Polisi masih mendalami soal kepemilikan peluru kaliber 5,56 mm yang ditemukan di kios depan toko es teh di Wonodri Semarang. Peluru itu dikirim ke laboratorium forensik untuk pendalaman pemeriksaan.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto mengatakan penyelidikan masih dilakukan oleh Polrestabes Semarang. Saat ini sudah lebih dari dua saksi diperiksa.
"Kalau temuan peluru sudah koordinasi, sudah dilakukan penyidikan dan penyelidikan oleh Polrestabes Semarang. Orang-orang yang terakhir mengetahui, dan memiliki peluru tersebut akan kita minta keterangan. Sekarang sudah lebih dari dua, pelapor dan pemilik bangunan," kata Artanto di Mapolda Jateng, Semarang, Selasa (1/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artanto menjelaskan peluru tersebut dikirimkan ke Laboratorium Forensik untuk memeriksa lebih lanjut apakah peluru tersebut untuk senjata rakitan atau bukan.
"Peluru masih pemeriksaan untuk tentukan pabrikan atau rakitan, kirim ke laboratorium forensik. Untuk menentukan pidana atau bukan, lihat hasil penyelidikan atau penyidikan," ujarnya.
Untuk diketahui, seorang penyewa kios kecil di daerah Wonodri Semarang terkejut karena saat bersih-bersih menemukan 39 peluru di dalam kontainer dan dikemas toples bening. Penyewa kios langsung melaporkan ke polisi saat itu juga, Minggu (29/6) malam.
Kasi Humas Polrestabes Semarang, Kompol Agung Setyo Budi, mengatakan saksi melaporkan temuan itu ke Polda Jateng. Kemudian tim dari Polsek Semarang Selatan melakukan langkah penanganan.
"Kami telah mengamankan 39 butir amunisi kaliber 5,56 mm yang ditemukan di dalam kontainer di sebuah kios. Tim dari Polsek Semarang Selatan telah melakukan langkah-langkah awal mulai dari mengamankan TKP, meminta keterangan para saksi, hingga membuat berita acara serah terima barang temuan," kata Agung dalam keterangannya, Senin (30/6/2025).
"Saat ini kami tengah menelusuri asal-usul kepemilikan amunisi tersebut dengan memanggil beberapa pihak terkait, termasuk pengelola tempat usaha sebelumnya," imbuhnya.
(ahr/afn)