ketat ya? Waktu saya dulu ada pelatihan fisik dan attitude juga," ujar Ega.
"Mereka mending pulang aja," harapnya.
Hal senada disampaikan PMI asal Grobogan yang saat ini berada di Prefektur Miyazaki, Ayu. Dia berharap oknum geng TKI itu sadar jika mereka juga membawa nama Indonesia atas ulah mereka.
"Berkumpul silakan, tapi ya jaga adab sih, ya harusnya pada ngerti tempat lah. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Orang melihat kita para gaikokujin (orang asing), bukan lihat pribadi saja, tapi lihat negara yang kita bawa," ujar Ayu dengan emosional.
"Kalau kita yang berulah akan berimbas pada orang-orang di sekililing kita secara sadar ataupun enggak. Kita dikasih gampang masuk Jepang, tapi ya jangan nggampangke (menganggap enteng), kita semua belajar dan terus belajar memperbaiki diri, bawa nama baik bangsa," cetusnya.
Dikhawatirkan Berdampak pada Pengiriman TKI
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Tengah (Disnaker Jateng), Ahmad Aziz, sempat khawatir gegara ulah Geng TKI itu. Aziz cemas jika nantinya ulah oknum Geng TKI itu berdampak pada pengiriman tenaga kerja.
"Pertama pasti yang merugikan bersangkutan, contoh ketika ada kasus dia tidak diperbolehkan bekerja, ternyata kalau ada kasus kaya gitu akhirnya Pemerintah Jepang tidak lagi menerima magang maupun TKI dari Indonesia. Itu kan merugikan semua, maka nanti kami akan berikan tambahan kaitannya dengan soft skill cinta Tanah Air dan lain sebagainya dan menjaga nama baik itu," kata Aziz di kantornya, Kamis (5/9) kemarin.
(ams/dil)