Harga kebutuhan bahan pokok terus naik. Setelah harga beras dan cabai, kini harga daging ayam juga tak mau kalah. Seperti yang terjadi di Pasar Wage Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Harga daging ayam di pasar ini terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Pantauan detikJateng, harga daging ayam mencapai Rp 40 ribu kilogram.
"Ya ini naik sih ya, naik banget. Sekarang Rp 40 ribu. Biasanya Rp 35 ribu," kata Parti (52) salah satu pedagang daging ayam Pasar Wage Purwokerto, Senin (4/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naiknya harga tersebut diakui Parti berpengaruh terhadap penghasilan yang didapat. Karena banyak warga yang mengurangi jumlah pembelian.
"Dampaknya yang biasa beli agak banyak sekarang jadi dikurangi. Pendapatannya ya jadi menurun," terangnya.
Dirinya mengira kenaikan harga tersebut dampak dari akan memasuki bulan Ramadan. Selain itu juga pasokan yang diterima dari supplier saat ini berkurang.
"Mungkin karena mau puasa kali ya terus tanggal muda. Pasokannya banyak. Tapi kemarin sempat ga ada kosong," jelasnya.
Hal yang sama juga dirasakan pedagang lainnya bernama Oon (41). Mahalnya harga daging ayam sudah terjadi sejak satu minggu terakhir.
"Ini naik Rp 6 ribu per kilogram. Sekarang jadi Rp 40 ribu. Pasokannya dari sana tidak ada, dibatasi," ujarnya.
Dalam sehari ia mengaku dapat jatah 300 ekor ayam hidup dari supplier. Hal ini berdampak pada hasil keuntungan yang didapat.
"Pasokannya saya dibatasi 300 ekor, stok ayam hidupnya ga ada. Dampaknya jadi keuntungan kurang banyak. Pembeli tetap banyak, tapi penghasilannya yang berkurang. Buat beli bisa, buat jualnya susah," ungkapnya.
Sementara itu, Novianti (38) warga Purwokerto Barat mengaku resah dengan kenaikan harga daging ayam. Sebab sudah banyak harga kebutuhan pokok yang naik.
"Naik semua jadi serba bingung. Kemarin beras, terus cabai, telur juga naik. Lah ini masa harga daging ayam ikut naik juga," akunya.
Untuk mengakali kenaikan harga daging ayam, ia membatasi jumlah pembelian. Biasanya ia membeli lalu disimpan untuk stok, kini ia hanya membeli seperlunya saja.
"Ya jadi dikurangi aja sih belinya. Pintar-pintar ngatur keuangan biar tetap bisa dapat semua," katanya.
Ia berharap pemerintah bisa turun tangan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Terlebih sebentar lagi masuk bulan Ramadan.
"Semoga pemerintah bisa bikin harga-harga turun lagi. Soalnya kan sebentar lagi puasa tuh, terus kebutuhan konsumsi dan stok bahan pokok otomatis jadi naik buat buka sama sahur," pungkasnya.
(ahr/cln)