Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali tahun 2026 telah disetujui oleh DPRD dalam rapat paripurna hari ini. Anggaran rehabilitasi atau perbaikan sekolah yang disorot karena dianggap kecil dibanding pengadaan seragam dan LKS siswa SD-SMP tak berubah.
Diketahui, dalam APBD tersebut anggaran rehabilitasi sekolah Rp 284,8 juta. Sedangkan pengadaan seragam dan LKS mencapai Rp 16,4 miliar.
"Di seragam dan LKS nggak ada perubahan, di rehab juga nggak ada perubahan," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Wahyono, usai rapat paripurna di gedung Dewan Boyolali, Jumat (28/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi IV akan terus mengawal program tersebut. Pihaknya berjanji mengecek langsung dampak program itu.
"Jadi salah satu kepemimpinan itu kan kita menentukan keputusan itu berdasarkan by data. Sehingga kita akan melihat, mengambil data dari lapangan, benar enggak, dengan pemberian LKS dan seragam itu dampaknya banyak," jelas Wahyono.
Dia juga akan memantau kebutuhan rehabilitasi sekolah di lapangan. Ketika nanti ada sekolah yang roboh atau membutuhkan anggaran lebih, maka akan dievaluasi di APBD Perubahan 2026.
"Kaitannya dengan pembangunan atau rehab sekolah, karena ini belum menjadi prioritas oleh Bupati, tentu juga akan menjadi fokus kita. Nanti ketika dalam perjalanannya, yang kita harapkan tidak ada ya, ada kejadian misalkan sekolah roboh, tentu itu akan menjadi prioritas kita. Kan nanti ada (APBD) Perubahan," imbuh dia.
"Artinya secara umum kita biarlah APBD ini dilaksanakan dahulu oleh bupati, karena beliau mungkin punya pandangan sendiri, punya visi sendiri dan kita akan mendukung. Mendukung dalam arti biar dilaksanakan dulu. Nanti akan kita evaluasi sambil jalan," sambung Wahyono.
Sementara itu Bupati Boyolali, Agus Irawan, mengatakan bahwa program pemberian seragam dan LKS ke siswa baru SD dan SMP, akan direalisasikan pada tahun 2026.
"Insyaallah nanti tahun depan kita akan adakan sesuai rencana untuk seragam sama LKS nanti untuk ke anak SD dan SMP," kata Agus Irawan seusai mengikuti rapat paripurna tersebut.
Bupati menyampaikan, program pemberian seragam dan LKS ke siswa baru itu didasarkan karena kedua hal tersebut selalu menjadi masalah setiap tahunnya. Untuk mekanisme pemberian bantuan seragam dan LKS itu, nantinya akan carikan formula yang pas dan aman.
"Nanti pasti akan kita koordinasikan dulu dengan Bu Sekda dan juga Pak Asisten, nanti mekanismenya seperti apa. Kita benar-benar nyari yang benar-benar itu aman semuanya untuk warga masyarakat biar semuanya menjadi clear," ujar Agus.
Terkait rehab sekolah rusak, Bupati menyampaikan, akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat. Menurut dia, di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), masih banyak anggaran untuk rehab sekolah.
"Harapannya nanti kita akan mengajukan permohonan itu ke Menteri (Dikdasmen) ataupun ke Kementerian terkait untuk bagaimana kita bisa menyelesaikan untuk permasalahan-permasalahan sekolah yang perlu direnovasi ada di Kabupaten Boyolali," tandasnya.
(afn/apl)











































