Hujan es terjadi di daerah Boja, Kabupaten Kendal, sore ini. Fenomena ini sempat mengejutkan warga yang melihat. Berikut penjelasan BMKG.
Maulida Wijaya Saputri (22), warga Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, mengaku terkejut dengan fenomena tersebut. Saat itu, dia tengah berada di Jalan Hadisoebeno Sosro Wardoyo, Desa Campurejo, Kecamatan Boja, dekat Terminal Cangkiran.
"Kaget banget ada hujan es. Awalnya saya belum sadar. Setelah dengar dari atap rumah, saya lihat lebih teliti, ternyata ada butiran-butiran es batu," kata Maulida saat dihubungi detikJateng, Minggu (27/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut, hujan es mulai turun sekitar pukul 14.30 WIB dan berhenti sekitar pukul 15.35 WIB. Saat kejadian, Maulida tengah dalam perjalanan dan memilih berhenti meneduh di pinggir jalan.
"Pernah sih kejadian kayak gini di daerah Kaliwungu, Kendal, tapi sudah lama banget," ujarnya.
Maulida mengatakan, saat hujan es menerjang wilayah tersebut, hujan cukup deras disertai angin. Ia pun langsung mengabadikan momen langka itu lewat ponselnya.
"Es batunya awal-awal kecil, tapi lama-kelamaan tambah besar," terangnya.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Ferry Oktarisa, menjelaskan terjadinya fenomena hujan es itu. Ia menyebut peristiwa itu sebagai kejadian yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama saat musim peralihan atau pancaroba.
"Hujan es bisa terjadi akibat ketidakstabilan atmosfer dan ditandai dengan pertemuan massa udara hangat dan dingin, serta kelembaban tinggi yang memicu terbentuknya awan Cumulonimbus," kata Ferry saat dihubungi detikJateng.
"Awan ini mampu menghasilkan butiran es yang turun ke permukaan ketika angin tidak cukup kuat untuk mencairkannya sebelum mencapai daratan," lanjutnya.
Ferry menyebut, Boja termasuk wilayah dataran tinggi sehingga fenomena hujan es wajar terjadi. Fenomena itu juga bisa menjadi pertanda akan masuk musim kemarau.
"Hujan es terjadi bisa kapan saja, tergantung kondisi atmosfernya, terutama bila ada gangguan atmosfer yang masuk ke wilayah Jawa," ungkapnya.
(apl/apl)