Sambat Pelaku UMKM Kudus ke Cak Imin: Tak Punya Ordal, Sulit Dapat Modal

Sambat Pelaku UMKM Kudus ke Cak Imin: Tak Punya Ordal, Sulit Dapat Modal

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 23 Des 2023 13:02 WIB
Cak Imin saat bertemu seribu pelaku UMKM di Kudus, Sabtu (23/12/2023).
Cak Imin saat bertemu seribu pelaku UMKM di Kudus, Sabtu (23/12/2023). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Kudus -

Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menemui seribu pelaku UMKM di Kabupaten Kudus. Kepada Cak Imin, para pelaku UMKM mengeluh sulit mendapat suntikan modal jika tak punya orang dalam (ordal).

Pertama keluhan datang dari pelaku UMKM asal Loram Kulon Kecamatan Jati, Edi Purnomo. Edi merupakan pelaku UMKM di bidang ganyong, sejenis tanaman umbi-umbian.

Ia mengaku terkendala soal modal. Menurutnya, pelaku UMKM yang mendapatkan modal hanya orang itu-itu saja karena memiliki orang dalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Kudus pelaku UMKM kendalanya, soal permodalan, ada syarat tidak pakai agunan, tidak pakai angsuran, di Kudus jadi UMKM seperti kami tidak punya orang dalam dapat program gratis itu sulit sekali, dan kami melihat dari beberapa yang dapat pemerintah orang-orangnya sama lingkaran sama, maka perlu perubahan keadilan kesejahteraan," kata Edi saat menyampaikan aspirasi kepada Cak Imin di panggung, Sabtu (23/12/2023).

Pelaku UMKM lainnya Pratiwi asal Gebog mengaku terkendala dengan packaging, marketing, dan branding. Pelaku UMKM kesusahan mendapatkan packaging serta belum menguasi marketing secara online.

ADVERTISEMENT

"Saya tanyakan apakah ada wadah kami pelaku UMKM bisa menampung produk kami bisa dipasarkan secara online, ketiga branding produk yang baik dan benar, bisakah pelaku usaha bisa mendapatkan pelatihan bagaimana branding produk baik dan benar," kata Pratiwi.

Pelaku UMKM lain, Rifan, berharap kepada Cak Imin untuk mendapatkan legal formal secara mudah. Selain itu juga kemudahan kurs bagi pelaku UMKM.

"Bagaimana kita dalam UMKM mendapatkan legal formal masalah perizinan bagaimana menjadi UMKM bisa naik kelas, tidak lupa legal formal diakui oleh pemerintah dan setara tingkat internasional," ujarnya.

"Kurs permodalan 0,6 persen itu mohon bunga kurs bisa diturunkan kembali," dia melanjutkan.

Menanggapi hal itu, Cak Imin mengatakan sektor UMKM berpuluh tahun belum bisa naik kelas. Maka kata dia pihaknya bersama pasangannya, Anies Baswedan, berkomitmen untuk melakukan perubahan.

"Maka langkah dilakukan pemerintah melakukan keberanian melakukan perubahan, kami sudah menghitung, kita ambil 5 persen, 120 triliun," kata Cak Imin.

"Kalau itu bisa terserap untuk modal murah cepat yang mendongkrak UMKM tidak lama bisa akses permodalan dengan mudah," dia melanjutkan.

Cak Imin pun berjanji akan mempermudah kurs yang semurah-murahnya. Bahkan jika ia janji kurs tanpa ada jaminan atau tanpa agunan.

"Kita akan rombak kurs yang semurah-murahanya untuk UMKM, bahkan kaum modal akan diberikan kelayakan yang layak mendapatkan modal dengan kalkulasi yang tepat, tanpa jaminan dan tanpa agunan, sudah kita hitung melakukan pendampingan yang profesional dan tangguh," jelasnya.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads