Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dicecar sejumlah pertanyaan dalam rapat kerja dengan Komisi IX di DPR RI. Salah satunya soal statistik angka keracunan gegara Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dilansir detikNews, dalam rapat itu anggota Komisi IX DPR RI Edi Wuryanto awalnya menyinggung soal rapat terkait MBG memang tidak pernah gaduh, tapi pelaksanaan di luar menjadi gaduh.
"Kalau di sini nggak gaduh, gaduhnya di luar Pak. Itu yang tidak diinginkan oleh Pak Presiden," tambahnya," kata Edi dalam Rapat Kerja, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi mengatakan segala kritikan yang disampaikan Anggota Komisi IX DPR bukan berarti melawan BGN atau program MBG. Legislator PDIP itu lalu mendorong Peraturan Presiden (Perpres) terkait tata kelola program MBG untuk segera turun.
"Pertanyaan, saya bertanya kapan Perpresnya turun Pak? Anda bisa bayangkan 82 juta penerima manfaat makanan siap saji di seluruh wilayah Indonesia. Kalau Anda nggak punya Perpres bagaimana Anda mau melibatkan kementerian lintas sektoral dan pemerintah daerah," ucap Edi.
"Ini mau sampai kapan ini turunnya? Ya pasti gaduh Pak, yang buat gaduh Anda sendiri, kami sudah mengingatkan beberapa kali kapan Perpres-nya turun tolonglah ini," imbuh dia
Setelah itu Edi menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal statistik angka keracunan gegara MBG. Dia mengingatkan Dadan jangan menyampaikan informasi soal statistik ke presiden.
"Oleh karena itu, tidak bisa keracunan itu dibandingkan dengan statistik Pak, tidak bisa. Bapak jangan kasih informasi pada Presiden soal statistik. Ini sumbernya dari mana ini Pak Presiden ngomong hanya 1 persen? Itu mencederai perasaan rakyat. Ini ndak boleh Pak, keselamatan rakyat zero," kata Edi.
(dil/ahr)