BLK Demak Cetak Calon Pengusaha Kopi Lewat Kelas Barista

BLK Demak Cetak Calon Pengusaha Kopi Lewat Kelas Barista

Akfa Nasrulhak - detikJateng
Jumat, 31 Okt 2025 22:42 WIB
BLK Demak Cetak Calon Pengusaha Kopi Lewat Kelas Barista
Foto: Dok. Pemkab Demak
Jakarta -

Tak hanya mencetak tenaga kerja siap pakai, Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak kini juga mendorong tumbuhnya wirausaha baru di bidang kopi. Melalui kelas barista, puluhan peserta dibekali keterampilan lengkap agar mampu membuka usaha sendiri.

Selama sepuluh hari, peserta belajar mengenal kopi dari biji hingga ke cangkir. Mereka dilatih teknik dasar pembuatan kopi, baik menggunakan mesin maupun alat manual.

Instruktur Kelas Barista BLK Demak, Andre, mengatakan saat ini pihaknya tengah melatih 16 peserta dalam satu kelas. Ia berharap, para peserta dapat mengembangkan pengetahuan yang didapat untuk membangun bisnis kopi rumahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu kelas ada 16 siswa. Harapan kami selesai kegiatan ini mereka sudah punya knowledge untuk membuat coffee shop atau slow bar yang menggunakan fasilitas teras di rumah pun jadi," kata Andre pada detikJateng, Jumat (31/10/2025).

Andre menjelaskan, materi pelatihan dibagi menjadi dua metode, yaitu menggunakan mesin dan manual. Peserta belajar membuat berbagai jenis kopi seperti Americano, Espresso, hingga teknik seduh V60 dan Vietnam Drip.

ADVERTISEMENT

"Sejak mulai sampai dengan kemarin sudah mulai mereka sudah bisa membuat Americano, Espresso dengan menggunakan mesin. Manualnya hari ini kita lagi penekanan fokus di V60, kemudian besok dilanjutkan dengan Vietnam Drip," jelasnya.

Selain teknik menyeduh, peserta juga diajarkan menu populer seperti kopi susu gula aren serta kreasi latte art.

"Sudah main latte art, bikin steam milk dan sebagainya semuanya kita ajarkan, bikin kopi susu gula aren juga. Kalau ada take away gelasan dibawa pulang udah bisa, botolan pun sudah bisa," ujar Andre.

Tak hanya fokus pada keahlian teknis, peserta juga dibekali keterampilan administratif untuk menghitung harga pokok produksi (HPP) agar mampu mengelola usaha secara berkelanjutan.

"Kemarin sudah sempat kelas untuk menghitung HPP dan sebagainya mereka sudah tahu. Sehingga mereka harus jual berapa sudah terukur, tinggal lihat bahan bakunya apa saja," jelas Andre.

Kepala UPTD BLK Demak, Ahmad Hilaludin, menuturkan pelatihan barista ini mulai digelar pada pertengahan tahun 2025 dan kini telah memasuki angkatan kedua.

"Agustus kemarin ada 16 siswa, yang sekarang juga 16 siswa," kata Hilal, sapaan akrabnya.

Menurut Hilal, seluruh biaya pelatihan ditanggung dari APBD Perubahan melalui Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Peserta juga mendapatkan fasilitas lengkap selama pelatihan.

"Mereka mendapat fasilitas seperti peralatan barista selama kelas, baju kerja, modul, uang transportasi, makan siang, dan sertifikat pelatihan," jelas Hilal.

Hilal berharap, pelatihan ini bisa menjadi jalan bagi peserta untuk mandiri secara ekonomi melalui industri kopi yang sedang berkembang pesat.

"Selain bekerja ikut orang lain, kalau nanti mereka bisa mendirikan warung kopi walaupun tidak semewah coffee shop, tapi setidaknya enggak kalah dari rasa," ujar Hilal.




(akn/akn)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads