- Kalender Hijriah Hari Ini Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah Kalender Hijriah 5 September 2025 Menurut Pemerintah Kalender Hijriah 5 September 2025 Menurut NU Kalender Hijriah 5 September 2025 Menurut Muhammadiyah
- Amalan untuk Mengisi Maulid Nabi 2025 1. Sholat Sunnah 2. Membaca Al-Quran 3. Puasa Sunnah 4. Sedekah
Tanggal Hijriah dan Masehi menggunakan patokan yang berbeda untuk menentukan hari, yakni Bulan dan Matahari. Hal ini membuat adanya perbedaan pergantian hari antara kalender Hijriah dan Masehi. Lantas, hari ini 5 September 2025 berapa hijriah?
Disadur dari buku Fikih Kontemporer tulisan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, ada beberapa metode penentuan awal bulan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara rukyat alias melihat langsung. Bila langit tertutup sesuatu, seperti awan, Nabi SAW mengajarkan untuk menyempurnakan bulan berjalan menjadi 30 hari atau dikenal sebagai metode istikmal.
إِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلَالَ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ ثُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُومُوا ثَلَاثِينَ يَوْمًا .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Apabila kalian melihat hilal maka berpuasalah dan apabila kalian melihatnya maka berhari rayalah. Dan apabila kalian terhalang maka sempurnakanlah tiga puluh hari." (HR Bukhari 4/106 dan Muslim no 1081)
Dalam perkembangannya, muncul metode hitungan (hisab) atau kombinasi rukyat-hisab. Cara penentuan awal bulan yang berbeda-beda membuat tanggal Hijriah mungkin berlainan. Mari, simak konversi tanggalnya untuk hari ini 5 September menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.
Kalender Hijriah Hari Ini Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah
Kalender Hijriah 5 September 2025 Menurut Pemerintah
Tanggalan versi pemerintah bisa dicek via Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama. Dalam kalender tersebut, pemerintah menetapkan awal Rabiul Awal pada Senin, 25 Agustus 2025.
Berdasar acuan tersebut, menurut pemerintah, 5 September 2025 bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1447 H. Perlu diingat, 12 Rabiul Awal sejatinya sudah masuk sejak Kamis, 4 September 2025 waktu maghrib. Sebab, dalam kalender Hijriah, pergantian hari terjadi saat Matahari terbenam.
Kalender Hijriah 5 September 2025 Menurut NU
Lembaga Falakiyah NU selalu memberi pengumuman penetapan awal bulan. Untuk Rabiul Awal, pengumumannya tercantum dalam Surat Keputusan Nomor: 92/PB.08/A.II.01.13/13/08/2025 tentang Pengumuman Awal Bulan Rabiul Awal 1447 H Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
"Sebagai tindak lanjutnya, maka awal bulan Rabiul Awal 1447 H bertepatan dengan Senin Wage 25 Agustus 2025 M (mulai malam Senin) atas dasar istikmal," bunyi keterangan dalam surat itu, dilansir Instagram @falakiyahnu.
Berdasar acuan tersebut, maka 5 September 2025 oleh NU ditetapkan menjadi 12 Rabiul Awal. Keterangan yang sama juga ditemukan dalam Almanak Tahun 2025 oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang NU Bojonegoro.
Kalender Hijriah 5 September 2025 Menurut Muhammadiyah
Terhitung sejak 1 Muharram 1447 H kemarin, Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) secara aktif. Harapannya, kalender ini dapat menyatukan umat Islam di seluruh belahan dunia.
Sebab, seperti keterangan di situs Suara Muhammadiyah, KHGT memakai konsep satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Dengan demikian, tidak ada lagi perbedaan tanggal di wilayah Bumi yang tersebar.
Dalam KHGT, Muhammadiyah menetapkan 1 Rabiul Awal sehari lebih cepat ketimbang pemerintah dan NU, yakni pada Minggu, 24 Agustus 2025. Berdasar acuan tersebut, menurut Muhammadiyah, 5 September bertepatan dengan 13 Rabiul Awal 1447 H.
Akhir kata, pemerintah dan NU menetapkan 5 September 2025 sebagai 12 Rabiul Awal 1447 H. Sementara itu, Muhammadiyah menganggap 5 September 2025 sebagai 13 Rabiul Awal 1447 H.
Amalan untuk Mengisi Maulid Nabi 2025
Perlu diketahui sebelumnya, Maulid Nabi SAW tidak pernah dirayakan oleh Rasulullah maupun para sahabat. Tidak pula oleh generasi tabi'in, tabi'ut tabi'in, dan empat ulama salaf. Adapun dalam sejarahnya, ada perbedaan pendapat mengenai siapa yang pertama kali merayakan.
