Dirjen Pajak Temui Ketum PBNU soal Ada Seruan Tak Perlu Bayar Pajak

Nasional

Dirjen Pajak Temui Ketum PBNU soal Ada Seruan Tak Perlu Bayar Pajak

Tim detikFinance - detikJateng
Kamis, 02 Mar 2023 14:50 WIB
Ketum PBNU Gus Yahya
Ketum PBNU Gus Yahya. Foto: Faiq Azmi
Solo -

Direktur Jendral Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo menemui Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Kamis (2/3/2023). Pertemuan yang berlangsung di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, itu membahas soal adanya seruan tak perlu bayar pajak.

Dilansir dari detikFinance, Kamis (2/3/2023), pertemuan itu berlangsung dari pukul 08.30 sampai 10.00 WIB. Gus Yahya didampingi Jusuf Hamka dan Alisa Qotrunnada Wahid. Adapun Suryo Utomo bersama dengan petinggi Direktorat Pajak (DJP).

"Gus Yahya menegaskan PBNU tak pernah membuat seruan untuk boikot bayar pajak, karena NU selalu seiring sejalan dengan pemerintah," kata Jusuf Hamka mengutip pembicaraan dalam pertemuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal Seruan Boikot Bayar Pajak

Dikutip dari detikFinance, mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj sebelumnya menyerukan kepada masyarakat untuk tidak membayar pajak. Hal itu karena adanya dugaan penyelewengan dana yang dilakukan oleh mantan pegawai pajak, Rafael Alun Trisambodo.

Menurut Jusuf Hamka yang menjabat Bidang Kesra PBNU, apa yang diutarakan KH Aqil Siroj itu kurang bijaksana. Ia menganalogikan andai ada putra dari pengurus amal zakat yang menyalahgunakan dana zakat, apakah layak menyerukan kepada umat untuk tidak membayar zakat.

ADVERTISEMENT

Sebagai pengusaha, Jusuf Hamka juga mengakui bahwa sektor perpajakan sudah melakukan perbaikan dan banyak perubahan yang telah dirasakan dari membayar pajak.

"Sebagai ulama yang kita hormati bersama sebaiknya tidak provokatif lah. Sebagai pengusaha saya bersaksi bahwa sudah banyak berubah di dunia perpajakan kita. Pada tahun 2016 saya pernah lapor ada oknum pajak yang nakal, dia langsung dipecat kok," tutur Jusuf Hamka.

"Setback lah kalau gak ada orang mau bayar pajak," pungkasnya.

Artikel ini sudah terbit di detikFinance dan ditulis ulang oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Kampus Merdeka di detikcom.




(dil/sip)


Hide Ads