.webp)
Penjualan mete di Wonogiri mulai merangkak naik di pertengahan Ramadan ini. Banyak warga yang mencari mete untuk keperluan lebaran.
Kenaikan permintaan ini juga memicu merangkaknya harga camilan khas Wonogiri itu.
"Ini kan sudah banyak yang mencari tapi belum terlalu banyak. Bisanya mendekat lebaran semakin banyak (pencari mete), mulai H-7 itu. Kan sudah banyak pendatang (pemudik). Tapi kadang juga tidak bisa diprediksi," kata Darmo, pemilik toko Darmo Putro di Pasar Wonogiri, Kamis (6/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, pada hari biasa rata-rata tokonya hanya bisa menjual 5 kg mete setiap harinya. Sedangkan saat ini dia bisa menjual 10-20 kg tiap hari.
Terkait dengan harga, Darmo mengaku saat ini juga sudah mulai merangkak naik meski belum terlalu tinggi.
Pada awal Ramadan, harga mete berada di kisaran Rp 145 ribu-Rp 150 per kilogram. Sedangkan saat ini dia menjualnya di harga Rp 155 ribu per kilogram.
"Kami naikkan harga mete karena kulakannya sudah naik juga, jadi mengikuti. Mungkin dari tenaga yang mengelupas mete juga naik biayanya saat puasa seperti ini," ujar dia.
Salah satu pengepul dan pedagang mete asli Wonogiri, Usrok juga mengatakan harga mete di Wonogiri mulai merangkak naik seiring mendekati lebaran.
Dia mengatakan, saat ini harga mete kualitas super mentah Rp 150 ribu. Sedangkan meter goreng Rp 158 ribu. Sementara itu mete super oven dan super bakar dan pedas manis dibanderol Rp 167 ribu.
"Kalau sekarang sudah pasti harganya tinggi, ada kenaikan harga mete jelang lebaran," kata pemilik warung mete di Jatisrono itu.
(ahr/rih)
