Sragen Utara Dilirik Investor Imbas Pembangunan Jembatan Ganefo

Sragen Utara Dilirik Investor Imbas Pembangunan Jembatan Ganefo

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 02 Apr 2024 16:47 WIB
Jembatan Ganefo di Sragen, Jawa Tengah
Foto: dok. Pemkab Sragen
Sragen - Pembangunan Jembatan Ganefo yang menghubungkan Kabupaten Sragen dengan Kabupaten Grobogan, melewati ruas jalan Galeh-Ngrampal, Sragen, membuka peluang investasi baru. Jembatan yang terletak di Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, itu memiliki panjang 113,5 meter dan lebar 7,4 meter, yang melintasi sungai Bengawan Solo. Perlu waktu 4 tahun, dengan menelan anggaran sekitar Rp 29,45 miliar dalam pembangunan jembatan itu.

Kepala Desa Katelan Kunto Cahyono mengatakan, adanya jembatan yang menjadi gerbang utara Kabupaten Sragen sisi utara itu memperlancar mobilisasi masyarakat yang berimbas kepada perekonomian masyarakat.

"Jembatan Ganefo itu memang memperlancar mobilitas masyarakat. Karena jembatan yang dulu itu sempit dan mengkhawatirkan, karena keadaan fisiknya sudah tua," kata Kunto saat dihubungi detikJateng, Selasa (2/4/2024).

Pembangunan jembatan baru Ganefo itu, memungkinkan kendaraan truk dengan tonase besar untuk melintas. Terlebih jembatan Ganefo memiliki dua jembatan, yang mana satu jembatan berisi dua lajur untuk satu arah.

Dengan kemudahan akses tersebut, Kunto mengatakan juga berimbas pada nilai investasi di kawasan tersebut. Sebab, investor sudah mulai melirik kawasan di bagian utara Sragen itu.

"Sangat membantu perekonomian, terlebih sudah ada wacana investor-investor mau masuk ke utara Sungai Bengawan Solo untuk mendirikan usaha di sana," jelasnya.

Dengan masuknya investor di kawasan tersebut, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja, sehingga memicu perputaran roda ekonomi.

Kunto mengatakan, Jembatan Ganefo yang lama dibangun sudah sejak jaman masa penjajahan Belanda. Karena termakan usia, kondisi jembatan semakin memprihatinkan untuk dilalui.

"Itu kata bapak saya, mbah-mbah saya jembatan itu sudah sejak zaman Belanda. Kondisi fisik sudah rentan. Jalannya juga terlalu sempit, untuk simpangan truk dengan truk sudah tidak bisa," ucapnya.

Dikutip dari laman Humas Pemprov Jateng, Jembatan Ganefo Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana pada Kamis (4/1) lalu. Pembangunannya menggunakan anggaran APBD Pemprov Jateng.

Pembangunan Jembatan Ganefo memakan waktu sekitar empat tahun. Bahkan pembangunannya sempat terhambat, sebab dana yang dianggarkan pada tahun 2020 dialihkan untuk penanganan COVID-19.

"Karena sudah diresmikan, mulai hari ini dapat digunakan, diharapkan semakin meningkatkan transportasi, maupun perekonomian masyarakat Sragen dan Grobogan khususnya, serta masyarakat Jateng pada umumnya," kata Nana, usai meresmikan jembatan, Kamis (4/1/2024).

Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, Jembatan Ganefo sudah dapat digunakan oleh semua masyarakat. Diharapkan, jembatan ini bisa mendatangkan manfaat serta meningkatkan roda perekonomian masyarakat sekitar.

"Sragen bagian utara dengan wilayah selatan, yang terpisah oleh Sungai Bengawan Solo, alhamdulillah sudah tersambung. Insyaallah, ini akan menyeimbangkan perekonomian, di sebelah utara Sragen," jelas Bupati.


(prf/ega)


Hide Ads