Kabupaten Klaten memiliki berbagai potensi khas yang kini ramai jadi incaran pemudik untuk dijadikan oleh-oleh. Salah satunya beras Rojolele Srinuk yang jadi unggulan Kabupaten Klaten.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Anang Widjatmoko mengatakan beras dari Delanggu, Kabupaten Klaten ini tetap laku meski harganya lebih tinggi dibandingkan jenis beras lainnya.
"Penjualannya tetap laku baik karena Rojolele itu pangsa pasarnya sudah beda, dia tidak bicara ini harganya berapa, yang penting ada barangnya bisa beli," ungkap Anang kepada awak media di Grha Bung Karno Klaten, Selasa (16/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, beras jenis Rojolele memang berbeda dengan jenis beras lainnya. Beras Rojolele memiliki kualitas baim dengan cita rasa yang enak dan aroma yang wangi, sehingga Rojolele seringkali dijadikan oleh-oleh para pemudik.
"Jadi beras Rojolele bukan masalah harga, berapapun laku. Itu di Jakarta dijual Rp 50.000 laku. Kebetulan kemarin orang Klaten, Paguyuban Warga Klaten (PWK) itu malah mau minta beras Rojolele itu dibawa ke Jakarta untuk oleh-oleh. Karena orang Jakarta itu ingin merasakan Rojolele yang yang luar biasa," ungkapnya.
Hal senada dikatakan Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya. Ia mengungkapkan promosi beras Rojolele khas Klaten ini juga akan digencarkan para anggota Paguyuban Warga Klaten (PWK), dengan menjadikannya sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke daerah perantauannya masing-masing.
"Sekarang yang sudah dikerjasamakan dengan PWK adalah untuk pemasaran beras Rojolele yang (gabahnya) berbulu, yang asli, untuk saudara-saudara kita yang merantau itu ada nostalgia untuk makan nasi dari beras Rojolele yang asli," jelasnya.
Salah satu penjual beras Rojolele di Pasar Gedhe Klaten, Mimin (45) mengatakan sudah sejak libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun lalu, beras varietas Rojolele Srinuk yang dijualnya ramai jadi incaran wisatawan.
"Saya sudah jualan di sini setengah tahun, sebelum persemian, itu sudah ramai (pembeli). Kemarin waktu nataru itu juga sudah banyak yang beli buat oleh-oleh," kata Mimin di Pasar Gedhe Klaten kepada detikJateng.
Adapun, beras Rojolele Srinuk medium dijual dengan harga Rp 16.500, sementara beras Rojolele Srinuk premium dijual seharga Rp 18.000. Menurutnya, beras ini banyak dibeli karena memiliki rasa yang lezat, berbeda dengan jenis beras lainnya.
"Rojolele memang beda, nasinya rasanya enak. Lauk apa saja jadi enak," ungkapnya.
Ada sekitar 6 kios di lantai tiga Pasar Gedhe Klaten yang menjual beras Rojolele Srinuk khas Klaten. Setiap mendekat momen liburan, beras tersebut akan ramai jadi incaran para pemudik untuk oleh-oleh.
(akn/ega)