6 Keutamaan Membaca Asmaul Husna Beserta Tata Cara Dzikirnya

Khofifah Azzahro - detikJateng
Senin, 15 Des 2025 17:55 WIB
Tabel 99 Asmaul Husna lengkap. (Foto: Rumana/Vecteezy)
Solo -

Membaca Asmaul Husna merupakan amalan yang dianjurkan. Asmaul Husna berjumlah sebanyak 99, yang masing-masing mencerminkan sifat-sifat agung dari Allah SWT yang tercermin dari kata Asmaul Husna itu sendiri. Husna merupakan bentuk muannats dari kata ahsan yang berarti "terbaik". Sehingga Asmaul Husna juga dapat diartikan sebagai nama-nama terbaik Allah SWT.

Umat Islam sejak kecil telah dikenalkan dan diajarkan mengenai nama-nama lain dari Allah SWT bahkan dianjurkan untuk menghafalkannya. Hal ini bukanlah tanpa alasan, karena membaca dan mengamalkan Asmaul Husna memiliki keutamaan atau keistimewaan.

Menurut laman NU Online, dzikir Asmaul Husna sudah rutin dilakukan oleh beberapa ulama besar sejak zaman dahulu untuk mendapatkan keutamaan dari membaca 99 Asmaul Husna. Simak hingga akhir untuk lebih memahami keutamaan membaca Asmaul Husna beserta tata cara berdzikirnya, sehingga bisa langsung mengamalkannya.

99 Asmaul Husna Latin dan Artinya

1. Ar-Rahman (Maha Pengasih)

2. Ar-Rahim (Maha Penyayang)

3. Al-Malik (Maha Merajai)

4. Al-Quddus (Maha Suci)

5. As-Salam (Maha Penyelamat)

6. Al-Mu'min (Maha Mengamankan)

7. Al-Muhaimin (Maha Pembela)

8. Al-Aziz (Maha Mulia)

9. Al-Jabbar (Maha Pemaksa)

10. Al-Mutakabbir (Maha Besar)

11. Al-Khaliq (Maha Pencipta)

12. Al-Bari' (Yang Maha Melepaskan)

13. Al-Mushawwir (Yang Maha Membentuk Rupa)

14. Al-Ghaffar (Yang Maha Pengampun)

15. Al-Qahhar (Yang Maha Menundukkan)

16. Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi Karunia)

17. Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rezeki)

18. Al-Fattaah (Yang Maha Pembuka Rahmat)

19. Al-'Aliim (Yang Maha Mengetahui)

20. Al-Qaabidh (Yang Maha Menyempitkan)

21. Al-Baasith (Yang Maha Melapangkan)

22. Al-Khaafidh (Yang Maha Merendahkan)

23. Ar-Raafi' (Yang Maha Meninggikan)

24. Al-Mu'izz (Yang Maha Memuliakan)

25. Al-Mudzil (Yang Maha Menghinakan)

26. Al-Samii' (Yang Maha Mendengar)

27. Al-Bashiir (Yang Maha Melihat)

28. Al-Hakam (Yang Maha Menetapkan)

29. Al-'Adl (Yang Maha Adil)

30. Al-Lathiif (Yang Maha Lembut)

31. Al-Khabiir (Yang Maha Mengenal)

32. Al-Aliim (Yang Maha Penyantun)

33. Al-'Azhiim (Yang Maha Agung)

34. Al-Ghafuur (Yang Maha Memberi Pengampunan)

35. As-Syakuur (Yang Maha Pembalas Budi)

36. Al-'Aliy (Yang Maha Tinggi)

37. Al-Kabiir (Yang Maha Besar)

38. Al-Hafizh (Yang Maha Memelihara)

39. Al-Muqiit (Yang Maha Pemberi Kecukupan)

40. Al-Hasiib (Yang Maha Membuat Perhitungan)

41. Al-Jaliil (Yang Maha Luhur)

42. Al-Kariim (Yang Maha Pemurah)

43. Ar-Raqiib (Yang Maha Mengawasi)

44. Al-Mujiib (Yang Maha Mengabulkan)

45. Al-Waasi' (Yang Maha Luas)

46. Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana)

47. Al-Waduud (Yang Maha Mengasihi)

48. Al-Majid (Yang Maha Mulia)

49. Al-Baa'its (Yang Maha Membangkitkan)

50. As-Syahiid (Yang Maha Menyaksikan)

51. Al-Haqq (Yang Maha Benar)

52. Al-Wakiil (Yang Maha Memelihara)

53. Al-Qawiyyu (Yang Maha Kuat)

54. Al-Matiin (Yang Maha Kokoh)

55. Al-Waliyy (yang Maha Melindungi)

56. Al-Hamiid (Yang Maha Terpuji)

57. Al-Muhshii (Yang Maha Menghitung Segala Sesuatu)

58. Al-Mubdi' (Yang Maha Memulai)

59. Al-Mu'iid (Yang Maha Mengembalikan Kehidupan)

60. Al-Muhyii (Yang Maha Menghidupkan)

61. Al-Mumiitu (Yang Maha Mematikan)

62. Al-Hayyu (Yang Maha Hidup)

63. Al-Qayyum (Yang Maha Mandiri)

64. Al-Waajid (Yang Maha Penemu)

65. Al-Maajid (Yang Maha Mulia)

66. Al-Wahid (Yang Maha Tunggal)

67. Al-Ahad (Yang Maha Esa)

68. As-Shamad (Yang Maha Dibutuhkan)

69. Al-Qaadir (Yang Maha Menentukan)

70. Al-Muqtadir (Yang Maha Berkuasa)

71. Al-Muqaddim (Yang Maha Mendahulukan)

72. Al-Mu'akkhir (Yang Maha Mengakhirkan)

73. Al-Awwal (Yang Maha Awal)

74. Al-Aakhir (Yang Maha Akhir)

75. Az-Zhaahir (Yang Maha Nyata)

76. Al-Baathin (Yang Maha Ghaib)

77. Al-Waali (Yang Maha Memerintah)

78. Al-Muta'aalii (Yang Maha Tinggi)

79. Al-Barru (Yang Maha Penderma)

79. Al-Barru (Yang Maha Penderma)

80. At-Tawwab (Yang Maha Penerima Taubat)

81. Al-Muntaqim (Yang Maha Pemberi Balasan)

82. Al-Afuww (Yang Maha Pemaaf)

83. Ar-Ra'uuf (Yang Maha Pengasih)

84. Malikul Mulk (Yang Maha Penguasa Kerajaan)

85. Dzul Jalaali Wal Ikraam (Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan)

86. Al-Muqsith (Yang Maha Pemberi Keadilan)

87. Al-Jamii' (Yang Maha Mengumpulkan)

88. Al-Ghaniyy (Yang Maha Kaya)

89. Al-Mughnii (Yang Maha Pemberi Kekayaan)

90. Al-Maani (Yang Maha Mencegah)

91. Ad-Dhaar (Yang Maha Penimpa Kemudharatan)

92. An-Nafii' (Yang Maha Memberi Manfaat)

93. An-Nuur (Yang Maha Bercahaya)

94. Al-Haadii (Yang Maha Pemberi Petunjuk)

95. Al-Badii' (Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya)

96. Al-Baaqii (Yang Maha Kekal)

97. Al-Waarits (Yang Maha Pewaris)

98. A Rasyid (Yang Maha Pandai)

99. As-Shabuur (Yang Maha Sabar)

Keutamaan Membaca Asmaul Husna

Apabila kita secara rajin mengamalkan Asmaul Husna, maka niscaya berbagai keutamaan akan mengikuti. Berikut merupakan beberapa keutamaan dari membaca Asmaul Husna yang dirangkum dari laman Telkom University dan jurnal berjudul 'Hadis Tarbawi: Keutamaan Menghafal Asmaul Husna' oleh Suma Wijaya dalam Jurnal Of Islamic Education In Asia.

