.webp)
Harga cabai rawit di pasar tradisional Brebes, Jawa Tengah, melejit. Kenaikan harga diduga disebabkan pasokan dari penghasil cabai menipis.
Pantauan di Pasar Induk Brebes, Rabu (14/8/2024) siang, beberapa jenis cabai mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga tertinggi ada pada cabai rawit merah.
Di pasar ini, cabai rawit merah naik dari semula Rp 45 ribu menjadi Rp 60 ribu per kg, atau terjadi kenaikan sebesar Rp 15 ribu dalam waktu satu hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sairoh, pedagang sayur di pasar ini mengatakan harga cabai merah keriting juga naik. Pada Selasa kemarin, cabai merah keriting masih pada Rp 33 ribu. Sehari berikutnya pada Rabu ini naik Rp 2.000 menjadi Rp 35 ribu per kg.
"Paling tinggi itu cabai setan (rawit merah), sehari naik Rp 15 ribu. Kemarin Selasa masih Rp 45 ribu sekarang Rp 60 ribu per kilo. Cabai lain yang naik hanya cabai merah keriting dari Rp 33 ribu menjadi Rp 35 ribu," tutur Sairoh saat ditemui di lapaknya.
Untuk harga jenis cabai lain yang masih bertahan adalah cabai merah besar, cabai hijau besar dan rawit hijau. Di pasar ini, cabai merah besar harganya Rp 25 ribu, cabai hijau besar Rp 20 ribu dan rawit hijau Rp 25 ribu.
"Yang masih ajek, cabai merah besar, hijau sama rawit hijau. Sejak kemarin sampai hari ini tetap," terus Sairoh.
Pedagang ini tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga dua jenis cabai tersebut. Namun, lanjut dia, yang pasti pasokan dua jenis cabai tersebut makin hari makin menipis.
"Biasa dapat kiriman sampai 10 kg, hari ini cuma dapat 3 kg. Itu pun sudah banyak yang mulai keriput. Katanya dari sananya sudah sedikit," terang pedagang sayur ini.
Kepala Pasar Induk Brebes, Ali Nurokhman saat dikonfirmasi membenarkan naiknya harga cabai. Dijelaskan dia, saat kemarau, pasokan cabai selalu menipis. Hal ini berbeda dengan bawang merah yang sedang melimpah.
"Selalu seperti ini, tiap kemarau pasokan sedikit, jadi harga naik. Sementara bawang merah meningkat sehingga harga turun," pungkas Ali.
(ahr/aku)
