Kata Polisi soal Viral Rumah di Kudus Dibongkar Orang Tak Dikenal

Kapolsek Kaliwungu, AKP Deni Dwi Noviandi, buka suara soal rumah kosong di di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, menjadi viral di media sosial karena dinarasikan dibongkar orang tak dikenal.

"Yang masalah TikTok kemarin muncul ini, kami Kapolsek bersama anggota mendatangi lokasi untuk mengecek tempat lokasi yang dimaksud," kata Deni saat ditemui di Polsek Kaliwungu, Selasa (21/10/2025).

Dia mengatakan, orang yang meminta pembongkaran rumah itu berinisial YNT. Sedangkan pemilik rumah kosong itu berinisial YD, warga Kaliwungu, Kudus. Kedua belah pihak sudah dimintai klarifikasi atas kejadian pembongkaran rumah kosong itu.

"Dari keterangan anggota kami intinya masalah ini sudah tidak ada apa-apa, sudah klir. Mereka saling menerima, tidak ada yang rugi dan diuntungkan. Intinya sudah selesai," ujar Deni.

"Itu tidak masalah dicuri, tidak, itu ambil kusen. Tidak menyampaikan jual beli tanah maupun rumah, tidak," sambungnya.

Menurut Deni, kedua belah pihak bersepakat untuk damai. Kesepakatannya, pihak yang membongkar pintu, jendela, hingga kusen itu akan mengembalikan kepada si pemilik rumah kosong itu

"Yang saya dapati itu kusen yang sudah lapuk semua. Ini bersangkutan sudah suruh ke sini tapi sudah diselesaikan, sudah ketemu dengan yang bersangkutan, intinya sudah damai untuk mengembalikan (kusen, pintu jendela yang telah dibongkar), atau sudah selesai," jelasnya.

Deni mengaku tidak tahu motif pihak YNT membongkar rumah kosong tersebut.

"Tidak ada alasan. Intinya menyampaikan kepada kami masalah ini sudah selesai. Detailnya ini sudah selesai pokoknya," pungkas Deni.

Diberitakan sebelumnya, kondisi rumah itu benar-benar hancur, dengan jendela, hingga genteng hilang. Video viral itu salah satunya diunggah akun Instagram @majeliskopi08 pada Senin (20/10). Dalam video itu terlihat beberapa orang sedang membongkar rumah kosong itu.

Saat detikJateng mendatangi lokasi, Selasa (21/10), suasananya sepi. Tidak ada pemilik di lokasi. Di lokasi, terlihat rumah yang ada di dalam video itu sudah dalam kondisi terbongkar.

detikJateng lantas mencoba mencari pemilik rumah kosong yang diduga mempunyai toko listrik dan lampu berjarak sekitar 300 meter dari lokasi. Namun, saat toko tersebut didatangi, salah satu pekerjanya menyebut si pemilik tengah pergi.

"Ibunya lagi nggak di rumah, saya nggak berani diwawancara," tutur salah satu pekerja toko lampu yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Sementara detikJateng juga berusaha menghubungi akun TikTok @terangjaya15 yang pertama kali mengunggah rekaman tersebut. Namun, belum direspons.

Maskhuri, warga sekitar, mengungkap kejadian tersebut berlangsung pada Minggu (19/10).

"Itu kejadian hari Minggu, yang tahu itu anak perempuan saya. Ada orang marah-marah terus ada orang bongkar rumah itu," jelasnya ditemui di lokasi.

Maskhuri pada awalnya mengira jika ada beberapa orang tukang itu memang sedang bekerja membongkar rumah kosong tersebut. Ternyata dari pihak pemilik ternyata justru marah karena adanya pembongkaran rumah kosong tanpa sepengetahuannya.

"Saya kira awalnya bongkar rumah biasa. Karena sudah berlangsung sekitar 10 hari lalu. Itu ada sekitar ada 5 sampai 6 orang," jelasnya.

Setahu Maskhuri, rumah itu sudah kosong sekitar 20 tahun terakhir. Menurutnya rumah itu beberapa kali dijual kepada orang lain.

Kepala Desa Mijen, Singgih Wahyu Jatmiko, juga mengetahui soal video pembongkaran rumah warganya yang viral. Hanya secara detail tidak mengetahui kejadian persisnya. Sebab dia belum menerima laporan secara resmi dari pihak pemilik rumah.

"Iya benar ada yang lagi viral di media sosial, tetapi belum ada laporan ke saya," kata Singgih dihubungi lewat sambungan telepon siang ini.

Menurutnya rumah kosong itu dulunya milik mantan Camat Kaliwungu yang sekarang sudah meninggal dunia. Singgih tidak tahu rumah kosong itu milik siapa, karena beberapa kali diperjualbelikan.

"Setahu saya rumah itu kosong lama, pemiliknya mantan pak camat dan sekarang sudah meninggal dunia. Itu sudah dijualbelikan tapi tidak lewat desa. Itu langsung dari warga tidak lewat pemerintah desa," terang dia.