1. Terkabulnya Doa

Menjadi seorang hamba yang hanya bisa meminta dan berusaha, dianjurkan untuk menyerukan nama-nama baik Allah SWT dalam memohon sesuatu. Karena sesungguhnya sebagai manusia, tidak boleh memohon kepada selain Allah SWT dan hendaklah memohon dengan sesuai maka Allah akan mengabulkan doa tersebut.

ا َهٰ ب ُ هوُعاداَف ىَناسُحا لا ُ ءا َماسَ الأا ٰ َّ ٰ لِلَّ و

"Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu... (QS. Al-A'raf: 180)"

2. Sunnah Mempelajarinya

Asmaul Husna sangat dianjurkan untuk dipelajari, artinya dalam mempelajari Asmaul Husna maka akan diikuti pahala yang ikut mengalir. Hal tersebut sesuai dengan Tafsir Al Qur'anil Adhim, Ibnu Katsir yang sedang mengemukakan tentang hadits mengenai hubungan doa dengan asmaul husna. Lalu seorang sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?" Rasulullah Saw bersabda:

ا َهَم َّ ل َعَتَي ا نَ أ ا َهَعٰمَس ا نَمٰل ىٰغَبانَي ىَ لَب

"Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya (asmaul husna) mempelajarinya." (HR. Ahmad)

3. Masuk Surga

َ ةَّن َجا لا َ لَخَد اَها َصاحَ أ ا نَم اًد ٰحا َ و َّ لْٰ إ ً ةَئاٰم ا َماسا َ نيٰعاسٰت َ و ً ةَعاسٰت ٰ َّ ٰ لِلّ َّ نٰ إ

"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafalnya ia akan masuk surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut sabda Rasulullah tersebut, bagi seseorang yang mengamalkan, merenungi, dan mempelajari nama-nama indah dari Allah SWT maka ia akan dimasukkan ke surganya Allah SWT.

4. Memperkuat iman

Dalam pengamalan Asmaul Husna, pasti kita sebagai manusia akan semakin memahami makna dan artinya. Hal tersebut tentunya secara tidak langsung akan membuat keyakinan kita akan lebih kuat terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang tanpa batas.

5. Mendekatkan diri kepada Allah

Dengan kebiasaan menyebut asma-asma Allah SWT, sebagai hambanya juga pasti akan merasa lebih dekat dengan-Nya terlebih apabila kita juga telah mengetahui makna dan arti dari nama-nama istimewa Allah SWT tersebut, sehingga menjadikan pribadi yang lebih taat dan menjalankan ibadah sesuai perintah hingga menjauhi larangan-Nya.

6. Membentuk karakter yang baik

Seperti yang telah dijelaskan di atas bila Asmaul Husna adalah nama-nama agung dari Allah SWT atas kebesarannya, oleh karena itu dengan mengamalkannya kita diharapkan dapat menjadikannya suri tauladan untuk karakter kita yang lebih baik.

Tata Cara Berdzikir Asmaul Husna

Dzikir Asmaul Husna atau pengamalan Asmaul Husna pada dasarnya juga merupakan pengamalan ibadah bagi kita umat muslim dan telah dzikir sejak lama dilakukan oleh ulama-ulama besar. Dikutip dari NU Online Jabar, Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani dalam kitab Abwabul Faraj (1971: 132) menyebut apabila sebagian ulama salaf memiliki rutinitas setiap usai shalat Maghrib bersama rekan-rekannya yakni membaca surat Yasin, dilanjut melantunkan Asmaul Husna, doa Asmaul Husna, kemudian berdoa memohon sesuatu kepada Allah.

Jadi itulah keutamaan dari Asmaul Husna beserta bagaimana tata cara berdzikir Asmaul Husna. Semoga membantu, detikers!

Artikel ini ditulis oleh Khofifah Azzahro peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di detikcom



Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"

(sto/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork