Fenomena meteor jatuh sering membuat orang terpesona. Kilatan cahaya yang melesat di langit malam terlihat indah dan misterius, sampai ada yang mengaitkannya dengan pertanda tertentu. Namun, menurut ajaran Islam, meteor bukanlah lambang sial atau keberuntungan. Peristiwa ini justru memiliki makna yang dalam, yang dijelaskan langsung dalam Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Dalam beberapa ayat Al-Quran, disebutkan bahwa meteor adalah tanda kekuasaan Allah untuk menjaga langit dari setan yang berusaha mencuri kabar rahasia. Rasulullah SAW juga pernah menjelaskan sebab setan tidak lagi bisa mendengar berita langit setelah beliau diutus. Penjelasan ini mengungkap sisi lain dari meteor yang selama ini mungkin belum banyak dipahami.
Kalau kamu penasaran bagaimana sebenarnya Islam memandang meteor jatuh, ayat apa yang menjelaskannya, dan doa apa yang disunnahkan saat melihatnya, simak penjelasan lengkap berikut ini. Kamu akan menemukan makna yang menenangkan sekaligus menguatkan iman setiap kali menatap langit malam.
Poin utamanya:
- Meteor menurut Islam adalah tanda kekuasaan Allah untuk menjaga langit dari setan pencuri berita.
- Nabi Muhammad SAW menegaskan meteor bukan pertanda sial atau keberuntungan.
- Saat melihat meteor, dianjurkan membaca doa Mā syā'a Allāhu lā quwwata illā billāh untuk mengingat kebesaran Allah.
Apa Arti Meteor Jatuh Menurut Islam?
Fenomena meteor jatuh sering menimbulkan rasa kagum sekaligus pertanyaan bagi banyak orang. Dalam pandangan Islam, peristiwa ini tidak sekadar keindahan langit malam, tetapi memiliki makna yang dijelaskan langsung dalam Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW. Dirangkum dari buku Tafsir AL-Quranul Majid An-Nur Jilid 3 tulisan Prof Dr Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy serta Ensiklopedia Al-Quran dan Hadis Per Tema yang disusun M Yusni Amru Ghazali Lc dkk, meteor disebut sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah untuk menjaga langit dari gangguan makhluk yang ingin mencuri berita.
Al-Quran menyebutkan bahwa Allah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan menjadikannya pelindung dari setan yang mencoba mendengar rahasia langit. Dalam QS. Ash-Shaffat [37]:6-10 Allah berfirman:
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةِ الْكَوَاكِبِ وَحِفْظًا مِّن كُلِّ شَيْطَانٍ مَّارِدٍ لَا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِن كُلِّ جَانِبٍ دُحُورًا وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang. Dan (Kami jadikan bintang-bintang itu) untuk menjaga langit dari setiap setan yang durhaka. Mereka tidak dapat mendengar apa yang dibicarakan para malaikat, dan mereka dilempari dari segala penjuru, untuk mengusir mereka dan bagi mereka azab yang terus-menerus. Kecuali setan yang ingin menangkap suatu berita, maka dia dikejar oleh suluh api (meteor) yang menembus."
Ayat ini menunjukkan bahwa meteor merupakan 'panah api' yang Allah kirimkan untuk menghalangi setan saat berusaha mencuri berita dari langit. Hal ini juga ditegaskan dalam QS. Al-Hijr [15]:18:
إِلَّا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ مُّبِينٌ
Artinya: "Kecuali (setan) yang mencuri-curi (berita), maka ia dikejar oleh semburan api yang terang."
Dalam QS. Al-Mulk [67]:5, Allah kembali menegaskan:
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِّلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ
Artinya: "Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala."
Penjelasan ayat-ayat ini ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas. Rasulullah Muhammad SAW bersabda ketika para sahabat melihat fenomena meteor:
"Rasulullah SAW pernah keluar bersama sekelompok sahabat menuju Pasar 'Ukazh. Saat itu para setan dihalangi untuk mencuri berita langit dan dilempari dengan bintang (meteor). Mereka pun kembali dan berkata, 'Kami telah dihalangi untuk mencuri berita langit dan dilempari dengan bintang.' Maka mereka mencari tahu sebabnya hingga menemukan Rasulullah SAW yang sedang sholat Subuh dan membaca Al-Quran. Mereka pun berkata, 'Inilah yang menghalangi kami dari berita langit.'" (HR. Ahmad)
Hadits ini memperkuat penjelasan bahwa meteor bukanlah tanda keburukan bagi manusia. Sebaliknya, meteor justru menjadi bukti penjagaan Allah terhadap langit agar berita langit tidak lagi bisa diakses setan sejak Nabi Muhammad SAW diutus.
Sebelum kenabian, jin dan setan kadang berhasil mencuri kabar dari malaikat, lalu menyampaikannya kepada para peramal (kahin). Namun sejak turunnya Al-Quran, langit dijaga ketat dengan lemparan meteor sehingga wahyu tetap terjaga kemurniannya.
Doa Ketika Melihat Meteor Jatuh
Selain memahami makna meteor jatuh menurut Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW, umat Islam juga diajarkan adab yang baik ketika menyaksikan fenomena ini. Dalam kitab karya Ibnu Sinni yang diriwayatkan melalui Ibnu Mas'ud disebutkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan agar tidak mengikuti lintasan meteor dengan pandangan penuh takjub, melainkan mengingat kebesaran Allah dan mengucapkan doa yang penuh pengagungan.
Dikutip dari Buku Induk Doa dan Zikir yang disusun Kasimun, doanya adalah:
مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Mā syā'a Allāhu lā quwwata illā billāh
Artinya: "Inilah hal yang dikehendaki oleh Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
Kalimat ini menjadi bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu di langit dan bumi terjadi semata-mata karena kehendak Allah. Dengan membaca doa tersebut, seorang muslim menyadari bahwa meteor bukan peristiwa kebetulan, melainkan bagian dari kekuasaan Allah yang menjaga alam semesta dan melindungi wahyu-Nya dari gangguan setan.
Selain itu, doa ini juga menanamkan sikap tawakal dan mengingatkan agar tidak mengaitkan meteor dengan pertanda sial atau ramalan. Rasulullah SAW menutup pintu kepercayaan semacam itu, sebab Islam mengajarkan bahwa peristiwa langit adalah tanda kebesaran Allah, bukan isyarat nasib baik atau buruk. Membaca doa ini juga menjadi cara untuk memperbanyak dzikir ketika menyaksikan ciptaan Allah yang luar biasa, sehingga hati tetap bersih dari takhayul dan semakin dekat kepada-Nya.
Setelah tahu artinya, kamu bisa lebih bijak saat menyaksikan meteor jatuh. Jadikan momen itu sebagai pengingat kebesaran Allah dan perbanyak dzikir. Pernahkah kamu melihat meteor secara langsung, detikers?
Simak Video "Video Kata BRIN soal Titik Koordinat Meteor yang Jatuh di Laut Jawa"
(par/afn)