BPBD Jawa Tengah (Jateng) mengungkap ada sekitar 600-an warga yang mengungsi di beberapa titik pos pengungsian akibat longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. Sebanyak 49 warga juga mengungsi di hutan.
Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan posko pengungsian sudah disiapkan di berbagai titik untuk menampung para warga yang terdampak longsor.
"Pengungsian di beberapa titik, salah satunya di kecamatan. Saat ini bertambah sekitar 600-an orang pengungsi," kata Bergas saat dihubungi detikJateng, Senin (17/11/2025).
"Ada yang mengungsi di hutan 49. Ada yang terjebak 2, yang belum berada di lokasi pengungsian jadinya 51. Tapi ini perlu kepastian data karena masih dinamis. Jangan-jangan yang 2 ini termasuk yang kabur di hutan," lanjutnya.
Ia menyebut, para warga yang lari ke hutan kebanyakan merupakan petani yang panik dengan adanya longsor. Mereka pun kini telah didampingi tim Basarnas untuk dievakuasi menuju pos pengungsian.
"Yang di hutan ini sudah didampingi tim SAR, Basarnas, sudah didampingi untuk dilakukan evakuasi menuju pos pengungsian. (Itu petani?) Iya, pada saat kejadian mungkin mereka kaget terus lari ke tempat ketinggian," terangnya.
"(Korban meninggal) Masih satu. Tapi sebenarnya kemarin kan dikabarkan meninggal, dievakuasi ke layanan kesehatan. Sampai di layanan kesehatan, hidup, dinyatakan pingsan dengan fraktur, luka-luka. Pagi tadi diinformasikan oleh layanan kesehatan yang bersangkutan MD," lanjut Bergas.
Sementara itu, tindak lanjut BPBD, yakni telah membuka klaster pengungsian, klaster logistik untuk para pengungsi, kenyediakan layanan kesehatan, dan memberi dukungan sarana prasarana, infrastruktur, dan peralatan.
"(Longsornya masih bergerak?) Saya belum dapat kabar lagi. Saat ini penanganan longsor ada di Cilacap di Majenang, dan Banjarnegara. Ini langsung diupayakan tadi malam rakor dengan Bupati, Wakil Bupati, Dinas, terkait teknis untuk penanganan di Banjarnegara," ungkapnya.
"Informasinya Pak Gubernur (Ahmad Luthfi) juga akan meninjau untuk melihat situasi, syukur-syukur bisa langsung melakukan rakor supaya lebih cepat penanganannya," lanjutnya.
Ia pun mengimbau masyarakat yang berada di wilayah dengan potensi longsor saat hujan deras atau hujan dengan intensitas lama, agar segera mengungsi ke tempat sanak saudara atau tempat yang lebih aman sementara waktu sih.
"Masyarakat yang berkebun di pegunungan, jika menemukan ada patahan, retakan, yang sifatnya tapal kuda atau horizontal, segera melaporkan ke kepala desa, perangkat desa, untuk bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi selanjutnya," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. Longsor mengakibatkan 1 orang meninggal, 20 rumah pun tertimbun longsor.
Simak Video "Video: Detik-detik Tanah Longsor di Banjarnegara, Warga Panik Berlarian"
(apu/ahr)