Nasional

Blak-blakan Budi Arie soal Hubungan dengan Jokowi Usai Kembali Jadi Ketum Projo

Tim detikcom - detikJateng
Senin, 03 Nov 2025 09:15 WIB
Ketum Projo Budi Arie usai penutupam Kongres di Jakarta. Foto: Adrial Akbar.
Solo -

Budi Arie Setiadi secara aklamasi terpilih sebagai ketua umum Projo untuk periode 2025-2030. Dalam pidatonya usai menjadi Ketum Projo lagi, Budi Arie blak-blakan mengungkap mengenai hubungannya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Sebagaimana dirangkum detikcom, Senin (3/11/2025), kembali terpilihnya Budi Arie sebagai Ketum Projo terjadi dalam Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (2/11). Keputusan itu dibacakan pemimpin sidang Freddy Damanik.

"Hasil kesepakatan bersama atau aklamasi seluruh peserta seluruh kongres Projo ke III memutuskan menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketum DPP Projo periode 2025 sampai 2030," kata Freddy dikutip dari detikNews.

"Sepakat ya," imbuhnya.

Sebagai informasi Kongres III Projo digelar pada 1-2 November 2025. Pengurus Projo dari seluruh Indonesia menghadiri perhelatan tersebut.

Projo Ganti Logo

Pada kesempatan itu, Budi Arie menyampaikan, nantinya logo Projo tidak lagi menggunakan logo wajah Jokowi. Ia mengungkapkan perubahan logo ini menjadi langkah transformasi organisasi sekaligus penegasan bahwa Projo tidak mengultuskan individu tertentu.

"Projo akan melakukan transformasi organisasi, yang salah satunya adalah kemungkinan mengubah logo Projo. Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu. Iya, kemungkinan (bukan logo Jokowi lagi)," tutur Budi Arie kepada wartawan seusai pembukaan Kongres III Projo, Sabtu (1/11).

Kendati logonya berubah, Budi Arie memastikan, nama organisasi tetap akan menggunakan nama Projo. Pada kesempatan itu, Budi Arie juga meluruskan mengenai bahwa Projo bukan singkatan dari Pro Jokowi, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi.

Soal Hubungan dengan Jokowi

Budi Arie juga meminta publik agar tidak memframing bahwa Projo putus hubungan dengan Jokowi. Budi menegaskan Projo bisa muncul lantaran ada Jokowi.

"Perkembangan berita ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi. Jangan diframing. Projo ini lahir karena ada Pak Jokowi," ucap Budi dalam pidatonya saat pelaksanaan kongres ke-3 Projo di Jakarta, Minggu (2/11).

"Ini luar biasa sekali framing adu dombanya. Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Bapak Jokowi," tambahnya.

Lebih lanjut, Budi menyebut Projo hadir dengan semangat perlu lahirnya pemimpin dari kalangan rakyat yaitu Jokowi. Sehingga, kata dia, sejarah lahirnya Projo erat dengan Jokowi.

"Jadi Projo itu sejatinya lahir karena ada seorang pemimpin rakyat yang harus lahir dari kandungan rakyat itu sendiri yang bernama Bapak Joko Widodo," ucapnya.

Usai 10 tahun pemerintahan Jokowi, kata Budi, kini Projo harus menyesuaikan dengan kepemimpinan baru. Projo pun menegaskan dukungannya terhadap kepimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.

"Karena itulah kita berharap bersama teman-teman lain dan segenap hadirin sekalian, bersama-sama rakyat kita sama-sama menggerakkan, mendukung memperkuat, agar program-program kerakyatan Bapak Presiden Prabowo bisa betul-betul terasa manfaatnya bagi rakyat," imbuhnya.



Simak Video "Video: Budi Arie Ajak Rombongan Projo Temui Jokowi di Solo"

(apl/alg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork