Penganiaya Siswa SMK Pakai Batako hingga Koma di Klaten Ditangkap

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Jumat, 19 Des 2025 20:00 WIB
Batako yang dilemparkan ke kepala korban, pelajar SMK di Klaten, hingga koma, Rabu (17/12/2025). Foto: Dok. Istimewa
Klaten -

Polisi menangkap dua terduga pelaku penganiayaan terhadap pelajar SMK di Klaten berinisial NM (15) di Jalan Desa Jetis, Klaten Selatan. Korban asal Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, itu kini dalam kondisi koma di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

"Sudah kami amankan," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Taufik Frida Mustofa kepada detikJateng, Jumat (19/12/2025) sore.

Taufik mengatakan, setelah ada kejadian itu pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Salah satu dari terduga pelaku itu masih di bawah umur.

"Ada yang anak sama ada yang dewasa," ujar Taufik. Namun, dia belum menjelaskan secara lebih detail mengenai dua terduga pelaku tersebut.

Lokasi pelemparan batako ke siswa SMK di Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan, Rabu (17/12/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Sementara itu Kasi Humas Polres, Klaten AKP Suwoto, mengatakan peristiwa itu terjadi di simpang tiga taman Desa Jetis.

"Rabu 17 Desember 2025 pukul 15.00 WIB, telah terjadi pelemparan di jalan simpang 3 Taman Desa Jetis, Klaten Selatan," kata Suwoto kepada detikJateng.

"Korban bersama dengan 5 temannya berangkat dari rumah korban dengan menaiki Scoopy hitam dengan tujuan melihat pertandingan futsal di GOR Klaten. Namun yang bersangkutan berniat membeli bensin di SPBU Kebonarum dan melewati Desa Jetis," imbuhnya.

Menurut Suwoto, saat itulah dari arah berlawanan ada rombongan pemotor sekitar 10 motor dan salah satu di antara mereka ada yang melempar batu batako. Lemparan itu mengenai kepala korban mengakibatkan korban jatuh dari kendaraannya.

"Mengakibatkan korban jatuh dari kendaraannya dengan kondisi kepala berdarah dan tergeletak di jalan (TKP) dan pelaku melarikan diri ke arah utara arah Desa Nglinggi. Atas kejadian tersebut dilaporkan ke Subsektor Klaten Selatan," ujar Suwoto.

Diberitakan sebelumnya, pelajar SMK di Klaten berinisial NM (15) itu disebut dihantam menggunakan helm dan paving oleh gerombolan pemotor.

"Kejadiannya itu hari Rabu (17/12) sekitar jam 15.00 WIB. Saya pas duduk di warung, dengar teman korban berteriak meminta tolong," kata warga setempat, Nur (55) kepada detikJateng di lokasi, Jumat (19/12).

Diceritakan Nur, awalnya rombongan korban yang terdiri dari lima orang melaju dari utara dengan berboncengan tiga motor. Kemudian dari arah berlawanan ada rombongan delapan remaja lain yang berboncengan empat motor.

"Dari utara itu lima orang, dari selatan delapan orang. Tidak tahu ada masalah apa dan kejadian persisnya saya tidak tahu kok ribut di situ," ujar Nur.

Setelah mendengar teriakan, Nur langsung mendatangi lokasi dan mendapati korban sudah tergeletak di aspal. Kondisi korban saat itu sudah tidak sadarkan diri dengan luka di kepala

"Tidak sadar, lukanya di kepala ya berdarah soalnya luka berat. Di lokasi ada lima orang (termasuk korban) dengan tiga sepeda motor," ucap Nur.

Kades Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Supriyanto mengatakan korban adalah warganya yang masih duduk di SMK kelas 1. Sampai hari ini korban masih koma.

"Masih koma, belum sadar. Waktu kejadian korban boncengan dengan temannya," kata Supriyanto saat diminta konfirmasi detikJateng.

Menurut Supriyanto, saat kejadian korban mengendarai sepeda motor dan memboncengkan temannya. Awalnya korban dipukul menggunakan helm, kemudian dipukul lagi menggunakan paving.

"Dipukul pakai helm, kemudian dipukul lagi pakai paving kemudian jatuh. Jatuh tapi katanya masih dipukul pakai helm," ujar Supriyanto, Jumat (19/12).



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(dil/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork