Profil Nadiem Makarim, Eks Mendikbudristek Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop

Profil Nadiem Makarim, Eks Mendikbudristek Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 04 Sep 2025 17:36 WIB
Nadiem Makarim Ditahan Kejagung
Nadiem Makarim jadi tersangka kasus korup pengadaan Chromebook. Foto: (Devi Puspitasari/detikcom)
Solo -

Nadiem Anwar Makarim, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengadaan laptop Chromebook. Penetapan ini didasarkan penemuan alat bukti oleh penyidik.

"Berdasarkan pemeriksaan dan alat bukti keterangan saksi ahli petunjuk dan surat serta barang bukti yang telah diterima atau diperoleh tim penyidik pada Jampidsus pada hari ini menetapkan satu tersangka dengan inisial NAM selaku Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi periode tahun 2019-2024," ujar Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung), Nurcahyo Jungkung Madyo, dilansir detikNews, Kamis (4/9/2025).

Selain Nadiem, Kejagung juga menetapkan tiga nama lain sebagai tersangka. Ketiganya adalah Sri Wahyuningsih (Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah tahun 2020-2021), Mulyatsyah (Direktur SMP Kemendikbudristek 2020), dan Ibrahim Arief (Konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum ditetapkan, Nadiem Makarim sudah diperiksa sebanyak dua kali. Pertama, pada Senin, 23 Juni 2025 lalu. Kedua, pada Selasa, 15 Juli 2025. Pemeriksaan ketiga digelar hari ini, Kamis, 4 September 2025, di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.

Lantas, seperti apa sosok Nadiem Makarim? Berikut profil singkatnya.

ADVERTISEMENT

Riwayat Pendidikan Nadiem Makarim

Pernah mengemban amanah sebagai menteri di bidang pendidikan, Nadiem Makarim diketahui menempuh studi tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia. Adapun jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)-nya, dilakoni di Singapura menurut informasi dari laman Taman Edukasi Kebangsaan Universitas Jember.

Lulus dari United World College of South East Asia (nama SMA Nadiem) pada 2002, sosok kelahiran 4 Juli 1984 ini melanjutkan studi ke Brown University di Amerika Serikat. Di sana, ia mengambil jurusan International Relation (Hubungan Internasional/HI).

Pernah mengikuti program pertukaran pelajar ke London School of Economics, Nadiem sukses merampungkan studi S1-nya pada 2006. Tak lantas berhenti, Nadiem Makarim meneruskan kiprah pendidikannya di Harvard Business School setelah sempat bekerja selama tiga tahun.

Dari universitas tersohor Amerika itu, Nadiem lulus pada 2011 dengan gelar Master of Business Administration (MBA).

Karier Nadiem Makarim

Menurut keterangan dari detikEdu, Nadiem mengawali kariernya setelah lulus S1 dari Brown University. Ia bekerja sebagai konsultan di McKinsey & Co. Sebagai informasi, Mckinsey & Co adalah biro konsultasi manajemen global yang didirikan pada 1926 silam.

Setelah berkecimpung selama 3 tahun, Nadiem Makarim memutuskan berhenti dan lanjut studi ke Harvard Business School seperti sudah disinggung di atas. Pada 2011, Nadiem meneruskan kariernya yang sempat berhenti sebagai Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia.

Lebih lanjut, disadur dari SMAN 1 Silaen, Nadiem Makarim mulai merintis perusahaan Gojek pada 2011. Perusahaan ini muncul dari keresahan masyarakat akibat urusan transportasi. Nadiem pernah juga menjabat sebagai Chief Innovation Officer Kartuku selama satu tahun, yakni 2013-2014.

Di Gojek inilah, nama Nadiem Makarim mulai melangit. Apalagi, pada 2014, kala perusahaan Gojek tersebut mendapat suntikan dana dari dua perusahaan besar, Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.

Nadiem sendiri mengundurkan diri dari CEO Gojek pada 2019 lalu, kala didapuk Presiden Joko Widodo sebagai menteri. Dilansir detikInet, kursi kepemimpinan Gojek yang ditinggalkan Nadiem Makarim diisi oleh Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi.

Resmi mengundurkan diri pada 22 Oktober 2019, Nadiem Anwar Makarim kemudian mengemban jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan per 23 Oktober 2019, berdasar informasi dari laman Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Ketika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) digabung dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Nadiem tetap menempati posisi menteri. Jabatan Mendikbudristek ia emban hingga 21 Oktober 2024 lalu.

Harta Kekayaan Nadiem Makarim di LHKPN 2024

Sebagai pejabat, kali terakhir Nadiem Makarim melaporkan kekayaannya adalah pada 31 Oktober 2024. Dilihat dari dokumen unggahan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Nadiem tercatat punya total kekayaan sebanyak 600 miliar rupiah.

Sejatinya, hasil hitungan total menunjukkan kekayaan Nadiem ada di angka 1 triliun. Namun, adanya hutang sebesar 466 miliar membuat kekayaan bersih miliknya sejumlah 600 miliar.

Eks Mendikbudristek itu punya harta sebesar 57 miliar rupiah dalam bentuk tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan. Ada pula dua alat transportasi senilai 2 miliar rupiah, yakni Toyota Alphard tahun 2024 dan Toyota Innova Zenix tahun 2024.

Di kolom harta bergerak, Nadiem melaporkan kekayaan senilai 752 juta rupiah. Adapun di kolom surat berharga, kekayaannya ada di angka 926 miliar. Nadiem juga melaporkan kekayaan lain berupa kas dan setara kas sebesar 77 miliar serta harta lainnya sejumlah 2,9 miliar rupiah.

Itulah profil ringkas Nadiem Anwar Makarim mantan Mendikbudristek era Presiden Joko Widodo yang ditetapkan jadi tersangka dugaan korupsi pengadaan Chromebook.




(par/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads