Dalam pengukuhan itu, Doni memuji pertumbuhan ekonomi Kota Solo yang lebih tinggi dari Solo Raya maupun nasional. Dirinya menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi global sedang tidak baik, namun Solo mempunyai pertumbuhan yang cukup baik.
"Ekonomi di global tidak baik-baik saja. Di Tiongkok sebagai inti ekonomi kita karena ekspor ke sana, sedang melemah, dengan situasi seperti itu ekonomi Indonesia masih cukup baik. Bahkan saya berikan apresiasi ke Solo, pertumbuhan ekonomi di 2023 5,57 persen, di Solo Raya 5,41 persen artinya lebih tinggi dari nasional, di dunia tidak ada yang mencapai 5 persen kecuali Indonesia, ini positif bagi kita," katanya, Jumat (1/3/2024).
Dirinya menyebut, bahwa pertumbuhan ekonomi di Solo bisa melejit lantaran pendorong ekonomi yakni pada konsumsi dan event besar.
"Kami apresiasi juga inflasi turun dari 7 persen menjadi 3 persen, tapi masih menjadi PR karena 3 persen tinggi Pak Wali," ucapnya.
Untuk itu, pihaknya berpesan kepada KPw Bank Indonesia Surakarta yang baru yakni Antok untuk empat hal yang pertama mengenai bersinergi dengan mitra kerja di Kota Solo untuk menjaga ketahan hulu dan hilir serta kerjasama antar daerah.
"Zaman Pak Jokowi selalu ada kalimat 4K, ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. itulah yang membuat kita bisa mengendalikan inflasi," ucapnya.
Kedua, kata Doni pihaknya berpesan untuk terus mengembangkan ekonomi daerah di Solo. Khususnya UMKM-nya, di mana ada 530 pondok pesantren yang perlu dikembangkan.
"Tentunya kalimat pak wali pada waktu debat, yakni hilirisasi ada di mana-mana tapi fokuskan ke hilirisasi pangan kalau di Solo," bebernya.
Ketiga, dirinya berpesan agar mendorong akselerasi digital sistem pembayaran. Karena elektronifikasi transaksi pembayaran pemerintah daerah tidak hanya menambah income daerah tapi government akan tercapai.
"Terakhir, pastikan pengelolaan uang rupiah di Solo cukup, pecahan bagus, kualitasnya bagus," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa Pemerintahan Kota (Pemkot) selalu bersinergi dengan Bank Indonesia untuk berkoordinasi.
"BI jadi bagian yang sangat krusial sekali dalam TPID (tim pengendali inflasi daerah). Solo salah satu kota yang inflasinya harus selalu dijaga karena kami tidak punya lahan pertanian dan lain-lain Fungsi BI mengakselerasi transaksi digital di Solo, terutama di pasar tradisional," jelasnya.
Mengenai pertumbuhan ekonomi Kota Solo yang dipuji oleh Deputi BI, Gibran menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
"Yang namanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, idealnya dibarengi dengan penurunan angka kemiskinan, penurunan angka gini ratio, penurunan angka stunting. Kita ingin inflasi selalu terkendali," tutupnya.
Sementara itu diketahui, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2023 tetap tumbuh kuat sebesar 4,94% year-on-year (yoy). Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kota Solo pada kisaran 5,6 hingga 5,9 persen. Sedangkan, inflasi nasional 2,61 persen per Desember dan inflasi Solo 0,22 persen.
(cln/ahr)