Jutaan warga Jakarta dan sekitarnya diprediksi akan mudik saat libur Natal dan Tahun Baru. Ada beberapa tujuan mudik, salah satunya Jawa Tengah.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur menyebut diprediksi akan ada peningkatan pemudik sebesar 143 persen dibanding tahun 2022. Untuk Jabodetabek pun diprediksi naik 43,9 persen atau 14 juta orang.
Adapun prediksi itu berdasar hasil survei dari Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan mudik terbanyak adalah Jawa Timur (26 persen), kemudian Jawa Tengah 21 persen, Jawa Barat 15 persen. Moda darat mobil tentunya masih menjadi yang terfavorit yaitu 33 persen atau 4,9 juta orang," kata Subakti dalam Rapat Dengar Pendapat BUMN Transportasi dengan Komisi VI DPR RI dilansir detikOto, Senin (4/11/2023).
Para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi akan menjadikan Jalan Tol Transjawa sebagai rute perjalanan favoritnya. Syukur memprediksi yang akan melintas jalan Tol Transjawa sejumlah 32 persen, Tol Cipularang 19 persen, Tol Jagorawi 15 persen, dan Tol Jakarta-Merak 7 persen.
"Jasa Marga memprediksi volume lalu lintas keluar Jakarta pada tanggal 18 Desember sampai dengan 4 Januari atau selama 18 hari selama masa pelayanan ini diprediksi adalah 2,8 juta kendaraan atau naik 14 persen yaitu 419 ribu kendaraan dari normal," sebut Subakti.
Adapun volume lalu lintas puncak mudik diprediksi akan terjadi pada H-3 (22 Desember 2023), yaitu sebesar hanya 195 ribu kendaraan di 4 gerbang utama, Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi dan Cikupa.
Sedangkan puncak balik Nataru diprediksi terjadi pada 1 Januari 2024 dengan volume lalu lintas sebesar 201 ribu kendaraan. Volume lalu lintas itu diprediksi naik 47 persen dari normal.
Menurut Syukur, kenaikan volume lalu lintas itu masih jauh dibawah saat mudik lebaran.
"Jika dibandingkan terhadap lebaran memang masih jauh di bawah di mana saat lebaran yang lalu adalah sebesar 96 persen dari normal," katanya.
(ahr/sip)