.webp)
Perajin parsel di Magelang banjir pesanan jelang Lebaran 2024. Harga maupun paket parsel yang ditawarkan pun bervariasi.
"Misal seperti Natal, Imlek dan Lebaran. Kalau yang paling banyak memang Lebaran. (Pemesanan) Ya meningkat (signifikan) dibanding event-event yang lain," kata salah satu perajin parsel di Kota Magelang, Agnes Chandra Buana (35) kepada wartawan di tokonya, Jalan Daha Kota Magelang, Jumat (29/3/2024).
Agnes membuka toko parsel sejak tahun 2010 yang dinamai Agnes Parcel dan Suvenir
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Order parsel Lebaran ini mulai berdatangan sebelum puasa Ramadan. Pengerjaan pun langsung dilakukan sesuai orderan.
"Pesanannya ya sebelum Lebaran. Jadi, sebelum puasa sudah mulai terima order, terus berjalan begitu," jelas Agnes.
"Jumlah parselnya ya lumayan (banyak pesan), kadang lebih dari 1.000 pcs," ujarnya.
 Proses pembuatan parsel Lebaran di Agnes Parcel dan Suvenir di Jalan Daha, Kota Magelang, Jumat (29/3/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng |
Untuk harga dan paket parsel bervariasi, berkisar antara Rp 185 ribu sampai Rp 1,5 juta.
"Customer bisa request. Kita sih berdasarkan request, jadi misal mau yang harga Rp 185 ribu. Kita mulai dari segitu (harga), terus Rp 200 ribu, ada yang Rp 300 ribu. Ada yang minta Rp 1,5 juta juga," ujarnya.
Dalam pembuatan parsel ini ia dibantu enam orang. Dalam sehari bisa membuat paling sedikit 50 parsel.
"Nggak ada terakhirnya (pesanan) kalau kita. Kalau masih bisa ngerjain dan barangnya masih ada, kita kerjain terus. Jadi kan, kadang kalau semakin mendekati Lebaran itu barang-barang sudah pada kosong seperti kue kering, terus keramik-keramik banyak yang kosong. Kita kan libur biasanya H-1, itu masih bisa ya kita kerjain," ujar dia.
Kebanyakan pemesan dari wilayah Magelang dan sekitarnya. Ada juga pemesan dari luar kota. Mereka yang pesan dari instansi pemerintah, swasta, maupun perorangan. Kemudian setelah parsel jadi, ada yang dikirim maupun diambil langsung di toko.
"Luar kota banyak dari Semarang, terus dari Jogja. Ada dari Kebumen, Temanggung, Parakan," pungkasnya.
(rih/rih)
