.webp)
Gudang tempat pembuatan kerajinan bambu dan kayu di Dusun/Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Klaten dilalap api. Kebakaran tersebut diduga penyebabnya dari puntung rokok.
"Dugaan dari puntung rokok, kita tadi klarifikasi pemilik. Lokasi di bagian belakang," ungkap Kanit Reskrim Polsek Ceper, Ipda Arie Pambudi, saat diminta konfirmasi awak media di lokasi kejadian, Sabtu (2/8/2025) malam.
Dijelaskan Arie, kebakaran itu terjadi di gudang kayu dan handicraft serta mebel. Kejadian diketahui warga dekat lokasi kemudian dicek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian dicek oleh saksi, api diketahui sudah membesar membakar beberapa atap dan mebel yang ada di bagian belakang. Kerugian kami klarifikasi pemilik sekitar Rp 70 juta," jelas Arie.
Menurut Arie, penyebab kebakaran diduga puntung rokok yang menyambar serbuk gergaji di bagian belakang. Kondisi bangunan kosong dan listrik padam.
"Saat kejadian itu kondisi gudang kosong dan listrik padam. Jadi puntung rokoknya itu di bagian belakang," lanjut Arie.
Kabid Pemadaman Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Sumino, menambahkan luasan bangunan sekitar 300 meter persegi. Dugaan sementara api dari belakang.
"Api dari belakang diketahui warga sudah menyala, sudah melebar. Bahan yang terbakar dangkel bambu yang dikelola Pak Triyono (pemilik)," kata Sumino kepada awak media.
Dijelaskan Sumino, untuk pemadaman dikerahkan dua regu dengan 10 orang personel. Pemadaman dibantu TRC BPBD, TNI, Polri, relawan dan warga sekitar ikut membantu.
"Dibantu TRC BPBD, TNI, Polri, relawan dan warga sekitar ikut membantu. Persentase terbakar hampir 70 persen, proses pemadaman sekitar 1,5 jam," jelas Sumino.
Sebelumnya diberitakan, gudang produksi mebel kerajinan bambu dan kayu di Dusun/Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Klaten terbakar malam ini. Api menghanguskan gudang dan bahan mebel.
Lokasi kebakaran saat dilihat detikJateng berada di timur dusun dekat persawahan padi. Api terlihat membara di tengah dan bagian belakang sisi utara.
Seorang warga, Sutoyo (57), menceritakan kejadian sekitar pukul 19.15 WIB. Saat kejadian dirinya lewat di depan gudang ke timur dan melihat api.
"Saya lewat lihat api tapi belum begitu besar, saya balik ke rumah yang punya tapi sepi. Saya balik lagi memberi tahu warga," ungkap Sutoyo kepada detikJateng di lokasi kejadian, Sabtu (2/8/2025) malam.
Menurut Sutoyo, posisi gudang tersebut saat kejadian sepi mungkin karena akhir pekan libur. Padahal biasanya karyawan lembur.
"Terkunci rapat pintunya tadi, tidak ada karyawan. Ini mungkin malam Minggu pada libur, ini untuk buat bebek-bebekan (kerajinan bambu)," sebut Sutoyo.
(apu/apu)
