65 Ribu Rumah di Cilacap Terdampak Banjir, Ratusan Warga Mengungsi

Anang Firmansyah - detikJateng
Senin, 13 Okt 2025 12:58 WIB
Kondisi warga yang terdampak banjir dan mengungsi di Masjid Al Mubarok Jalan Jawa, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Senin (13/10/2025). Foto: dok. BPBD Cilacap
Cilacap -

Hujan deras yang mengguyur wilayah Cilacap sejak Minggu (12/10) malam menyebabkan banjir besar melanda 15 kelurahan di empat kecamatan. Tercatat lebih dari 65 ribu rumah terdampak banjir, sementara 307 warga harus mengungsi ke sejumlah titik aman.

Berdasarkan laporan resmi dari BPBD Kabupaten Cilacap, banjir mulai terjadi sekitar pukul 21.00 WIB setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah kota sejak pukul 20.21 WIB. Derasnya hujan menyebabkan tanggul Kali Yasa sepanjang 25 meter, tinggi 2 meter, dan lebar 1,5 meter di RT 05 RW 02 Kelurahan Tegalkamulyan jebol.

"Air meluap cepat karena tanggul jebol dan saluran tidak memadai. Akibatnya, genangan meluas ke permukiman," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Cilacap, Budy Setyawan, dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Senin (13/10/2025).

Banjir tercatat melanda kelurahan-kelurahan di Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, Cilacap Utara, dan sebagian Jeruklegi.

"Total rumah terdampak mencapai 65.094 unit, tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun luka-luka," terangnya.

Fasilitas umum juga turut terdampak. Dua masjid dilaporkan tergenang air, serta sedikitnya 361 sekolah terdampak banjir di seluruh kecamatan. Nilai kerusakan masih dalam proses perhitungan lebih lanjut.

Sementara itu, tinggi muka air (TMA) di wilayah terdampak saat ini berkisar antara 20 hingga 50 cm. Meski mulai surut di beberapa titik, potensi banjir susulan masih ada.

"Kalau hujan dengan intensitas tinggi kembali turun, apalagi malam hari, potensi banjir susulan sangat mungkin terjadi," jelas Budy.

Dari data sementara yang diperoleh, sebanyak 307 jiwa tercatat mengungsi ke tempat-tempat penampungan sementara. Titik pengungsian tersebar di beberapa masjid dan balai warga, seperti Masjid Al Mubarok, Al Manar, Masjid Abubakar Sidiq, dan Balai RT Semangka Jaya.

"Di Masjid Al Mubarok, Jalan Jawa, misalnya, terdapat 175 pengungsi yang terdiri dari laki-laki, perempuan, balita, hingga ibu hamil. Di lokasi ini juga terdapat satu orang sakit. Kalau totalnya ada 307 jiwa mengungsi di beberapa titik," ujarnya.

Dapur umum didirikan di Rumah Singgah Dinsos PP & PA Kabupaten Cilacap untuk memenuhi kebutuhan logistik pengungsi. Sementara perahu karet dan alat water rescue dikerahkan untuk proses evakuasi.

"Bantuan logistik makanan sudah disalurkan, tapi kebutuhan mendesak seperti family kit, geobag, perlengkapan kebersihan, dan alat berat untuk penanganan tanggul," jelasnya.

"Pendataan kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia masih terus dilakukan dan bersifat dinamis," lanjut dia.

Hingga berita ini ditulis, tim BPBD Cilacap bersama unsur terkait masih siaga di lapangan melakukan pemantauan, asesmen lanjutan, serta koordinasi lintas sektor.

Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Cilacap sejak Minggu (12/10) petang menyebabkan sejumlah titik di kota tersebut terendam banjir. Hingga Senin (13/10) pagi, genangan air masih terlihat di beberapa lokasi.

Berdasarkan pantauan di lokasi, banjir menggenangi sejumlah kawasan, mulai dari sekitar Pasar Limbangan Mertasinga, Jalan Gatot Subroto depan RSUD Cilacap, Jalan Dr Sutomo, hingga wilayah pemukiman warga di Kelurahan Sidakaya dan Tegalkamulyan.

Ketinggian air bervariasi. Di beberapa lokasi, banjir mencapai lutut hingga perut orang dewasa. Bahkan, air sempat masuk ke rumah-rumah warga di sekitar Kelurahan Sidakaya.



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(apu/alg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork