Tanggal 1 Rajab Hari Apa? Ini Jadwal 2025, Doa, dan Amalan yang Dianjurkan

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 19 Des 2025 17:55 WIB
Jadwal 1 Rajab dalam kalender Desember 2025. (Foto: Dok. Kalender Hijriah Kementerian Agama)
Solo -

Memasuki pengujung Jumadil Akhir, banyak umat Islam yang menantikan salah satu bulan mulia, yaitu Rajab. Mengetahui tanggal 1 Rajab hari apa sangat penting berkaitan langsung dengan awal amalan dan persiapan ibadah yang biasa dilakukan umat Islam.

Di Indonesia, penetapan awal Rajab tidak selalu tunggal. Perbedaan metode penanggalan di berbagai lembaga keagamaan membuat sebagian umat memulai Rajab pada hari yang berbeda, meski selisihnya hanya satu hari. Hal ini kerap menimbulkan kebingungan, terutama bagi yang ingin mengamalkan ibadah sejak awal bulan.

Nah, jika detikers ingin mengetahui tanggal 1 Rajab hari apa dalam kalender 1447 H, sebaiknya jangan lewatkan pembahasan lengkap di bawah ini!

Poin utamanya:

  • 1 Rajab 1447 H jatuh pada Ahad atau Minggu (21/12/2025) menurut pemerintah dan Muhammadiyah.
  • Namun, NU menetapkan 1 Rajab 1447 H jatuh pada Senin, 22 Desember 2025.
  • Awal Rajab sering dimanfaatkan sebagai momen memperkuat doa dan ibadah sunnah.

Tanggal 1 Rajab Hari Apa?

Berdasarkan kalender Rajab 1447 Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama RI dan Muhammadiyah, tanggal 1 Rajab 1447 H jatuh pada Ahad atau Minggu, 21 Desember 2025. Penetapan ini menjadi acuan bagi umat Islam yang mengikuti kalender Hijriah resmi Kementerian Agama RI maupun kalender hisab Muhammadiyah.

Namun, terdapat perbedaan dengan penetapan versi Nahdlatul Ulama (NU). Berdasarkan kalender NU yang disusun melalui metode rukyatul hilal, 1 Rajab 1447 Hijriah ditetapkan jatuh pada Senin, 22 Desember 2025.

Perlu dipahami, dalam sistem kalender Hijriah, pergantian tanggal tidak dimulai pada tengah malam, melainkan sejak waktu maghrib. Artinya, malam Ahad setelah maghrib sudah dihitung sebagai awal tanggal baru dalam kalender Hijriah.

Dengan demikian, bagi versi pemerintah dan Muhammadiyah, malam Sabtu setelah maghrib, 20 Desember 2025, sudah masuk 1 Rajab 1447 H, meskipun secara kalender masehi masih tertulis 20 Desember. Sementara itu, menurut versi NU, 1 Rajab baru dimulai sejak maghrib pada Ahad, 21 Desember 2025, dan berlanjut hingga sebelum maghrib keesokan harinya.

Doa Menyambut Datangnya Bulan Rajab

Memasuki bulan Rajab, umat Islam dianjurkan memperbanyak doa sebagai bentuk harapan akan keberkahan dan kesempatan beribadah yang lebih baik. Berikut bacaan doa Rajab sebagaimana dijelaskan oleh H Herdiansyah Achmad dalam buku Meraih Surga dengan Puasa, yang menyebut doa ini sebagai amalan sunnah yang diriwayatkan dalam hadits.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَ بَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya'bana wa ballighna Ramadhan.

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan." (HR At-Tirmidzi dan Ad-Darimi)

Selain redaksi singkat, terdapat versi doa Rajab yang lebih panjang. Dimitri Mahayana dalam buku Hikmah Bulan Rajab dan Syaban, yang mengutip Mafatih al-Jinan, menyebutkan bacaan berikut.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا شَهْرَ رَمَضَانَ وَأَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَحِفْظِ اللَّسَانِ وَغَضِ الْبَصَرِ وَلَا تَجْعَلْ حَطَّنَا مِنْهُ الْجُوعِ وَالْعَطَشَ

Allâhumma bârik lanâ fî Rajabin wa Sya'bâna wa ballighnâ syahra Ramadhân, wa a'innâ 'alash-shiyâmi wal-qiyâmi wa hifzhil-lisâni wa ghadhil-bashar, wa lâ taj'al hazzhanâ minhul-jû'a wal-'athasy.

Artinya: "Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan. Tolonglah kami untuk berpuasa dan menegakkan ibadah, menjaga lisan dan menundukkan pandangan. Jangan jadikan bagian kami darinya hanya rasa lapar dan haus."

Makna utama doa menyambut bulan Rajab adalah memohon keberkahan waktu dan kesempatan beribadah. Dalam buku Cahaya Dakwah karya Rahmatullah Azhari dijelaskan bahwa penyebutan Rajab, Syaban, dan Ramadhan secara berurutan menunjukkan tahapan perjalanan ibadah. Rajab menjadi awal persiapan, Syaban sebagai penguat, dan Ramadhan sebagai puncak ibadah.

Terkait waktu pengamalannya, buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya'ban karya Udji Asiyah serta Meraih Surga dengan Puasa karya H Herdiansyah Achmad menjelaskan bahwa Rasulullah SAW membaca doa ini saat memasuki bulan Rajab, khususnya ketika melihat hilal. Doa tersebut juga dapat diamalkan kembali pada bulan Syaban sebagai kesinambungan doa menjelang datangnya Ramadhan.

Amalan yang Dianjurkan di Tanggal 1 Rajab

Memasuki tanggal 1 Rajab, terdapat sejumlah amalan yang biasa dikerjakan oleh umat Islam sebagai bentuk penghormatan terhadap bulan mulia ini. Selain berdoa untuk menyambut bulan Rajab, berikut adalah bentuk ibadah lain yang dapat kita laksanakan.

1. Dzikir 10 Hari Pertama Bulan Rajab

Pada sepuluh hari pertama bulan Rajab, dianjurkan membaca dzikir khusus sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT. Dikutip dari Buku Harian Orang Islam karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, dzikir ini dibaca sejak tanggal 1 hingga 10 Rajab, masing-masing sebanyak 100 kali setiap hari.

Bacaan dzikir tersebut adalah:

سُبْحَانَ اللّٰهِ الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ

Subhânallâhil hayyil qayyûm.

Artinya: "Maha Suci Allah Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri mengurus seluruh makhluk-Nya."

2. Memperbanyak Tasbih

Masih dalam penjelasan yang dirujuk dari Buku Harian Orang Islam, bulan Rajab juga dianjurkan untuk diisi dengan memperbanyak bacaan tasbih. Tasbih dipahami sebagai sarana mensucikan Allah SWT sekaligus memperkuat kedekatan spiritual. Dalam keterangan yang beredar di kalangan ulama, disebutkan bahwa bagi orang yang belum mampu berpuasa, membaca tasbih sebanyak seratus kali setiap hari dapat menjadi pengganti pahala puasa di bulan Rajab.

Bacaan tasbih yang dianjurkan adalah:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيْحُ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ الْأَعَزِّ الْأَكْرَمِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ أَهْلٌ.

Subhâna man lâ yanbaghit-tasbîhu illâ lahû, subhânal a'azzil akram, subhâna man labisal 'izza wa huwa lahû ahlun.

Artinya: "Maha Suci Dzat yang hanya kepada-Nya tasbih dipanjatkan. Maha Suci Dzat Yang Mahaperkasa lagi Maha Mulia. Maha Suci Dzat yang menyandang keperkasaan, dan hanya Dia-lah yang pantas menyandangnya."

3. Istighfar Pagi dan Sore Hari

Amalan berikutnya adalah memperbanyak istighfar pada pagi dan sore hari selama bulan Rajab. Dalam kitab Al-Jâmi' karya Imam as-Suyuthi, yang dinukil dari Ibnu 'Asakir melalui Abi Umamah, disebutkan bahwa Wahab bin Munabbih membaca dalam kitab Allah yang diturunkan sebelum Al-Qur'an, bahwa siapa yang beristighfar di bulan Rajab pada pagi dan sore hari dengan mengangkat kedua tangan dan membacanya sebanyak tujuh puluh kali, maka kulitnya tidak akan disentuh api neraka.

Bacaan istighfar tersebut adalah:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ

Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya.

Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan terimalah taubatku."

4. Sholat Malam 1 Rajab

Selain dzikir dan istighfar, amalan yang juga disebutkan dalam Buku Harian Orang Islam karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid adalah sholat sunnah pada malam tanggal 1 Rajab. Riwayat ini dinisbatkan kepada Anas bin Malik RA, yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, siapa yang melaksanakan sholat sunnah di malam bulan Rajab setelah sholat maghrib, dengan membaca surat Al-Ikhlas di setiap rakaat, maka ia beserta keluarga dan orang-orang yang berada dalam tanggungannya akan dipelihara dari berbagai malapetaka di dunia serta siksa akhirat.

Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid dalam Buku Harian Orang Islam menjelaskan bahwa sholat ini biasa dikerjakan pada malam 1 Rajab sebanyak sepuluh rakaat, dilakukan dua rakaat satu salam.

Niat sholat sunnah Rajab adalah:

اُصَلِّي سُنَّةً لِشَهْرِ رَجَبَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatan lisyahri Rajaba rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Rajab dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Pada rakaat pertama, setelah Al-Fatihah dibaca surat Al-Ikhlas tiga kali. Pada rakaat kedua, setelah Al-Fatihah dibaca surat Al-Kafirun tiga kali. Setelah salam, dianjurkan membaca doa berikut:

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
اللّٰهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Hidup serta tidak akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Engkau halangi. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan bagi pemiliknya selain dari-Mu."

5. Berpuasa di Awal Bulan Rajab

Puasa pada tanggal 1, 2, dan 3 Rajab juga termasuk amalan yang dianjurkan untuk mengawali bulan ini. Puasa dilakukan sebagai bentuk latihan spiritual dan pendekatan diri kepada Allah SWT sebelum memasuki bulan-bulan berikutnya.

Dalam riwayat dari Ibnu Abbas RA yang dikutip dalam Buku Harian Orang Islam karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, disebutkan keutamaan puasa di awal Rajab sebagai berikut:

Ibnu Abbas RA berkata:

"Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa selama tiga tahun, puasa pada hari kedua menjadi kafarat selama dua tahun, puasa pada hari ketiga menjadi kafarat selama satu tahun, dan setiap hari setelah itu menjadi kafarat selama satu bulan." (HR Abu Muhammad al-Khalali)

Sebagai penutup, perlu dipahami bahwa sebagian amalan bulan Rajab memiliki perbedaan pandangan di kalangan ulama terkait kekuatan dalilnya. Karena itu, setiap ibadah hendaknya dilakukan dengan niat ikhlas, sikap kehati-hatian, dan tidak meyakini keutamaan tertentu secara mutlak. Wallâhu a'lam bish-shawâb.

Demikian penjelasan mengenai tanggal 1 Rajab hari apa lengkap dengan jadwalnya di tahun 2025, doa, dan amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan. Semoga bermanfaat!



Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"

(sto/dil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork