.webp)
Harga daging ayam di sebagian wilayah Kabupaten Klaten masih tinggi hingga menjelang Idul Adha. Pantauan detikJateng pagi ini, harga daging ayam di Klaten berkisar Rp 33.000 sampai Rp 38.000 per kilogram.
Di Kecamatan Delanggu, sebagian pedagang menuliskan harga daging ayam Rp 33.000 dan telur Rp 28.000 per kilogram di papan jualannya. Sedangkan di tingkat pengecer, harga daging ayam berkisar Rp 36.000 per kilogram.
"Saya sudah beberapa hari ini jual Rp 36.000, tapi memang bervariasi. Ada yang jual sampai Rp 38.000 juga," kata pedagang keliling di Kecamatan Delanggu, Yudi kepada detikJateng, Rabu (14/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yudi, harga daging itu bervariasi tergantung jenis ayamnya. "Kalau harga daging ayam petelur lebih murah, meski rasanya tidak jauh berbeda," ujarnya.
Pedagang daging ayam di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Suwarti mengatakan harga masih Rp 38.000 per kilogram.
"Sudah beberapa hari, bahkan sejak usai Idul Fitri tidak mau turun. Sempat turun Rp 36.000 tapi naik lagi jadi Rp 38.000 sampai hari ini," ucap Suwarti kepada detikJateng.
Suwarti mengatakan, harga daging ayam potong biasanya turun menjelang Idul Adha. Namun, hingga kini harganya masih tinggi karena imbas dari harga pakan ayam yang mahal.
"Katanya (pengepul) harga pakan tinggi, sehingga tidak kembali normal seperti dulu sebelum lebaran Rp 30.000. Di pemotongan harganya Rp 26.000 per kilogram tapi ayam hidup. Jadi sudah mahal dari kandang," jelasnya.
Ibu rumah tangga di Klaten, Niken mengatakan dirinya membeli daging ayam Rp 20.000 per setengah kilogram. Jika satu kilogram harganya masih Rp 38.000.
"Kalau ngecer jatuhnya lebih mahal, Rp 20.000 untuk setengah kilogramnya," ucap Niken.
Analis kebijakan seksi Pengawasan dan Pengendalian DKUKMP Pemkab Klaten, Dewi Wismaningsih menerangkan harga daging ayam secara umum masih fluktuatif.
"Fluktuatif antara Rp 34.000-35.000 per kilogram. Jika ada yang lebih mungkin hanya daerah tertentu," kata Dewi saat dimintai konfirmasi detikJateng.
(dil/dil)
