Perbedaan patokan kalender Masehi dan Hijriah dalam menentukan awal bulan menyebabkan tanggal yang berlainan pula. Kalender Masehi menggunakan dasar pergerakan Matahari, sedangkan kalender Hijriah mengacu pada Bulan.
Masyarakat Indonesia biasa memakai tanggalan Masehi untuk panduan hidup sehari-hari. Padanya, tanggal-tanggal peringatan besar, baik nasional maupun internasional ditetapkan.
Namun, tanggalan Hijriah juga diperlukan. Mengingat, mayoritas orang Indonesia menganut agama Islam dan syariat-syariat Islam dikerjakan berdasar tanggal Hijriah. Di antaranya adalah sholat Idul Fitri, puasa sunnah Ayyamul Bidh, dan penyembelihan hewan kurban.
Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mengetahui tanggal Hijriah yang tepat setiap hari. Bagaimana dengan hari ini? Simak konversi Senin, 24 November 2025 ke dalam tanggalan Hijriah menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah via uraian berikut.
Kalender Hijriah Hari Ini 24 November 2025
Kalender Hijriah 24 November 2025 Menurut Pemerintah
Tanggal hijriah versi pemerintah dapat ditilik melalui Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama. Dalam kalender itu, tertulis bahwasanya 1 Jumadil Akhir 1447 H jatuh pada Sabtu, 24 November 2025.
Bulan keenam kalender Hijriah ini kemudian berlangsung selama total 29 hari menurut pemerintah. Baru pada 21 Desember mendatang, Jumadil akhir berganti Rajab. Perlu dicatat, kalender pemerintah disusun menggunakan metode hisab.
Atas acuan itu, pemerintah mengonversi 24 November 2025 menjadi 3 Jumadil Akhir 1447 H.
Kalender Hijriah 24 November 2025 Menurut NU
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU melalui Pengumuman Nomor 106/PB.08/A.II.11.13/13/11/2025 menetapkan 1 Jumadil Akhir 1447 H jatuh pada Sabtu, 24 November 2025. Penetapan ini didasarkan atas metode istikmal karena hilal tidak ada.
"Bedasarkan minimal lima metode ilmu falaq qath'iy maka pada Kamis Legi 29 Jumadal Ula 1447 H/20 November 2025 M hilal tidak ada di atas ufuk pada saat ghurub di seluruh Indonesia. Sehingga memenuhi butir kedua Keputusan Muktamar ke-34 NU tahun 2021 terkait posisi ilmu falak dalam penentuan waktu ibadah," bunyi poin nomor 1 surat itu, dikutip dari Instagram @falakiyahnu.
Penggunaan metode istikmal atau penggenapan umur bulan menjadi 30 hari ini disebabkan tidak terlihatnya hilal di seluruh Indonesia. Alhasil, seperti sabda Nabi Muhammad SAW, umur bulan berjalan dijadikan 30 hari dan baru esoknya, masuk bulan baru.
Almanak 2025 yang dirilis Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang NU Kabupaten Bojonegoro juga memberikan informasi serupa. Tertulis bahwasanya 1 Jumadil Akhir jatuh bertepatan dengan Sabtu, 24 November 2025.
Atas dasar informasi tersebut, NU menetapkan 24 November 2025 sebagai 3 Jumadil Akhir 1447 H.
Kalender Hijriah 24 November 2025 Menurut Muhammadiyah
Terhitung mulai 1447 H, Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sebagai acuannya. Kalender ini diciptakan untuk membuat tanggalan yang sama bagi umat Islam di seluruh belahan dunia.
Dirujuk dari situs resmi KHGT Muhammadiyah, Jumadil Akhir 1447 H tertulis jatuh pada Jumat, 21 November 2025. Artinya, Muhammadiyah lebih cepat sehari ketimbang versi pemerintah dan NU.
Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 24 November 2025 sebagai 4 Jumadil Akhir 1447 H.
Kisah Perang Uhud Tahun 3 Hijriah
Latar Belakang Perang Uhud
Ketika memperbincangkan sejarah Islam awal, ada satu peristiwa yang begitu ikonik sehingga menarik untuk diketahui, yakni Perang Uhud. Perang satu ini, sesuai namanya, terjadi di bukit Uhud, sekitar 5 kilometer sebelah utara Kota Madinah.
Dilansir buku Sirah Nabawiyah tulisan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, perang satu ini berakar dari rasa balas dendam menggelegak kaum Quraisy yang kalah di Badar. Terlebih dalam perang Badar, banyak bangsawan dan petinggi mereka tewas.
Genap setahun setelah Badar, 3.000 prajurit Quraisy sudah siap sedia. Komandan perang berada di pundak Abu Sufyan bin Harb. Di bawahnya, ada pasukan kuda pimpinan Khalid bin Walid dengan diperbantukan Ikrimah bin Abu Jahal.
Gerakan pasukan Mekkah tercium Abbas bin Abdul Muthalib yang kemudian bersurat kepada Nabi Muhammad. Begitu kabar itu tiba, Madinah langsung siaga satu. Pasukan Quraisy sendiri mengambil posisi dekat Uhud, di tempat bernama Ainain pada Jumat, 6 Syawal 3 Hijriah.
Di sisi lain, kubu Islam menghimpun kekuatan sebanyak 1.000 prajurit yang dibagi ke dalam 3 kelompok, yakni Muhajirin, Aus, dan Khazraj. Namun, akibat pembelotan kaum Yahudi pimpinan Abdullah bin Ubay, sisa pasukan hanyalah 700 orang saja.
Pasukan Islam mengambil posisi menghadap Madinah dan memunggungi Uhud. Alhasil, pasukan musuh berada di antara orang-orang Islam dan Madinah. Kecamuk perang tinggal menunggu waktu.
Jalannya Perang Uhud
Nabi Muhammad SAW membagi pasukan lagi setibanya di Uhud. Satu detasemen berisi para pemanah handal naik ke bukit di tempat yang sekarang dikenal sebagai Jabal Rumat. Dari sini, mereka bisa mencegah sergapan mendadak musuh dari arah belakang.
Saking vitalnya tugas detasemen pemanah ini, Nabi SAW bersabda, "Lindungilah punggung kami. Jika kalian melihat kami sedang bertempur, maka kalian tak perlu membantu kami. Jika kalian melihat kami telah mengumpulkan harta rampasan, maka janganlah kalian turun bergabung bersama kami." (HR Ahmad, ath-Thabary, dan al-Hakim dari Ibnu Abbas).
Perang kemudian dimulai pada Sabtu, 7 Syawal 3 Hijriah lewat provokasi pembawa bendera pasukan Mekkah, Thalhah bin Abu Thalhah al-Abdary. Ia mengajak adu tanding dan diladeni oleh Az-Zubair bin al-Awwam. Sahabat Nabi SAW itu sukses menusukkan pedangnya hingga Thalhah tewas terjerembab.
Pertempuran kemudian meletus dengan sengit. Titik-titik panas ada di sekitar bendera kaum musyrikin. Ringkas cerita, saking ganasnya perang, sudah ada 10 orang dari Bani Abdid-Dar yang meregang nyawa saat mempertahankan bendera.
Salah satu pahlawan muslim yang sebelumnya diberi Nabi SAW pedang khusus, Abu Dujanah, menyeruak maju dengan sorban merah di kepala. Ia bertempur gagah berani di garis depan, membabat habis setiap musuh yang berani menghadang.
Selain Abu Dujanah, juga Hamzah bin Abdul Muthalib, 'Sang Singa' Allah yang bertempur seperti singa mengamuk. Sepak terjang Hamzah terpaksa berhenti karena ia syahid akibat lemparan tombak Wahsyi bin Harb yang pada kemudian hari masuk Islam.
Secara umum, umat Islam sukses menguasai medan perang. Hal ini tidak terlepas dari kontribusi pasukan pemanah yang mengisi punggung bukit. Setiap kali ada gelombang serangan yang berpotensi merusak barisan muslimin, para pemanah itu menghujani dengan anak panah sehingga keadaan kembali aman.
Dalam kondisi itu, pasukan Quraisy sudah mulai kabur meninggalkan medan laga. Pasukan Muslim di bawah bukit semakin bersemangat dan melakukan pengejaran. Namun, tibalah titik balik yang menentukan.
Melihat rekan-rekannya mulai mengumpulkan rampasan perang, detasemen pemanah tergoda dan turun dari atas bukit. Sang komandan detasemen, Abdullah bin Jubair sudah memberi peringatan keras sesuai sabda Nabi SAW, tetapi tidak dihiraukan.
Kini, di atas bukit hanya tersisa 10 orang pemanah untuk memberikan perlindungan. Khalid bin Walid yang melihat titik lemah itu langsung mengambil jalan memutar dan memerintahkan kavaleri pimpinannya menyerbu. Kesepuluh orang pemanah itu tentu tidak berdaya dan syahid.
Keadaan berbalik, pasukan Islam terjepit oleh kavaleri Khalid di belakang dan orang-orang Musyrik di bagian depan. Pertempuran berkobar di sekitar Rasulullah SAW. Para sahabat mati-matian melindungi utusan Allah SWT itu.
Umat Islam perlahan-lahan mundur ke sebuah jalan bukit agar aman dari serangan kaum Musyrik. Di sisi lain, pasukan Mekkah kebingungan karena Nabi Muhammad SAW 'menghilang'. Mereka kemudian berganti fokus dengan mencincang tubuh para syuhada, termasuk jasad Hamzah.
Di kalangan umat Islam, ada tujuh puluh orang yang meraih gelar syahid, kebanyakan dari Anshar. Adapun dari pasukan Mekkah, ada 37 orang. Wallahu a'lam bish-shawab.
Itulah informasi lengkap mengenai kalender Hijriah hari ini 24 November 2025 dan kisah Perang Uhud yang terjadi tahun 3 Hijriah. Semoga bermanfaat!
Simak Video "4 Fakta Unik dan Sejarah Kalender Hijriah"
(anm/ahr)