Manajemen Bajaj Buka Suara Usai Operasional Maxride di Solo Disoal

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 09 Okt 2025 12:47 WIB
Moda transportasi online bajaj Maxride yang beredar di Kota Solo, Rabu (8/10/2025). Foto: Dok. detikJateng.
Solo -

Pihak manajemen Bajaj akhirnya buka suara usai moda transportasi umum tiga roda itu mengaspal di Solo. Manajemen juga siap bertemu dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Solo terkait keberadaan Bajaj tersebut.

"Iya siap berkoordinasi dengan pemerintah daerah, intinya kami siap berkoordinasi dan mematuhi aturan yang berlaku demi kemajuan transportasi dan perekonomian daerah, kalau ada pemanggilan dari Dishub aku pasti datang," kata Eksternal Urusan Bajaj, Max Auto, Iwan Christianto dihubungi detikJateng, Kamis (9/10/2025).

Iwan mengatakan, Bajaj yang berada di Solo itu bisa disewa maupun beli. Pihaknya mengaku, untuk perizinan mengacu pada Peraturan Menteri 12 tahun 2019 dan Peraturan Menteri 13 tahun 2022.

"Kita sebagai penjualan Bajaj itu pertama Bajaj dijual bebas siapa aja beli boleh. Untuk izin operasi kita mengacu pada PM 12 tahun 2019, kedua kita mengacu di PM 13 tahun 2022," ungkapnya.

Ia mengatakan, pihaknya hanya sebagai penyedia unit dan bekerja sama dengan aplikator atau siswa Maxride. Ia mengatakan, saat ini ada 22 unit Bajaj yang digunakan.

"Saya penyediaan unit, kalau sistem Maxride. Unit kita belum banyak, ya baru 22 itu kan istilahnya wis coba cek ombak, cek ombak. Nah, nanti istilahnya siapa mau beli, ya itu boleh," bebernya.

Ia mengatakan, satu unit dijual dengan berbeda-beda tergantung lokasinya. Sedangkan untuk harga sewa, Iwan mengatakan sewa per hari di Jogja dan Semarang sekira Rp 85 ribu .

"Kalau di Jogja sama Semarang setahu saya Rp 85.000 untuk 1 hari dibayar untuk per 5 hari atau per per 7 hari. Itu dari dari kantor masing-masing. Kalau Solo kayaknya masih promo tapi saya belum paham," ungkapnya.

Sedangkan harga jual unit, Iwan menyebut untuk di Jogja kisaran Rp 50 juta. Sedangkan untuk di Solo di atas Rp 50 juta.

"Kalau di Jogja harga jual per unit sekira Rp 50 juta kalau di Solo nggak ngerti. Kalau di Solo mungkin bisa lebih dari Jogja. Jadi bisa Solo itu mesti di atas angka Rp 50 juta," tuturnya.

Selain memesan secara online, pihaknya juga memperbolehkan untuk memesan secara manual. Ia mengaku mengacu pada PM 13 tahun 2022.

"PM 13 2022 bisa pintu ke pintu dan angkutan sewa tidak dalam trayek atau kalau nyegat gitu nggak papa, kalau yang di Solo sendiri itu boleh," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo belum mengeluarkan izin operasional maupun trayek moda transportasi umum Bajaj online dengan merek Maxride. Meskipun saat ini moda transportasi umum roda tiga itu sudah berseliweran di jalanan Kota Solo.

Kepala Dishub Kota Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah (Jateng) maupun kabupaten/kota tempat Maxride beroperasi. Namun belum ada izin yang dikeluarkan.

"Dishub Solo belum pernah mengeluarkan izin untuk Bajaj ini. Tahu-tahu muncul aja begitu," kata Taufiq, saat dihubungi awak media, Rabu (8/10/2025).

Dia mengatakan akan memanggil operator Maxride ini. Sebab, pihaknya sudah mendapatkan keluhan dari moda transportasi umum yang lain.

"Kami akan panggil juga. Karena mereka juga tidak pernah melaporkan ke kami, tidak pernah koordinasi ke Dishub, kantornya di mana saya juga belum tahu karena kan viralnya di medsos," ucapnya.



Simak Video "Video: Menjajal Naik Bajaj Online di Medan"

(apl/ahr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork