- Kapan Akhir dan Awal Tahun Baru Islam? 1. Awal dan Akhir Tahun Baru Islam 2025 Versi Pemerintah 2. Awal dan Akhir Tahun Baru Islam 2025 Versi NU 3. Awal dan Akhir Tahun Baru Islam 2025 Versi Muhammadiyah
- Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam Bisa Dibaca Hari Ini Jam Berapa?
- Bacaan Doa Akhir Tahun Baru Islam
- Bacaan Doa Awal Tahun Baru Islam
- Bacaan Doa Rasulullah SAW Saat Melihat Bulan Sabit
Tinggal menghitung jam, kaum muslim akan segera menyambut datangnya Tahun Baru Islam yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram, sehingga tidak sedikit di antara mereka yang berlomba-lomba mengamalkan bacaan doa kepada Allah SWT. Namun, yang menjadi pertanyaan, doa akhir dan awal tahun dibaca kapan?
Sebagaimana diketahui, pergantian tahun baru menjadi waktu yang tepat bagi seseorang untuk merefleksikan kembali hal-hal yang telah dilalui setahun belakangan. Momentum tersebut juga dapat menjadi kesempatan untuk setiap orang agar dapat menyampaikan permohonan sekaligus harapan terbaik semata-mata hanya kepada-Nya.
Oleh sebab itulah, biasanya di malam pergantian Tahun Baru Islam tidak sedikit kaum muslim yang berlomba-lomba melakukan berbagai amalan. Termasuk membaca doa akhir dan awal tahun baru. Lantas, kapan doa akhir dan awal tahun baru bisa diamalkan? Simak uraian jadwalnya berikut ini, ya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapan Akhir dan Awal Tahun Baru Islam?
Sebelum mengetahui waktu yang tepat mengamalkan doa akhir dan awal Tahun Baru Islam atau Hijriah, terlebih dahulu setiap muslim perlu untuk memahami tanggal berlangsungnya akhir dan awal tahun baru 1447 Hijriah kali ini. Dengan mengetahui tanggal akhir dan awal tahun baru, dapat memudahkan setiap muslim dalam memahami waktu terbaik bagi mereka untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengonversikan perhitungan hijriah ke dalam Masehi. Dengan begitu, setiap muslim akan lebih mudah dalam menandai tanggal-tanggal penting, termasuk pergantian Tahun Baru Islam pada 1447 Hijriah ini.
Untuk diketahui, tanggal 1 Muharram 1447 Hijriah yang menandai Tahun Baru Islam dapat dicermati dengan mengacu pada kalender Hijriah resmi dari lembaga pemerintah maupun organisasi keagamaan Islam di Indonesia. Tiga di antaranya adalah Kementerian Agama (Kemenag) RI yang mewakili pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Sebagai gambaran bagi kaum muslim, berikut uraian penetapan akhir dan awal tahun baru berdasarkan tiga lembaga dan organisasi tersebut.
1. Awal dan Akhir Tahun Baru Islam 2025 Versi Pemerintah
Terkait dengan 1 Muharram 2025 versi pemerintah, terdapat Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang telah diterbitkan oleh Kemenag RI. Melalui kalender Hijriah tersebut telah tercantum tanggal 1 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Hal tersebut menandakan kaum muslim yang berpegang pada kalender Hijriah milik Kemenag RI akan menyambut datangnya awal tahun baru di tanggal 27 Juni 2025.
Tanggal tersebut sekaligus dapat membantu dalam mengetahui akhir Tahun Baru Islam. Berdasarkan kalender tersebut, akhir Tahun Baru Islam 1446 Hijriah jatuh pada tanggal 30 Dzulhijjah 1446 Hijriah yang bertepatan dengan Kamis, 26 Juni 2025. Sebagai pengingat, berikut uraian tanggalnya:
Akhir Tahun Hijriah 2025 versi pemerintah: Kamis, 26 Juni 2025 (30 Dzulhijjah 1446 Hijriah)
Awal Tahun Hijriah 2025 versi pemerintah: Jumat, 27 Juni 2025 (1 Muharram 1447 Hijriah)
2. Awal dan Akhir Tahun Baru Islam 2025 Versi NU
Selanjutnya, ada NU yang telah menerbitkan Almanak Tahun 2025 1 Rajab 1446 H-11 Rajab 1447 H. Almanak yang diterbitkan oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang NU Kabupaten Bojonegoro tersebut turut mencantumkan tanggal 1 Muharram 1447 Hijriah jatuh di hari Jumat, 27 Juni 2025. Ini menandakan awal tahun baru versi NU dan pemerintah adalah sama, yaitu di tanggal 27 Juni 2025.
Sementara itu, akhir tahun 1446 Hijriah menurut NU juga berlangsung di tanggal 30 Dzulhijjah 1446 Hijriah yang jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025. Artinya, akhir dan awal Tahun Baru Islam versi NU dan pemerintah juga sama. Ini jadwalnya untuk menjadi acuan bagi kaum muslim yang berpedoman pada almanak tersebut:
Akhir Tahun Hijriah 2025 versi NU: Kamis, 26 Juni 2025 (30 Dzulhijjah 1446 Hijriah)
Awal Tahun Hijriah 2025 versi NU: Jumat, 27 Juni 2025 (1 Muharram 1447 Hijriah)
3. Awal dan Akhir Tahun Baru Islam 2025 Versi Muhammadiyah
Tak hanya pemerintah dan NU, pihak Muhammadiyah juga telah mengumumkan secara resmi penetapan 1 Muharram di tahun ini. Mengacu dari laman resmi mereka, Muhammadiyah menetapkan 1 Muharram 1447 Hijriah berlangsung di hari Kamis, 26 Juni 2025.
Penetapan tersebut menunjukkan adanya perbedaan awal Tahun Baru Hijriah versi Muhammadiyah dengan pemerintah dan NU. Kemudian di dalam Kalender Hijriyah Global Tunggal 1446 yang diterbitkan oleh Muhammadiyah, akhir tahun berlangsung pada tanggal 29 Dzulhijjah 1446 Hijriah yang bertepatan dengan hari Rabu, 25 Juni 2025. Artinya, awal dan akhir Tahun Baru Islam versi Muhammadiyah satu hari lebih awal dibandingkan pemerintah dan NU. Simak uraian tanggalnya:
Akhir Tahun Hijriah 2025 versi Muhammadiyah: Rabu, 25 Juni 2025 (29 Dzulhijjah 1446 Hijriah)
Awal Tahun Hijriah 2025 versi Muhammadiyah: Kamis, 26 Juni 2025 (1 Muharram 1447 Hijriah)
Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam Bisa Dibaca Hari Ini Jam Berapa?
Menurut buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, dijelaskan doa akhir tahun bisa dibaca setelah sholat Ashar hingga sebelum masuk waktu sholat Maghrib tiba.
Adapun waktu melakukannya pada waktu menjelang tanggal 1 Muharram. Untuk diketahui, pergantian hari dalam kalender Hijriah atau Islam berbeda dengan Masehi. Apabila dalam penanggalan Masehi pergantian hari terjadi tepat pada pukul 00.00 tengah malam, perhitungan kalender Hijriah atau Islam justru berlangsung di waktu setelah Maghrib.
Oleh sebab itulah, doa akhir tahun bisa dibaca setelah sholat Ashar hingga sebelum masuk waktu sholat Maghrib tiba tepat di akhir tahun Hijriah. Ini dikarenakan setelah waktu Maghrib berlangsung, maka sudah dihitung masuk awal tahun Hijriah.
Apabila merujuk pada uraian penjelasan akhir tahun baru Islam 2025 versi pemerintah, NU, dan Muhammadiyah dapat diketahui waktu doa akhir tahun bisa dibaca. Mengingat waktu sholat Ashar dan Maghrib tiap wilayah berbeda-beda, maka pada kesempatan ini akan disampaikan salah satu contohnya.
Misalnya saja merujuk pada laman resmi Bimas Islam, dapat diketahui sholat Ashar di wilayah Surakarta, Jawa Tengah pada hari Rabu (25/6/2026) dan Kamis (26/6/2025) adalah pukul 15.03 WIB dan sholat Maghrib berlangsung pada pukul 17.33 WIB. Maka dapat dipahami, doa akhir tahun bisa dibaca pada waktu tersebut. Berikut uraiannya yang didasarkan pada tiga versi akhir tahun Hijriah yang telah dijelaskan sebelumnya:
- Waktu membaca doa akhir tahun versi pemerintah: 30 Dzulhijjah 1446 Hijriah atau Kamis, 26 Juni 2025 pukul 15.03 WIB sampai sebelum 17.33 WIB
- Waktu membaca doa akhir tahun versi NU: 30 Dzulhijjah 1446 Hijriah atau Kamis, 26 Juni 2025 pukul 15.03 WIB sampai sebelum 17.33 WIB
- Waktu membaca doa akhir tahun versi Muhammadiyah: 29 Dzulhijjah 1446 Hijriah atau Rabu, 25 Juni 2025 pukul 15.03 WIB sampai sebelum 17.33 WIB
Sementara itu, untuk waktu membaca doa awal tahun Hijriah juga dapat diketahui dengan merujuk pada waktu setelah Maghrib. Masih merujuk dari jadwal sholat Maghrib yang telah diuraikan sebelumnya, sholat Maghrib di wilayah Surakarta berlangsung pukul 17.33 WIB. Artinya, kaum muslim di wilayah tersebut bisa mengamalkan doa akhir tahun sesuai setelah mengerjakan sholat Maghrib di waktu tadi. Sebagai gambaran, berikut uraian jadwalnya secara lengkap:
- Waktu membaca doa awal tahun versi pemerintah: malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau Kamis, 26 Juni 2025 mulai pukul 17.33 WIB (setelah sholat Maghrib)
- Waktu membaca doa awal tahun versi NU: malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau Kamis, 26 Juni 2025 mulai pukul 17.33 WIB (setelah sholat Maghrib)
- Waktu membaca doa awal tahun versi Muhammadiyah: malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau Rabu, 25 Juni 2025 mulai pukul 17.33 WIB (setelah sholat Maghrib)
Bacaan Doa Akhir Tahun Baru Islam
Setelah memahami waktu yang tepat mengamalkan doa akhir tahun baru, saatnya bagi setiap muslim untuk mengamalkan doa tersebut. Terdapat berbagai versi doa akhir tahun yang bisa diamalkan. Dua di antaranya akan diuraikan di bawah ini yang dikutip dari buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid dan 'Yang Perlu Dilakukan Muslimah Sepanjang Tahun' karya Khayeera Indana Hulwah dan Aliyah Tsurayya:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتُ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ. فَإِنِّى أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي. وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيَّ الثَّوَابَ فَأَسْتَلُكَ. اللَّهُمَّ يَا كَرِيمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيمُ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamin. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa;alaa aalihii wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa 'amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitanii 'an-hu falam atub min-hu wa lam tardhahuu wa lam tansahuu wa halimta 'alayya ba'da qudratika 'alaa uquubatii wa da'autanii ilattaubati min-hu ba'da jur-atii alaa ma'shiyatika fa innii astaghfiruka fagfirlii. Wa maa 'amiltu fiihaa mimmaa tardhaahu wa wa'adtanii 'alaihits tsawaaba fa as-aluka. Allaahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikraam an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha' rajaa-ii minka yaa kariim, wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah kukerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untukku, dan Engkau telah mengajakku untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, aku mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepadaku dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah kukerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, aku mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi, dan kepada keluarga dan sahabatnya."
اللَّهُمَّ مَا عَمَلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَنَسِيتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلَمْتُ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي، وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكِ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي، وَمَا عَمَلْتُ فِيهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ ، فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيمٌ، يَاذَا الْجَلالِ وَالْإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي، وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيمٌ
Allahumma maa 'amaltu fii hadzhihi ssanati mimmaa na-haytanii 'anhu falam atub minhu wa lam tardhohu wanasii-tuhu wa lam tansahu, wa halamtu 'alayya ba'da qudra-tika 'ala 'uquubatii, wa da'awtanii ila taubati minhu ba'da jaraa atii 'ala ma'shiyatiki fa innii astagfiruka fagfirlii, wa maa amaltu fiihaa mimaa tardhoohu wa wa'adtanii 'alaihis tsawaaba, fa as aluka allahummaa yaa kariimun, yaa dzaljalaali wal ikraami an tataqobbalahu minni wa laa taqtho' rojaa i minka yaa kariim.
Artinya: "Sesungguhnya aku memohon ampun kepadamu dari segala perbuatan dosa yang telah aku perbuat pada tahun ini yang aku belum sempat bertaubat, dan Engkau tidak meridhainya yang aku lupa dan engkau tidak akan pernah melupakannya. Engkau begitu sabar dengan diriku yang penuh dosa ini, padahal engkau sangat mampu dan sangat berkuasa menghukumku. Engkau juga telah menyeruku untuk segera bertaubat dari semua dosa yang aku telah perbuat, namun aku tetap terbuai dengan kedurhakaan-kedurhakaan kepadaMu. Ya Allah, aku memohon ampun dari semua itu ampunilah Ya Allah segala dosa dan khilafku itu. Ya Allah sekiranya ada perbuatan yang Engkau ridhoi dan Engkau berjanji untuk memberikan pahala atasnya, maka aku sangat berharap kepadamu Ya Allah. Tuhan Maha Penyayang. Maha Dermawan. Tuhan Pemilik Segala Kegagahan dan Kemuliaan terimalah amal perbuatanku itu Ya Allah, serta janganlah Engkau putuskan diriku untuk selalu berharap atas segala kasih sayang-Mu Ya Allah, Tuhan Maha Penyayang lagi Maha Dermawan."
Bacaan Doa Awal Tahun Baru Islam
Tidak hanya doa akhir tahun saja, terdapat juga bacaan doa awal tahun yang bisa dijadikan sebagai panduan bagi setiap muslim. Masih mengacu dari buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' dan '71 Doa Harian: Disertai Doa-doa Ibadah Lengkap' oleh KHM Yusuf Chudlori, berikut bacaan doa awal tahun Hijriah:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي حَقًّا حَقًّا، سَجَدْتُ لَكَ يَارَبِّ تَعَبُّدًا وَرِقًا. اللَّهُمَّ إِنَّ عَمَلِي ضَعِيفٌ فَضَاعِفُ لِي اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تُبْعَثُ عِبَادُكَ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.
Subhaanaka allaahumma anta rabbii haqqan haqqaa, sajadtu laka yaa rabbi ta'abbudan wa riqqaa. Allaahumma inna 'amali dha'iifun fadhaa'iflii. Allaahumma qinii 'adzaabaka yauma tub'atsu 'ibaaduka watub 'alayya innaka antat tawwaabur rahiim.
Artinya: "Maha Suci Engkau. Ya Allah, Engkaulah Tuhanku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai pengabdian dan penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari di mana hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang."
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيمُ الْأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ وَهَذَا عَامٌ جَدِيدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَالاسْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ارْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Bismillahir-rahmânir-rahîm. Wa shallallahu 'alâ sayyidinâ wa maulânâ muhammadin wa
'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam. Allâhumma antal-abadiyyul-qadimul-awwalu wa 'alâ fadhlikal-'azhîmi wa jûdikal-mu'awwali wa hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbala nas'alukal-ishmata fihi minasy-syaithâni wa auliyâ'ihi wa junûdihi wal-'auna 'alâ hâdzihin-nafsil-ammarati bis-sû'i wal-isytighâli bimâ yuqar-ribunî ilaika zulfâ yâ dzal-jalali wal-ikrâmi yâ arhamar-râhimîn, wa shallallahu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu melimpahkan shalawat kepada junjungan dan pimpinan kami (Nabi) Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Yang Maha kekal, Yang dahulu dan Yang awal, dengan karunia-Mu yang agung dan kemurahan-Mu yang selalu diharapkan, sekarang tahun baru telah tiba, maka kami memohon kepada-Mu, semoga pada tahun ini kami selalu dilindungi dari godaan setan dan bala tentaranya, dan semoga selalu diberi pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu yang selalu mengajak pada perbuatan jelek; dan semoga mendapat pertolongan untuk selalu dapat mengerjakan segala sesuatu yang bisa mendekatkan diri kepada-Mu, wahai Zat Yang Mahaagung lagi Mahamulia. Wahai Zat yang paling Pengasih di antara para pengasih. Semoga shalawat dan salam Allah limpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya dan sahabatnya."
Bacaan Doa Rasulullah SAW Saat Melihat Bulan Sabit
Kemudian ada juga sebuah bacaan doa sesuai sunnah Rasulullah SAW. Pada saat melihat bulan sabit yang biasanya menandai berlangsungnya pergantian bulan baru, Rasulullah SAW juga turut mengamalkan bacaan doa tertentu.
Mengutip dari buku 'Zadul Ma'ad : Panduan Lengkap Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat #2' oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, ada sebuah riwayat hadits yang menerangkan tentang bacaan doa yang diamalkan oleh Rasulullah. Di dalam hadits tersebut diriwayatkan Rasulullah SAW saat melihat bulan sabit akan membaca:
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ الله
"Ya Allah, munculkanlah ia dengan membawa keamanan, iman, keselamatan dan Islam, Rabb saya dan Rabbmu adalah Allah. " (HR. At-Tirmidzi, Ad-Darimi, dan Ibnu Hibban)
Lebih lanjut, dijelaskan dalam buku 'Doa-Doa Rasulullah Sehari-Hari dan Sepanjang Masa' karya Luthfi Yansyah, terkait dengan bacaan doa melihat bulan sabit yang bisa diamalkan oleh setiap muslim. Berikut bacaan doa yang dimaksud:
اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ رَبَّنَا وَتَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ
Allahuu akbar, alaahumma ahillahu 'alainaa bilamni wal iimaan, was salaamati wal islam, wat taufiiqi limaa tuhibbu rabbanaa wa tardhaa, rabbunaa wa rabbukallah.
Artinya: "Allah Maha Besar. Ya Allah, tampakkanlah awal bulan itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam serta mendapat petunjuk untuk menjalankan apa yang Engkau senang dan ridha. Tuhan kami dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah."
Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai doa akhir dan awal Tahun Baru Islam yang bisa dibaca mulai waktu tertentu lengkap dengan bacaannya sebagai panduan bagi setiap muslim. Semoga informasi ini membantu.
(par/dil)