Dexlite SPBU di Sragen Terkontaminasi Air, Pertamina Ungkap Hasil Investigasi

Dexlite SPBU di Sragen Terkontaminasi Air, Pertamina Ungkap Hasil Investigasi

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 26 Mar 2024 18:07 WIB
Petugas berjaga di salah satu SPBU Pertamina di Jakarta.
Ilustrasi Pertamina. Foto: Rachman Haryanto
Sragen -

Salah satu SPBU di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, menerima keluhan dari masyarakat. Pasalnya, BBM jenis Dexlite di SPBU itu terkontaminasi air.

Pihak SPBU pun melakukan klarifikasi yang tersebar melalui media sosial Instagram, seperti yang diunggah di akun @sragenkita. Dikutip detikJateng pada Selasa (26/3), berikut klarifikasinya:

Insiden Produk Dexlite yang terkontaminasi air di SPBU 44.57.207

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  1. Kami Pihak SPBU 44.57.207 Jetak Sragen membenarkan terjadi kontaminasi produk dexlite dengan air tanggal 19 maret 2024.
  2. Kami pihak SPBU memohon maaf atas kejadian ini dan baru memberi keterangan saat ini karena kami menunggu hasil uji lab dari sample produk tersebut.
  3. Setelah mendapat informasi komplain pada tanggal 21 Maret 2024, kami segera menghubungi Pertamina untuk melakukan uji lab untuk mengetahui apakah produk tersebut ada kontaminasi atau tidak
  4. Atas arahan dari Pertamina selama menunggu hasil uji lab kami menutup penjualan produk dexlite dan setelah keluar hasil lab atas produk tersebut (22/03) dan dinyatakan benar terdapat kontaminasi air, maka kami segera melakukan sirkulasi dan inspeksi sarfas tangki pendam kami.
  5. Kami terus terbuka atas komplain konsumen yg mengisi di SPBU kami pada tanggal tersebut, dan kami berikan kompensasi kerugian
  6. seperti yang kami lakukan pada hari minggu (24/03) dengan konsumen Bapak Parno kami telah bertemu langsung serta menyampaikan permohonan maaf dan mengapresiasi atas informasi yang telah diberikan beliau.
  7. Penjualan produk dexlite akan kami layani apabila hasil inspeksi dari teknisi sudah menyatakan bahwa tangki pendam kami layak operasi dan bebas dari kebocoran atau rembesan air dan untuk produk sudah onspek sesuai standar dari Pertamina.
  8. Kami akan terus mengevaluasi insiden ini dan akan mengutamakan kehati-hatian dalam operasional dengan melakukan perbaikan SOP, pelatihan rutin dan pengembangan SDM agar pelayanan kepada konsumen maksimal - yg akan selalu menjadi prioritas utama kita
  9. Kami juga menyampaikan terimakasih kepada pihak Pertamina yang sdh sigap membantu kami untuk uji kualitas dan memohon maaf sebesar besarnya kepada konsumen atas ketidaknyamanannya.

Senior Spv Com Rel Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Marthia Mulia Asri, membenarkan kabar tersebut. Pihak Pertamina sudah melakukan pengecekan ke SPBU tersebut.

"Betul, setelah diuji lab ternyata ada kontaminasi air. Untuk penyebabnya sendiri masih diselidiki. Tapi kemungkinan besar karena saat loading produk dari mobil tangki ke tangki timbun (sedang) hujan deras," kata Marthia saat dihubungi detikJateng, Selasa (26/3/2023).

ADVERTISEMENT

Proses investigasi dilakukan untuk mengetahui penyebab Dexlite terkontaminasi air tersebut. Dia menjelaskan, penyelidikan dengan memperhatikan CCTV proses bongkar muat produk apakah sesuai prosedur atau tidak, dan mengecek instalasi tangki timbun untuk melihat ada kemungkinan rembesan air.

Selama investigasi berlangsung, SPBU Jetak menghentikan sementara penjualan Dexlite dan akan kembali melayani penjualan Dexlite pada pekan depan.

"Sejak Jumat tanggal 21 Maret 2024 sore sudah dihentikan penjualan (Dexlite). Untuk tutup penjualan Dexlite kemungkinan hingga minggu depan, karena pihak SPBU menunggu pengecekan tangki dari teknisi," jelasnya.

Terhadap konsumen yang merasa dirugikan atas kejadian itu, Thia mengatakan SPBU Jetak siap memberikan ganti rugi.

"Oleh pihak SPBU kabarnya sudah diberikan kompensasi kerugian," pungkas dia.




(dil/ahr)


Hide Ads