Dalih Pria Semarang Tutup Jalan Kampung Pakai Seng, Bangun Rumah-Motor Ngebut

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Senin, 06 Okt 2025 18:26 WIB
Petugas Satpol PP membongkar pagar seng di Jalan Sinar Mas VII, Perumahan Sinar Waluyo, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Senin (6/10/2025). Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJateng.
Semarang -

Pria warga Perumahan Sinar Waluyo, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang nekat menutup Jalan Sinar Mas VII menggunakan tembok seng. Pria bernama Ari berdalih penutupan jalan itu dilakukannya karena sedang membangun rumah dan banyak motor ngebut di depan rumahnya.

"Malam-malam trek-trekan (balapan) di jam saya tidur setengah dua (dini hari) benar itu? Anaknya bisa ngomongin ndak? Warga sini ndak bisa ngomongin pak," ucap Ari dengan nada tinggi saat diajak berdialog oleh petugas, Senin (6/10/2025).

Ari mengakui bahwa dirinya lah yang menutup jalan menggunakan tembok seng. Ia berdalih aksinya itu dilakukan agar proses pembangunan di rumahnya tidak mengganggu masyarakat.

"Itu sudah jelas saya mengakui itu tak tutup sama saya tujuan saya untuk kemaslahatan umum biar tidak mengganggu," kata Ari.

Saat didatangi oleh Satpol PP, Ari justru menantang petugas untuk melaporkan perbuatannya. Dia mengaku siap perang di meja hijau jika memang aksinya ini melanggar hukum.

"Dua alat bukti, ada laporan, ada saksi, silakan diproses, kita perang di pengadilan! Jelas?" tantang Ari.

Pagar Dibongkar Satpol PP

Plt Kasatpol PP Kota Semarang, Marthen Stevanus Dacosta, mengatakan pihaknya sudah membongkar pagar seng yang dibuat Ari untuk memblokir jalan. Menurutnya, perbuatan pemilik rumah menutup jalan umum itu melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang.

"Pelanggarannya terkait dengan (Perda) RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) sama Ketertiban Umum juga," jelas Marthen usai Satpol PP membongkar pagar seng, Senin (6/10).

Marthen menyampaikan Ari sudah berkali-kali berusaha menutup akses jalan itu. Bahkan usai pagar seng dibongkar, dia menyebut pemilik rumah bakal memasang pagar lagi.

"Kasus ini sebenarnya sudah berulang kali, warga sudah menyampaikan permasalahan yang bersangkutan. (Namun) yang bersangkutan ngotot dengan pendiriannya, tapi kepentingan warga dikesampingkan," kata Marthen.

"Yang bersangkutan nanti (berencana) akan memasang seng lagi. (Jika terjadi) ya nanti kita bongkar lagi karena ini masuk dalam fasum warga perumahan sini," tegasnya.

Bangun Kandang Ayam di Tebing

Selain menutup akses jalan jalan, pemilik rumah juga membangun kandang ayam di atas tebing depan rumahnya. Marthen menyebut pihaknya juga akan menindaklanjuti perihal kandang ayam itu.

"Kalau memang yang bersangkutan ingin membangun silahkan mengajukan izin resmi dan perlu kita fasilitasi juga terkait perizinan. Tapi kalau tidak (mengajukan izin), pelanggaran yang ditemukan oleh Distaru (Dinas Penataan Ruang) akan kita bongkar sebagai pelajaran," ucap Marthen.

Ketua RW 1 Kelurahan Kedungmundu, Herudianto mengatakan perbuatan pemilik rumah ini mengganggu aktivitas masyarakat. Warga ingin permasalahan ini segera tuntas karena Ari sudah berkali-kali melakukan penutupan jalan.

"Warga berharap betul kali ini bisa tuntas, soalnya sudah berulang kali terjadi," kata Heru, sapaan akrabnya, saat ditemui detikJateng, Senin (6/10).

Selain membereskan pagar seng dan timbunan material di depan rumah Ari, Heru berharap petugas turut membongkar pilar yang dibangun si pemilik rumah itu. Menurutnya, pilar itu sudah menyentuh jalan kampung sehingga lebar jalan tak lagi utuh.

"Termasuk pembongkaran pilar yang ada, pembangunan melebihi jalan, itu saya berharap dibongkar. Jadi jalan yang kondisi (awalnya selebar) lima meter kembali utuh," kata Herudianto.

Warga Takut Diintimidasi

Ketua RT 12 RW 1, Abdul Bais, juga berharap polemik ini lekas tuntas. Dia menyebut warga resah dan takut karena Ari kerap mengintimidasi mereka.

"Kami memohon sekali ini bisa selesai, karena kalau tidak, mungkin ketika bapak-bapak (petugas) ini sudah pergi, kami warga di sekitar yang kemungkinan akan terintimidasi. Warga di sini tidak ada yang berani, karena ada ancaman dari yang bersangkutan," ungkap Abdul.

Saat ini Abdul masih menunggu tindakan lanjutan dari pihak yang berwenang. Namun jika langkah ini tak menuai hasil, ia menyebut warga akan bertindak menutup seluruh akses jalan rumah Ari.

"Kemarin sempat ada semacam usulan dari warga kalau sampai ini gagal, kita sebagai warga mungkin akan menutup akses yang jalan di sebelah (supaya) sekalian terblokir (akses jalan pemilik rumah). Cuma ini menunggu proses ini apakah bisa selesai atau tidak," ucap Abdul.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya....




(apl/apu)

Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler