Bacaan Doa Awal Bulan Rajab Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Bulan Rajab menandai dimulainya rangkaian bulan-bulan istimewa dalam Islam sebelum datangnya Ramadhan. Pada awal bulan ini, Rasulullah SAW mencontohkan sebuah doa yang dibaca ketika melihat hilal sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar diberi keberkahan dan kesempatan beribadah di bulan-bulan berikutnya.

Doa awal bulan Rajab menjadi bagian dari sunnah Nabi yang hingga kini masih diamalkan oleh umat Islam. Bacaan doa ini memuat harapan agar bulan Rajab dan Syaban dijalani dengan kebaikan, serta umur disampaikan hingga bertemu bulan Ramadhan. Karena itu, doa ini sering dibaca sebagai pembuka ibadah di bulan Rajab.

Berikut bacaan doa awal bulan Rajab sesuai sunnah Rasulullah SAW, lengkap dengan arti dan penjelasan maknanya sebagai panduan bagi umat Islam dalam menyambut bulan Rajab. Mari kita simak, detikers!

Poin utamanya:

• Doa awal bulan Rajab dibaca Rasulullah SAW ketika melihat hilal sebagai permohonan keberkahan dan umur yang disampaikan hingga Ramadhan.
  
• Bacaan doa awal bulan Rajab memiliki dua versi, versi singkat dan versi lengkap, yang keduanya diriwayatkan dalam kitab-kitab rujukan ulama.
  
• Makna doa awal bulan Rajab mencakup persiapan spiritual, permohonan keberkahan hidup, dan harapan bertemu bulan Ramadhan.

Bacaan Doa Awal Bulan Rajab Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Ketika memasuki bulan Rajab, khususnya ketika melihat hilal, Rasulullah memanjatkan doa khusus. Berikut ini adalah doa yang dikutip dari buku Meraih Surga dengan Puasa tulisan H Herdiansyah Achmad.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَ بَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya'bâna wa ballighnâ Ramadhân.

Artinya: "Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan." (HR At-Tirmidzi dan Ad-Darimi)

Doa ini memiliki versi yang lebih lengkap, sebagaimana dijelaskan Dimitri Mahayana dalam buku Hikmah Bulan Rajab dan Syaban yang mengutip Mafatih al-Jinan. Berikut ini doanya:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا شَهْرَ رَمَضَانَ وَأَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَحِفْظِ اللَّسَانِ وَغَضِ الْبَصَرِ وَلَا تَجْعَلْ حَطَّنَا مِنْهُ الْجُوعِ وَالْعَطَشَ

Allâhumma bârik lanâ fî Rajabin wa Sya'bâna wa ballighnâ syahra Ramadhân, wa a'innâ 'alash-shiyâmi wal-qiyâmi wa hifzhil-lisâni wa ghadhil-bashar, wa lâ taj'al hazzhanâ minhul-jû'a wal-'athasy.

Artinya: "Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan. Tolonglah kami untuk shiyam dan qiyam serta menjaga lisan dan menundukkan pandangan. Jangan jadikan bagian kami darinya hanya rasa lapar dan haus."

Makna Doa Awal Bulan Rajab

Jika diperhatikan, doa awal bulan Rajab memuat pesan tentang waktu, keberkahan, dan umur. Tiga hal ini menjadi fondasi utama dalam perjalanan ibadah seorang muslim menuju Ramadhan. Dari doa inilah, nilai-nilai penting itu dapat dipahami secara lebih mendalam. Berikut makna doa awal bulan Rajab sebagaimana dijelaskan dalam buku Cahaya Dakwah tulisan Rahmatullah Azhari.

1. Rajab, Syaban, dan Ramadhan sebagai Tahapan Spiritual

Dalam doa Nabi disebutkan bulan Rajab, Syaban, dan Ramadhan secara berurutan. Hal ini menjadi penanda bahwa ketiga bulan tersebut saling berkaitan. Rasulullah SAW bersabda, "Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku."

Penyebutan Rajab sebagai bulan Allah bukan berarti bulan lain bukan milik Allah. Penekanan ini menunjukkan keistimewaan Rajab sebagai bulan untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampun. Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan membaca istighfar sebanyak 70 kali dengan lafadz singkat, "Rabbighfirli warhamni watub 'alayya."

Selain itu, bulan Rajab juga dipertegas dengan peristiwa besar Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW pada 27 Rajab. Dalam peristiwa ini, Rasulullah menerima perintah sholat yang menjadi tiang agama. Dari sinilah terlihat bahwa Rajab adalah bulan persiapan rohani sebelum memasuki fase ibadah yang lebih intens.

2. Permohonan Keberkahan sebagai Inti Doa

Bagian utama doa awal bulan Rajab adalah permohonan keberkahan. Keberkahan menjadi kunci dalam kehidupan, karena dari keberkahan lahir ketenangan. Dari ketenangan muncul kesejahteraan, lalu kebahagiaan, hingga akhirnya kedamaian.

Doa ini mengajarkan bahwa harta, ilmu, umur, jabatan, dan keluarga tidak akan membawa ketenangan tanpa keberkahan. Keberkahan dimaknai sebagai ziyadatul khair, yaitu bertambahnya kebaikan. Oleh sebab itu, tidak ada sesuatu yang lebih tinggi nilainya daripada keberkahan dalam hidup.

Dengan memohon keberkahan di bulan Rajab dan Syaban, Rasulullah mengajarkan umatnya untuk tidak hanya mengejar kuantitas ibadah, tetapi juga kualitas dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Harapan Dipertemukan dengan Bulan Ramadhan

Makna ketiga dari doa awal bulan Rajab adalah permohonan agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Umur sepenuhnya berada dalam ketetapan Allah SWT. Al-Quran menegaskan bahwa apabila ajal telah datang, tidak dapat dimajukan atau ditunda.

Ramadhan memiliki keutamaan yang tidak dimiliki bulan lain. Amal kebaikan dilipatgandakan, dosa diampuni, taubat diterima, dan doa dikabulkan. Oleh karena itu, Rasulullah memohon agar umurnya dan umatnya disampaikan hingga Ramadhan.

Doa ini menjadi pengingat bahwa waktu adalah modal utama manusia. Dengan menyadari keterbatasan umur, umat Islam diajak untuk memanfaatkan Rajab sebagai awal persiapan, Syaban sebagai penguatan, dan Ramadhan sebagai puncak ibadah.

Membaca doa awal bulan Rajab sesuai sunnah Rasulullah SAW menjadi salah satu amalan yang dapat mengawali bulan mulia ini dengan kesadaran dan kesiapan ibadah. Dengan memahami bacaan dan maknanya, umat Islam diharapkan mampu menjalani Rajab sebagai masa persiapan menuju Ramadhan dengan lebih baik. Semoga bermanfaat, detikers!