Dari sini, detikers dapat menarik benang merah bahwa tak ada amalan yang dikhususkan untuk Maulid Nabi SAW. Namun, sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi, bukan karena Maulid, umat Islam dapat mengerjakan pelbagai amalan shalih guna meraih ridha Allah SWT. Berikut beberapa di antaranya:
1. Sholat Sunnah
Dalam sehari semalam, ada begitu banyak sholat sunnah yang bisa didirikan. Sebut saja sholat Dhuha, sholat Rawatib, sholat Tahajud, sholat Hajat, dan sholat sunnah Mutlak. Masing-masing dapat ditunaikan sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.
Adapun sholat-sholat yang tidak diajarkan langsung oleh Nabi SAW, maka tak perlu dikerjakan. Mengingat, berdasar firman-Nya dalam Al-Quran, syariat Islam telah disempurnakan semasa hidup Rasulullah. Dalam surat al-Maidah ayat 3, Allah SWT berfirman:
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: "...Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang..."
2. Membaca Al-Quran
Dalam perayaan Maulid Nabi SAW, para penceramah biasanya menekankan pentingnya meneladani jejak hidup Rasulullah. Oleh karena itu, seorang muslim dapat coba mengikuti dengan cara rutin membaca dan mentadabburi Al-Quran.
Bukan hanya mengikuti kebiasaan Nabi SAW, membaca Al-Quran punya begitu banyak kelebihan. Salah satunya menurut keterangan dari Buku Pintar Al-Qur'an oleh Abu Nizhan, adalah membuat seseorang mendapat kenaikan derajat.
Dari Umar bin Khattab, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat kaum dengan kitab ini (Al-Quran), dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain." (HR Muslim)
Membaca Al-Quran juga mendatangkan pahala yang besar. Setiap huruf yang dibaca diganjar 10 kebaikan. Oleh karena itu, sesimpel kalimat 'Alif laam miim' saja, umat Islam dapat meraih hingga 30 pahala.
3. Puasa Sunnah
Sekali lagi diingatkan, tidak ada anjuran untuk secara khusus mengerjakan puasa sunnah pada saat Maulid Nabi SAW. Namun, ada juga yang mendalilkan puasa saat Maulid dengan hadits:
"Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus (menjadi rasul) dan pada hari itu wahyu diturunkan kepadaku." (HR Muslim)
Hadits ini muncul ketika Nabi Muhammad SAW ditanya mengenai puasa Senin. Meski begitu, sebagian ulama tidak menyetujui puasa Maulid dengan dalil di atas. Bahkan, ada pula yang sampai memakruhkan.
Sebagai bentuk kehati-hatian, detikers dapat menunaikan puasa sunnah mutlak. Tentunya, dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan karena Maulid. Hanya saja, karena Maulid Nabi 2025 jatuh hari Jumat, detikers mesti berpuasa juga sehari sebelum atau sehari setelahnya.
4. Sedekah
Disadur laman Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) Kota Jogja, semasa hidup, Nabi Muhammad SAW sangat gemar berderma. Beliau biasa menyantuni kaum miskin dan yatim. Bahkan, kepada orang yang terang-terangan membencinya.
Tentu saja, kisah Rasulullah memberi makan seorang Yahudi buta yang sehari-hari mencacinya sudah terkenal. Kisah itu menunjukkan betapa mulia dan menakjubkannya akhlak sang Khatamul Anbiya'.
Sebagai umat Islam yang cinta dan rindu Rasulullah, patut kiranya kita meneladani cara hidup beliau. Salah satunya dengan rutin memberi santunan kepada yang membutuhkan. Kebiasaan ini memberikan manfaat bagi sesama maupun diri sendiri.
Di antaranya, seperti dikutip buku Keajaiban Sedekah tulisan Abu Ghozie as-Sundawie, adalah mendapat ampunan dan pahala besar. Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمٰتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْقٰنِتٰتِ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالصّٰدِقٰتِ وَالصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰبِرٰتِ وَالْخٰشِعِيْنَ وَالْخٰشِعٰتِ وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَالْمُتَصَدِّقٰتِ وَالصَّاۤىِٕمِيْنَ وَالصّٰۤىِٕمٰتِ وَالْحٰفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَالْحٰفِظٰتِ وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا
Artinya: "Sesungguhnya muslim dan muslimat, mukmin dan mukminat, laki-laki dan perempuan yang taat, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan penyabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, untuk mereka Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar." (QS al-Ahzab: 35)
Demikian informasi lengkap mengenai kalender Hijriah hari ini 5 September 2025 dan amalan-amalan untuk mengisi momentum Maulid Nabi SAW. Semoga bermanfaat!
(par/par)