Ratusan makam di Dusun Sidorejo, Desa Beku, Kecamatan Karanganom, Klaten, direlokasi ke tempat baru karena diterjang proyek tol Jogja-Solo. Salah satunya konon makam sahabat Pangeran Diponegoro saat perang Jawa.
"Makam yang terkena tol ada 213 yang ada ahli warisnya dan 89 temuan no name, tidak ada namanya. Jadi total ada 302 makam," ungkap Kades Beku, Alex Bambang Wijanarko kepada detikJateng, Rabu (28/2/2024) siang.
Sebanyak 302 makam itu direlokasi ke dua lokasi, yaitu di makam Desa Troso 76 jenazah dan di Desa Beku 226 jenazah. Sebelum kena Tol Jogja-Solo,makam Beku memang digunakan dua desa.
"Karena untuk makam Dusun Sidorejo, Desa Beku dulu dipakai warga dua desa, Desa Beku dan Troso. Sehingga dipindah ke dua lokasi, Desa Beku dan Desa Troso," lanjut Alex Bambang.
Salah satu makam yang dipindah, sambung Alex Bambang, adalah makam sesepuh yang disebut Kiai Saji. Makam yang hanya satu dan terpisah dengan makam umum itu diyakini merupakan sahabat Pangeran Diponegoro.
"Dari sejarah, itu (Kiai Saji) adalah teman seperjuangan Pangeran Diponegoro, setelah Pangeran Diponegoro diasingkan sahabatnya pecah dan mengembara ke mana-mana. Salah satunya Mbah Kiai Saji sampai meninggal di Beku, ini cerita para leluhur," papar Alex Bambang.
Koordinator pemindahan makam dari tim Al Iswat, Dwi Joko Yudho menyatakan makam Sidorejo, Desa Beku yang akan dipindahkan sejumlah 302 jenazah.
"Mulai dikerjakan Senin 26 Februari, selesai diperkirakan Jumat 1 Maret. Untuk makam itu (Kiai Saji) dipindahkan ke baratnya dipisah dengan makam warga," ungkap Dwi Joko kepada detikJateng.
Warga Sidorejo, Rosyidi (76) menyatakan makam Kiai Saji setelah kena proyek tol Jogja-Solo dipindahkan ke barat makam lama.
"Dipindah ke barat, tidak mau jauh-jauh. Jaraknya sekitar 20 meter, sejak saya kecil ya makam Kiai Saji satu itu, sendiri," kata Rosyidi kepada detikJateng.
(ahr/dil)