Untuk menjadi bilal dalam sholat Jumat, penting sekali mengetahui teks bilal sholat Jumat secara lengkap. Dengan memahami bacaan-bacaan yang harus diucapkan, seorang bilal bisa menjalankan tugasnya dengan tepat, mulai dari mengumandangkan adzan, iqamah, hingga membacakan selawat di antara dua khutbah.
Peran seorang bilal sangat penting dalam sholat Jumat, terutama pada bagian khutbah. Dikutip dari buku Kumpulan Khotbah Jumat Terlengkap tulisan Ustaz Arifin Idham, khutbah merupakan setengah bagian dari sholat Jumat. Jika sholat dzuhur dilakukan sebanyak empat rakaat, maka dua khotbah dalam sholat Jumat setara dengan dua rakaat salat dzuhur.
Pada kesempatan ini, detikJateng akan membagikan informasi lengkap mengenai teks bilal sholat Jumat. Mari kita simak, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teks Bilal Sholat Jumat
Menurut Amrizal dalam bukunya Menapak Jalan Kebahagiaan: Kumpulan Khotbah Jumat, setiap daerah biasanya memiliki bacaan bilal yang berbeda. Pasalnya, tidak terdapat aturan dan acuan yang baku. Berikut ini adalah salah satu contoh teks bilal sholat Jumat yang dijelaskan dalam buku tersebut.
1. Bilal berdiri di dekat mimbar sambil memegang tongkat, menghadap jamaah, lalu membacakan teks berikut.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى أَشْرَفِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ، وَإِمَام مَكةَ وَالْمَدِينَةِ وَالْحَرَمِ، سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا محَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلَّمْ ، وَزِدْهُ يَا رَبِّ شَرَفًا وَكَرَمًا ومهابة وتعظيما
Inna Allāha wa-malā'ikatahu yuṣallūna 'ala an-nabī, yā ayyuhā alladzīna āmanū ṣallū 'alayhi wa-sallimū taslīmā. Allāhumma ṣalli wa-sallim wa-bārik 'alā asyrafi al-'arabi wa al-'ajami, wa-imāmi Makkata wa al-Madīnati wa al-ḥaram, sayyidinā wa-mawlānā Muḥammad, wa-'alā ālihi wa-ṣaḥbihi wa-bārik wa-sallim, wa-zidhu yā rabbī syarafan wa-karaman wa-mahābatan wa-ta'ẓīmā.
Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Ya Allah, limpahkanlah sholawat, salam, dan keberkahan kepada semulia-mulia orang Arab dan non-Arab, pemimpin Makkah, Madinah, dan tanah haram, junjungan dan pemimpin kami, Nabi Muhammad, juga kepada keluarga dan para sahabatnya. Berkahilah dan sejahterakanlah beliau, dan tambahkanlah kepadanya, wahai Tuhanku, kemuliaan, kehormatan, wibawa, dan pengagungan."
2. Setelah khatib naik mimbar, bilal membaca lafadz ma'asyiral berikut ini:
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ رَحِمَكُمُ اللَّهُ، وَرَدَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، أَنَّ يَومَ الجمعةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَعِيْدُ الْمُسْلِمِينَ، وَعَنِ السَّلَفِ الصَّالِحِ، أَنَّ الخُطْبَةَ فِيهَا مَكَانُ الرَّكْعَتَيْنِ، فَإِذَا صَعِدَ الْخَطِيبُ الْمُنبَرَ وَشَرَعَ فِي الْخُطْبَةِ فَلَا يَتَكَلَّمَنَّ أَحَدُكُمْ، فَقَدْ وَرَدَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ، إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الجمعَةِ انْصِتْ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ، وَفِي حَدِيثٍ آخَرَ وَمَنْ لَغَى فَلَا جُمعَةَ لَهُ، انْصِتُوا وَاسْتَمِعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللَّهُ کالی)
Ma'āshiral-muslimīna raḥimakumullāh, wa rada 'an-nabiyy ṣallā llāhu 'alayhi wa sallam, anna yawma al-jumu'ati sayyidu al-ayyāmi wa 'īdu al-muslimīn, wa 'an as-salafi aṣ-ṣāliḥi, anna al-khuṭbata fīhā makānu ar-rak'atayni, fa-idhā ṣa'ida al-khaṭību al-munbara wa shara'a fī al-khuṭbah fala yatakallamanna aḥadukum, faqad warada anna Rasūla llāhi ṣallā llāhu 'alayhi wa sallam qāla, idhā qult liṣāḥibika yawma al-jumu'ati unṣit wal-imāmu yakhtub faqad laghawta, wa fī ḥadīthin ākhari wa man laghā fala jum'ata lahu, unṣitū wa istami'ū wa aṭī'ū raḥimakumullāh.
Artinya:
"Saudara-saudara kaum Muslimin, semoga Allah merahmati kalian, telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa hari Jumat adalah sebaik-baik hari dan hari raya kaum Muslimin. Dari salaf shalih juga diketahui bahwa khutbah hari Jumat adalah pengganti dua rakaat sholat. Jika khatib naik ke mimbar dan mulai berkhutbah, janganlah seorang pun dari kalian berbicara. Sesungguhnya telah datang bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu berkata kepada saudaramu pada hari Jumat, 'Diamlah! Imam sedang berkhutbah,' maka sesungguhnya kamu telah berbicara sia-sia." Dalam hadits lain disebutkan, "Barang siapa berbicara sia-sia, maka tidak ada jumat baginya." Maka diamlah, dengarkan, dan taatlah, semoga Allah merahmati kalian."
3. Setelah khatib memberi salam kepada jamaah dan duduk, bilal kemudian mengumandangkan adzan. Setelah adzan selesai, bilal tetap duduk sementara khatib tetap berdiri dan memulai khutbahnya. Bacaan adzannya sama seperti biasa, yaitu:
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
أَشْهَدُ أَنْ لا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ
أَشْهَدُ أَنْ لا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
لا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ
Allāhu akbaru, Allāhu akbaru
Allāhu akbaru, Allāhu akbaru
Ashhadu an lā ilāha illallāh
Ashhadu an lā ilāha illallāh
Ashhadu anna Muḥammadan rasūlu llāh
Ashhadu anna Muḥammadan rasūlu llāh
Ḥayya 'ala ṣ-ṣalāh
Ḥayya 'ala ṣ-ṣalāh
Ḥayya 'ala al-falāḥ
Ḥayya 'ala al-falāḥ
Allāhu akbaru, Allāhu akbaru
Lā ilāha illallāh
Artinya:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah
Mari menuju sholat
Mari menuju sholat
Mari menuju keberuntungan/kemenangan
Mari menuju keberuntungan/kemenangan
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tidak ada tuhan selain Allah"
4. Setelah khutbah pertama selesai disampaikan oleh khatib, bilal membaca sholawat di antara dua khutbah, yaitu:
وَصَلِّ اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَزِدْ وَكَرِّمْ وَانْعِمْ وَتَفَضَّلْ وَبَارِكْ، بِجَلَالِكَ وَكَمالِكَ عَلَى أَشْرَفِ عِبَادِكَ، سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ، وَعَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُولِ اللّهِ أَجْمَعِينَ.
Wa ṣalli llāhumma ṣalli wa sallim wa zid wa karrim wa an'im wa tafaddal wa bārik, bi jalālika wa kamālika 'alā ashrafi 'ibādika, sayyidinā wa mawlānā Muḥammad, wa 'an kulli ṣaḥābati Rasūli llāhi ajma'īn.
Artinya:
"Ya Allah, berikanlah sholawat dan salam, tambahlah kemuliaan, muliakanlah, anugerahkanlah nikmat, karuniakanlah keutamaan, dan berkahilah dengan kemegahan dan kesempurnaan-Mu atas hamba-Mu yang paling mulia, junjungan kami dan pemimpin kami Muhammad, serta atas seluruh sahabat Rasulullah semuanya."
5. Selesai membaca sholawat tersebut, khatib kembali berdiri dan memulai lagi khotbah keduanya.
6. Setelah khutbah kedua selesai, bilal langsung mengumandangkan iqamah, berikut ini teksnya.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
أَشْهَدُ أَنْ لا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ
قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ
لا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ
Allāhu akbaru, Allāhu akbaru
Ashhadu an lā ilāha illallāh
Ashhadu anna Muḥammadan rasūlu llāh
Ḥayya 'ala ṣ-ṣalāh
Ḥayya 'ala ṣ-ṣalāh
Qad qāmat aṣ-ṣalāh
Qad qāmat aṣ-ṣalāh
Allāhu akbaru, Allāhu akbaru
Lā ilāha illallāh
Artinya:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah
Mari menuju sholat
Mari menuju sholat
Sesungguhnya sholat telah dimulai
Sesungguhnya sholat telah dimulai
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tidak ada tuhan selain Allah"
Dasar Hukum Bilal Sholat Jumat
Dalam pelaksanaan sholat Jumat, peran bilal bukan hanya sebatas mengumandangkan adzan, melainkan juga memiliki fungsi penting lainnya. Dasar hukum bilal dalam sholat Jumat ini berasal dari sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, beliau bersabda:
"فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ"
Artinya: "Jika datang waktu sholat, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan untuk kalian." (H.R. Bukhari)
Hadits ini menegaskan kewajiban mengumandangkan adzan sebagai penanda masuknya waktu sholat dan untuk mengajak kaum muslimin melaksanakan sholat berjamaah. Namun, peran bilal dalam sholat Jumat tidak hanya sebatas itu. Dalam praktiknya, bilal juga bertugas memandu jalannya sholat Jumat, terutama ketika azan dikumandangkan dua kali, sebagaimana yang sudah menjadi kebiasaan baik sejak zaman Rasulullah dan para sahabat.
Contohnya, pada pelaksanaan sholat Jumat, bilal tidak hanya mengumandangkan adzan, tetapi juga membacakan sholawat di antara dua khutbah. Tradisi ini bahkan sudah ada sejak masa Khalifah Utsman bin Affan, ketika bilal mengumandangkan adzan dua kali karena suatu kebutuhan. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi bilal dalam sholat Jumat adalah lebih luas dan tidak terbatas hanya pada adzan saja.
Demikian penjelasan lengkap mengenai teks bilal sholat Jumat, berikut dengan dasar hukumnya. Semoga bermanfaat!
(par/rih)