Penampakan 2 Rumah dan 1 Masjid Masih Utuh di Tengah Proyek Tol Klaten

Penampakan 2 Rumah dan 1 Masjid Masih Utuh di Tengah Proyek Tol Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 11 Jul 2024 19:42 WIB
Dua rumah dan satu masjid di Desa Joton, Jogonalan, Kabupaten Klaten, yang masih berdiri di tengah proyek tol Jogja-Solo, Kamis (11/7/2024).
Dua rumah dan satu masjid di Desa Joton, Jogonalan, Kabupaten Klaten, yang masih berdiri di tengah proyek tol Jogja-Solo, Kamis (11/7/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Dua rumah dan satu masjid masih berdiri di tengah proyek tol Jogja-Solo di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Tiga bangunan itu hingga kini belum dirobohkan pelaksana proyek tol. Begini penampakannya.

Tiga bangunan itu terletak di Dusun Desan Wetan, berjarak beberapa ratus meter dari kantor Desa Joton. Bangunan paling barat ialah rumah yang sebagian masih bertembok batako. Di sisi timurnya ada Masjid Al Fajr yang bangunan dan catnya masih tampak baru. Di timur masjid itu ada satu rumah yang bercat putih.

Dua rumah dan satu masjid di Desa Joton, Jogonalan, Kabupaten Klaten, yang masih berdiri di tengah proyek tol Jogja-Solo, Kamis (11/7/2024).Dua rumah dan satu masjid di Desa Joton, Jogonalan, Kabupaten Klaten, yang masih berdiri di tengah proyek tol Jogja-Solo, Kamis (11/7/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Ketiga bangunan itu seperti 'tenggelam' karena di sekitarnya sudah diuruk tanah proyek tol Jogja-Solo. Bising alat berat dan truk angkutan uruk melintas di dekatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari tiga bangunan itu kan yang satu Masjid Al Fajr. Masjid itu terdaftar di yayasan, dan sebenarnya untuk ganti rugi sudah terbayarkan," kata Kades Joton, Aris Gunawan kepada detikJateng, Kamis (11/7/2024).

Dua rumah dan satu masjid di Desa Joton, Jogonalan, Kabupaten Klaten, yang masih berdiri di tengah proyek tol Jogja-Solo, Kamis (11/7/2024).Dua rumah dan satu masjid di Desa Joton, Jogonalan, Kabupaten Klaten, yang masih berdiri di tengah proyek tol Jogja-Solo, Kamis (11/7/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Meski demikian, warga meminta masjid itu tidak dirobohkan dulu sebelum ada tempat ibadah sementara. Saat ini sudah dibuatkan tempat ibadah sementara.

ADVERTISEMENT

"Sekitar 10 hari sudah dibuatkan tempat ibadah sementara di perumahan tempat relokasi di Dusun Mampiran," jelas Aris.

Untuk dua rumah yang masih berdiri, kata Aris, rumah itu posisinya di sawah.

"Untuk ahli warisnya belum clear, mungkin ada sedikit permasalahan, belum ada titik temu. Kemungkinan nanti dikonsinyasi dititipkan ke pengadilan," ucap Aris.

"Kami dari pemerintah desa juga sudah menyampaikan untuk segera mengurusi kelengkapan administrasi, tapi ternyata belum selesai sampai saat ini," imbuhnya.

Pengurus Masjid Al Fajr, Sustopo, membenarkan bahwa sudah dibangunkan tempat ibadah sementara.

"Ini tinggal pindah. Untuk lokasi yang baru, masjid belum dibangun, tetapi sekarang sudah dibangunkan tempat ibadah sementara di dekat perumahan itu (di timur tol)," kata Sustopo.

Sebelumnya diberitakan, video penampakan dua rumah dan satu masjid masih utuh berdiri di tengah proyek tol Jogja-Solo beredar di media sosial dan viral. Tiga bangunan yang berdekatan itu berada di wilayah Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Klaten.

Video rekaman drone berdurasi sekitar 41 detik itu diunggah sejumlah akun Instagram seperti @merapi _uncover, @klatenkita, dan @kabareklaten.

"Terbaru!! Dua bangunan rumah dan satu bangunan masjid masih berdiri ditengah pembangunan Tol Jogja-Solo Di Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah," tulis keterangan dalam postingan video itu, dikutip detikJateng pada Senin (8/7/2024).

Dalam video itu terlihat dua rumah bercat putih dan satu masjid bercat biru. Tiga bangunan itu berada di tengah badan jalan tol Jogja-Solo yang sudah diuruk tanah.

General Manager Lahan PT Jasa Marga Jogja Solo (JMJ), Muhammad Amin mengatakan ketiga bangunan tersebut masih dalam proses.

"Untuk satu rumah baru mau dimusyawarahkan minggu ini, karena ada pengukuran ulang untuk luasan. Untuk satu rumah lainnya lagi, ahli waris 60 orang belum bisa dikonsinyasi karena belum tahu siapa pihak yang berhak," kata Amin kepada detikJateng, Senin (8/7/2024).

"Harus ada surat kuasanya ke siapa. Ahli waris belum sepakat yang rumah ini," sambungnya.




(dil/aku)


Hide Ads