Mengunjungi Embung Bansari, Tabungan Air Petani di Lereng Sindoro

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 27 Nov 2022 17:29 WIB
Foto: Eko Susanto/detikJateng
Temanggung -

Sebuah embung mungil berada di lereng Gunung Sindoro, tepatnya di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Meski berukuran mungil, embung itu mampu mengairi lahan pertanian seluas ratusan hektare.

Embung Bansari, demikian masyarakat menyebutnya, berada di ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut (MDPL). Fasilitas itu diresmikan Presiden Joko Widodo pada akhir tahun lalu.

Pemandangan yang cukup menarik membuat embung ini kerap digunakan untuk berwisata oleh masyarakat sekitar. Saat cuaca cerah, pengunjung bisa menyaksikan keindahan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing serta beberapa gunung lain dari tempat ini.

Meski demikian, embung ini tetap memiliki fungsi utama yaitu menampung persediaan air untuk lahan pertanian. Banyak petani di Bansari yang terbantu dengan fasilitas infrastruktur yang disediakan pemerintah ini.

"Sebelum ada embung bawa air dari bawah (kampung) jaraknya sekitar 3 km. Bawanya air pakai jeriken dengan mobil atau sepeda motor untuk keperluan nyemprot," kata Slamet Riyanto (57), warga Desa Bansari, Minggu (20/11/2022).

Embung Bansari yang berada di lereng Gunung Sindoro, Temanggung. Foto: Eko Susanto/detikJateng

Setelah ada embung, kata Slamet, kebutuhan air untuk menyemprot tanaman bisa mengambil dari embung. Semenjak ada embung ada penghematan biaya setiap musim tanam terutama kebutuhan air nyemprot dan ngocori.

"Dulu kalau sekali bawa air dari bawah 500 liter. Terus dibuatkan tampungan disini (dengan plastik). Ya sekarang nggak bawa dari bawah (air) biasa menghemat Rp 2 juta," tuturnya seraya menyebut lahan seluas 2.500 meter persegi akan ditanami bawang putih.

Penggunaan air dari embung tersebut, kata dia, dilakukan secara bergiliran. Hal ini dilakukan agar persediaan air bisa mencukupi kebutuhan semua petani.

"Kalau pakai bareng-bareng (air) nggak bisa, secara gantian. Selama ini berjalan dengan rukun (pemakaian airnya)," katanya.

Hal senada disampaikan petani lain, Asmawi (62). Ia menuturkan, sebelum adanya embung untuk keperluan menyemprot maupun ngocori air membawa dari rumah. Selain itu petani dulunya juga harus membuat penampungan guna menadah air hujan.

"Setelah ada embung ada bedanya," tuturnya.

Selain itu, keberadaan embung itu mampu menarik wisatawan untuk datang ke desanya. Banyak wisatawan yang langsung membeli sayuran milik petani.

"Kadang ada yang minta, ya saya persilakan ambil. Saya ikhlas, tapi ada yang tetap ninggali (uang)," tuturnya.

Selengkapnya baca halaman berikutnya



Simak Video "Video: Viral Peresmian Masjid Hadirkan Biduan Dangdut, Ini Kata Kades"

(ahr/ahr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork