Pesan Bupati Kebumen di YLC: Kepemimpinan Tak Muncul Tiba-tiba

Pesan Bupati Kebumen di YLC: Kepemimpinan Tak Muncul Tiba-tiba

Rahmat Khairurizqi - detikJateng
Selasa, 18 Nov 2025 19:58 WIB
Pemkab Kebumen
Foto: Pemkab Kebumen
Jakarta -

Tradha Foundation melalui program Youth Leadership Camp (YLC) by Tradha Rajasa Negara kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan kaum muda. Kegiatan pelatihan kepemimpinan dan pengembangan diri ini ditutup, Minggu (16/11), setelah berlangsung selama dua hari di Kampus Geologi Luk Ulo Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah.

Sebanyak 80 peserta dari jenjang SMA hingga perguruan tinggi berpartisipasi aktif dalam YLC kali ini. Acara penutupan YLC dihadiri langsung oleh Bupati Kebumen, Lilis Nuryani didampingi oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat Karangsambung.

Di kesempatan ini, Lilis menekankan bahwa YLC adalah ruang penting bagi peserta untuk tumbuh, tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengasah cara berpikir, bersikap, dan menghadapi tantangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kepemimpinan tidak muncul tiba-tiba. Saya pun melalui jalan yang panjang, dengan banyak belajar, banyak jatuh, dan banyak bangkit," tutur Lilis dalam keterangannya, Selasa (18/11/2025).

Ia menitipkan banyak pesan kepada peserta tentang kepemimpinan. Di antaranya punya hati, mau mendengar, dan mampu merasakan beban masyarakatnya.

ADVERTISEMENT

"Berani memilih jalan yang benar, meski tidak nyaman. Mau mendengar dan menghargai orang lain. Tetap rendah hati serta terus belajar," kata Lilis.

Dokter Reza menyampaikan bahwa YLC ini adalah proses bagi peserta untuk memahami berbagai isu penting. Ia menyoroti pandangan yang kerap menganggap anak muda sebagai kelemahan karena dianggap kurang mampu atau kurang pengalaman.

"Harapannya, program Tradha Foundation ini menjadi wadah agar anak-anak Kebumen lebih percaya diri, lebih mampu, dan berani bersuara agar didengar untuk memajukan Kabupaten Kebumen," tegasnya.

Di akhir sambutannya, ia menyerukan saatnya yang muda memimpin, saatnya yang muda membawa perubahan. Adapun mahasiswi dari Fakultas Farmasi UGM, Taorin Regilian mengungkapkan kesannya terhadap kegiatan ini.

"Acaranya sangat menyenangkan dan materinya insightful, mulai dari kepemimpinan, politik, entrepreneurship, kesehatan, hingga emansipasi wanita. Susunan acaranya juga seimbang, ada sesi serius dan fun games sehingga menambah bonding dan relasi antar peserta," ujarnya.

Sementara itu peserta lain, Wirdayanti Mtuhoharoh dari jurusan Hubungan Internasional Unsoed, menyoroti sesi debat.

"Saya tertarik dengan sesi debat karena jarang ada foundation yang menyediakannya. Debat kali ini mengangkat isu populer yang sedang dibicarakan masyarakat," jelas Wirdayanti.

Menurutnya, strategi Tradha Foundation ini benar-benar mendorong peserta untuk bersikap kritis dan tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mampu menyampaikan pendapat terhadap isu-isu di masyarakat.

Selama dua hari, 80 peserta dari jenjang SMA sederajat dan perguruan tinggi mendapatkan materi yang komprehensif dari berbagai latar belakang pembicara. Mulai dari politisi, akademisi, hingga praktisi kesehatan dan wirausaha. Adapun materi yang disampaikan mencakup Leadership and Politic, Entrepreneurship, Mental Health Issue, Geopark Kebumen, Culture and Art Performance, serta Reproductive Health and Stunting.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat dan penghargaan kepada peserta terbaik. Sertifikat penghargaan juga diberikan kepada peserta YLC yang diwakili Zuliansyah Anjar Zulfikar. Berikut ini kategori penghargaan yang diberikan kepada peserta YLC.

- Best Games: Kelompok Anggada

- Best Group: Kelompok Bima

- 3rd Best Participant: Ahmad Kholawi

- 2nd Best Participant: Arin Syafingatullazizah

- 1st Best Participant: Alif Pradana Putra

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads