Akun Google Bisnis Puluhan Hotel di Solo Diretas, Nomor Telepon-Alamat Dipalsu

Akun Google Bisnis Puluhan Hotel di Solo Diretas, Nomor Telepon-Alamat Dipalsu

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 13 Agu 2024 16:21 WIB
ilustrasi staycation.
Ilustrasi kamar hotel. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Panuwat Dangsungnoen)
Solo -

Puluhan hotel di Kota Solo menjadi korban peretasan akun Google Bisnis hingga nomor resmi hotel diganti dengan milik pelaku. Meski belum ada laporan terkait kerugian yang ditimbulkan, tetapi kejadian ini membuat para pelaku bisnis hotel resah.

"Hampir semua hotel (di Solo) kena. Ini baru saya listing. Yang jelas ada 22 nomor penipu yang digunakan untuk mengganti nomor telepon, berarti pasti lebih dari 20 hotel, sekitar 50 hotel," terang Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Solo Wening Damayanti saat dihubungi awak media, Selasa (13/8/2024).

Wening menjelaskan, aksi peretasan akun Google Bisnis terjadi pada Minggu (11/8/2024). Aksi ini mulai dari mengubah nomor telepon, alamat hingga Google maps hotel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak aduan dari anggota PHRI bahwa data di Google baik nomor telepon dan alamat, sampai Google Maps diubah. Kami mengumpulkan IT hotel untuk koordinasi, ada expert juga yang kami hadirkan untuk bicara mengenai penanganan masalah ini," bebernya.

Dengan peretasan ini, ujar Wening, memungkinkan calon tamu menghubungi kontak pelaku penipuan untuk bertanya-tanya terkait hotel, hingga melakukan reservasi. Jika reservasi telah dilakukan, nomor rekening yang diberikan adalah milik pelaku penipuan.

ADVERTISEMENT

Untuk mengantisipasi adanya korban, PHRI telah mengumpulkan tim IT masing-masing hotel untuk melakukan pemulihan data. Sosialisasi juga terus digencarkan masing-masing hotel di Kota Solo, agar tamu tetap menghubungi nomor resmi pihak hotel.

"Setidaknya masing-masing hotel bisa menangani secara mandiri dulu, tapi kalau tidak bisa menangani secara mandiri PHRI siap untuk membantu, kami terjunkan tim membantu hotel-hotel yang tidak punya tim IT. Langkah selanjutnya kami koordinasi dengan pengurus di bidang hukum untuk mengkaji apa yang bisa kita lakukan, apakah laporan kepolisian atau bagaimana," jelasnya.

PHRI sendiri belum mendapatkan data, apakah kasus ini sudah ada korban atau belum.

"Kerugian secara ekonomi kami belum mendata. Modus ini sudah terjadi sebelumnya, seperti masuk di ulasan. Misal reservasi hotel ke nomor penipu sampai transaksi. Padahal data resmi sudah tercantum nomor telepon resmi. Kasus kali ini modusnya berkembang, menyerang data utama," ucapnya.

Dihubungi terpisah, PR Coordination Fave Solo, Nonik, mengatakan tim IT-nya terus bersiaga untuk mengantisipasi modus peretasan ini. Alamat Fave Hotel sempat diubah dan ditambahi nomor telepon yang bukan nomor resmi hotel pada Google Bisnisnya.

"Kalau Fave Hotel di Manahan dan Solo Baru tidak ada pelanggan yang kena (jadi korban). Selama 3 hari ini kita memang ada tim yang memantau Google Bisnis kita. Setiap ada perubahan, tim IT akan langsung ada proses untuk edit," kata Nonik.

Sosialisasi juga terus dilakukan, dengan menyebar kontak resmi hotel baik di medsos resmi hotel, dan semua platform yang ada. Hal ini agar masyarakat tetap menghubungi platform resmi hotel.

Sementara itu, Senior Public Relations ManagerLorin Solo Hotel, Dhani Wulandari, mengatakan Google Bisnis Lor In Grup juga sempat terkena peretasan. Beruntung tidak ada tamu Lor In yang menjadi korban.

"Tim IT, dan tim HOD kami masih bersiaga memantau Google Bisnis kita, kalau diubah, kita akan edit lagi dikembalikan ke awal. Yang diserang cuma di Google Bisnis saja," kata Dhani.




(apl/aku)


Hide Ads