Viral Wanita Pirang Joged di Atas Candi Borobudur, Pengelola Minta Take Down

Viral Wanita Pirang Joged di Atas Candi Borobudur, Pengelola Minta Take Down

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 03 Des 2025 19:14 WIB
Viral Wanita Pirang Joged di Atas Candi Borobudur, Pengelola Minta Take Down
Ilustrasi viral. (Foto: Shutterstock)
Magelang -

Beredar video seorang pengunjung wanita berjoget di puncak Candi Borobudur, Kabupaten Magelang menuai kritik. Pihak pengelola akan menegur pembuat video yang viral itu dan meminta take down.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun instagram @borobudur_news. Terlihat dalam video seorang wanita berambut pirang dan berbaju warna merah muda ketat menari di atas Borobudur. Netizen pun mempertanyakan aksi tersebut karena dianggap tidak menghormati lokasi sakral itu.

"Tiktoker Joget di Atas Candi Borobudur Tuai Pro-Kontra. Seorang Tiktoker dengan akun chantalajah terekam asyik berjoget ala seleb di salah satu area Candi Borobudur. Aksinya ubu memicu perdebatan warganet, mengingat banyak yang menganggap Candi Borobudur sebagai tempat yang sakral dan harus dijaga etika kunjungannya. Video tersebut diketahui diunggah akun tersebut sekitar akhir November 2025 ini. Sebagian menilai aksinya tidak pantas dilakukan di kawasan suci, sementara sebagian lain menganggap itu hanya bentuk ekspresi konten hiburan. Menurut kalian, bolehkah membuat konten joget di lokasi sakral seperti Candi Borobudur?" tulis akun instagram @borobudur_news seperti dilihat detikJateng, Rabu (3/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangkapan layar video viral wanita berambur pirang berjoget  di puncak Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.Tangkapan layar video viral wanita berambut pirang berjoget di puncak Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Foto: Dok. Tangkapan instagram @borobudur_news

Stakeholder Management & Legal Division Head PT Taman Wisata Borobudur, Ridwan Fauzi mengatakan, langkah pertama melakukan identifikasi terhadap pembuat video dan pemilik akun tersebut. Hal ini dilakukan untuk menentukan langkah yang diambil selanjutnya.

ADVERTISEMENT

"Akan diberikan teguran dan (pembuat) video. Kami imbau (pemilik akun) untuk dapat take down," kata Ridwan saat dihubungi detikJateng, Rabu (3/12/2025).

Sementara itu dihubungi terpisah, Ketua Majelis Nyingma Indonesia (MUNI) Lama Rama Santoso Liem mengatakan, menilai dari sudut pandang Buddhism, budaya dan moral humanis.

"Dari sudut pandang Buddhis, kami percaya dengan hukum karma, hukum tabur tuai. Apa yang ditanam, maka dirinya sendiri yang akan menuai perbuatan masing-masing," kata Lama Rama saat dihubungi detikJateng.

"Kita tidak perlu menilai atau menghakimi perbuatan seseorang. Karena pada akhirnya dia sendiri yang akan menerima akibat dari perbuatannya," sambung Lama.

Sedangkan dari sudut pandang budaya, kata Lama, rasanya tidak pantas perbuatan yang tidak senonoh di depan umum. Apalagi ditempat suci agama apapun.

"Lebih-lebih di tempat suci suatu agama, terlepas apapun agamanya. Kita sebagai orang timur harusnya menghargai kebudayaan timur, bukannya mengumbar-umbar kebudayaan yang bukan budaya timur," imbuh Lama.

Menurut Lama, dari sudut pandang moral humanisme, dia menganggap hal itu tidak etis bila berbuat sesuatu yang keluar dari garis-garis kehidupan manusia.

"Bila hanya ingin mencari sensasi dan ingin dikenal banyak cara lain yang lebih etis untuk menjadi terkenal," tegasnya.




(aap/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads