Seorang biduan di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, ditampar oleh seorang pria di atas panggung. Saat ini polisi tengah memeriksa enam orang sebagai saksi.
"Saat ini kami sedang memeriksa enam orang," kata Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto saat dihubungi detikJateng, Senin (20/10/2025) sore.
Diketahui peristiwa terjadi pada Jumat (17/10), dan viral di media sosial. Rizky menyebut korban baru melapor pada Minggu (19/10).
"Laporan korban tanggal 19," ungkap Rizky.
Peristiwa bermula saat sang biduan sedang tampil menyanyi. Pelaku yang berada di atas panggung awalnya hendak merangkul, namun ditolak.
"Kejadian tersebut bermula pada saat korban sedang membawakan lagu. Terduga pelaku pada saat itu bergoyang di depan korban, kemudian hendak merangkul korban. Tetapi korban menghindarinya dengan agak mundur ke belakang," jelas Rizky.
Pelaku diduga merasa tersinggung karena gestur penolakan dari korban. Ia kemudian menampar korban sekali dan sempat dilerai.
"Karena hal tersebut, terduga pelaku merasa tersinggung kemudian menampar sebanyak satu kali dengan menggunakan tangan kanan. Tamparan itu mengenai wajah atau pipi sebelah kiri korban, setelah itu dilerai," ujar Rizky.
Terduga pelaku kemudian sempat duduk usai kejadian itu. Namun setelah lagu berakhir, terduga pelaku kembali naik pitam.
"Kemudian terduga pelaku disuruh duduk di kursi untuk menenangkan diri. Setelah korban selesai bernyanyi, kemudian didatangi terduga pelaku dengan emosi memarahi korban," kata Rizky.
"Selanjutnya melakukan penganiayaan dengan menampar menggunakan tangan sebelah kanan mengenai wajah atau pipi sebanyak satu kali pada korban," urai dia.
Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial video seorang perempuan ditampar di atas panggung hiburan. Korban yang disebut sebagai biduan itu langsung lapor ke polisi.
Kapolsek Purwodadi, AKP Siswanto, membenarkan adanya kejadian ini. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (17/10) malam di Desa Jagalan, Kabupaten Grobogan.
"Kejadiannya tadi malam, sekitar jam 22.00 WIB di kampung Jagalan, Kecamatan Purwodadi," kata Siswanto saat dihubungi detikJateng, Sabtu (18/10).
Peristiwa ini terjadi dalam acara pesta pernikahan. Siswanto menyebut biduan yang tak mau dirangkul saat menyanyi menjadi pemicu tindakan itu.
"Dalam rangka pernikahan, itu si babaeh (orang yang menampar) mungkin waktu nyanyi mau sambil rangkul dia (biduannya) tidak mau, sehingga ditampar," jelas Siswanto.
Simak Video "Video: Di Balik Momen Kocak Ibu-ibu Fitnes Saat Ada Demo di Purwodadi"
(afn/ams)