Hujan yang mengguyur wilayah Majenang pada Kamis (13/11) malam memicu longsor yang menerjang permukiman warga di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Sejumlah rumah dan warga dilaporkan hilang tertimbun longsor.
Salah satu saksi mata, Edi, menceritakan detik-detik saat material longsor menghantam permukiman. Menurutnya, kejadian berlangsung sangat cepat dan tanpa tanda-tanda mencurigakan.
"Kejadiannya itu cepat banget. Saya lagi ngopi di tempat tetangga, sekitar jam 19.30 WIB semalam tahu-tahu bunyi gemuruh keras banget. Kayak suara truk nurunin material," kata Edi kepada detikJateng, Jumat (14/11/2025).
Edi mengaku langsung berdiri dan melihat ke arah sumber suara. Saat itu ia melihat angin kencang dan material tanah bergerak menghancurkan apa pun di depannya.
"Terus kaya ada angin kencang banget dari arah longsoran. Tahu-tahu gelap semua. Saya lihat pohon kelapa itu jalan di atas tanah," ungkapnya.
Di tengah kepanikan, Edi teringat anaknya yang sedang tidur di rumah tidak jauh dari lokasi kejadian. Tanpa pikir panjang, ia berlari pulang meski kondisi gelap dan tanah masih labil.
"Begitu kejadian saya teringat anak lagi tidur. Alhamdulillah kamar anak saya tidak kena longsoran. Tapi rumah saya sudah roboh," katanya dengan suara bergetar.
"Saya gendong anak saya sambil nangis. Syok banget,"
Edi tinggal bersama dua anaknya, yang satu duduk di bangku kelas 3 SD dan satu lagi sedang berada di luar rumah saat kejadian. Ia bersyukur seluruh anggota keluarganya selamat.
Ia menyebut sebelum longsor terjadi, kondisi cuaca hanya gerimis. Namun tanah labil di kawasan perbukitan Cibeunying disebut mudah bergerak setelah diguyur hujan sejak sore hari.
Diberitakan sebelumnya, longsor menimbun sejumlah rumah warga Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11/2025) malam. Dua warga ditemukan meninggal dunia serta 21 warga masih dalam pencarian.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama menjelaskan kejadian ini dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap sejak Kamis (13/11) malam. Begitu mendapat laporan tim langsung bergerak lokasi.
"Sesampainya di lokasi, tim langsung berkoordinasi dengan aparat setempat dan unsur potensi SAR lainnya. Kami melakukan asesmen dan menyusun rencana pergerakan selanjutnya," ujar Priyo dalam keterangannya, Jumat (14/11).
Dari data yang disiarkan Basarnas Cilacap setidaknya ada 46 jiwa terdampak. Dari jumlah itu, 2 orang meninggal dunia dan 23 orang berhasil selamat.
"Sementara 21 orang masih dalam pencarian. Kondisi ini membuat Tim SAR gabungan terus melakukan upaya penyisiran secara intensif," terangnya.
Simak Video "Video: Kronologi Terjadinya Longsor Cilacap yang Memakan Korban Jiwa"
(afn/alg)