Kemlu Ungkap Kondisi 15 WNI di Perbatasan Thailand-Kamboja

Nasional

Kemlu Ungkap Kondisi 15 WNI di Perbatasan Thailand-Kamboja

Azhar Bagas Ramadhan - detikJateng
Sabtu, 26 Jul 2025 16:55 WIB
Jubir Kemlu RI Roy Soemirat (Adrial Akbar/detikcom)
Foto: Jubir Kemlu RI Roy Soemirat (Adrial Akbar/detikcom)
Solo -

KBRI Bangkok mengungkap ada 15 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di daerah perbatasan Thailand-Kamboja. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan tidak ada WNI yang terdampak perang dua negara tetangga tersebut.

"Sejauh ini tidak ada WNI yang terdampak dari situasi saat ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rolliansyah (Roy) Soemirat, Sabtu (26/7/2025), dilansir detikNews.

Dalam surat edaran KBRI Bangkok, WNI diimbau agar waspada atas peperangan ini. Terutama WNI yang berada di daerah perbatasan, yakni di Trat, Sa Kaeo, Ubon dan Ratchathani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan data lapor diri, saat ini terdapat 15 WNI yang tersebar di wilayah sekitar perbatasan Thailand-Kamboja," tulisnya dalam edaran tersebut.

"KBRI Bangkok kembali mengimbau kepada WNI yang menetap di Thailand lebih dari 6 bulan agar melakukan lapor diri melalui portal peduli WNI www.peduliwni.kemlu.go.id," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Pemerintah Thailand menetapkan situasi darurat militer di 8 distrik yang berbatasan dengan Kamboja. Penetapan ini dilakukan di tengah situasi saling serang kedua negara.

Dilansir AFP, Jumat (25/7), hal itu disampaikan oleh Komandan Komando Pertahanan Perbatasan militer di provinsi Chanthaburi dan Trat, Apichart Sapprasert. Dia mengatakan bahwa "darurat militer sekarang berlaku" di tujuh distrik di Chanthaburi dan satu distrik di Trat.

Sementara dilansir Al Jazeera, distrik-distrik yang terdampak adalah Mueang Chanthaburi, Tha Mai, Makham, Laem Sing, Kaeng Hang Maew, Na Yai Am, dan Khao Khitchakut di Provinsi Chanthaburi dan Khao Saming di Provinsi Trat.

Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja memanas menyusul ledakan ranjau yang melukai tentara Thailand di perbatasan pada Rabu (23/7).

Sehari kemudian, atau Kamis (24/7), pertempuran sengit terjadi dengan melibatkan serangan roket, jet tempur, artileri, tank dan pengerahan pasukan darat.

Pertempuran pada Kamis (24/7), menurut militer Thailand, difokuskan di enam lokasi, termasuk di sekitar dua kuil kuno di area perbatasan yang disengketakan.

Dalam pertempuran itu, pasukan Kamboja menembakkan rentetan roket dan peluru artileri ke wilayah Thailand. Sedangkan militer Thailand mengerahkan sejumlah jet tempur F-16 untuk menyerang target-target militer di dalam wilayah Kamboja.

Otoritas Thailand melaporkan sedikitnya 15 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Kamboja.




(rih/rih)


Hide Ads