Detik-detik Bocah Pekalongan Digigit Ular Weling hingga Kritis

Detik-detik Bocah Pekalongan Digigit Ular Weling hingga Kritis

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 25 Jun 2025 08:59 WIB
Ilustrasi ular weling
Ular weling. Foto: Lamn Thai National Park.
Pekalongan -

Seorang bocah asal Bojong, Pekalongan, kritis usai digigit ular weling di rumahnya. Saat ini korban dirawat di ruang ICU di RSI Muhamadiyah Pekajangan. Awalnya korban sempat dilarikan ke RSUD Kanjen, tetapi karena diduga salah diagnosis korban kolaps dan tidak sadarkan diri sampai saat ini. Berikut detik-detik kejadiannya.


Senin 16 Juni

Pukul 04.00 WIB

Kuasa hukum pihak keluarga, Imam Maliki, mengungkapkan kronologi kejadian bocah digigit ular weling. Imam menerangkan, awalnya korban Rafa tidur di rumahnya. Tiba-tiba muncul ular dan menggigit korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari keterangan pihak keluarga ke kita, kronologis awal pada Senin (16/06) pukul 04.00 WIB. Yang mana, adik Rafa sedang tidur. Ibunya kaget, karena ular melewatinya, kemudian ular mengigit anaknya," tutur Imam saat ditemui detikJateng, Selasa (24/6/2025) di Kantor LBH Garuda Kencana Indonesia, Kabupaten Pekalongan.

Ular tersebut, Imam melanjutkan, diduga terjatuh dari plafon rumahnya dan langsung menggigit korban.

ADVERTISEMENT

"Oleh pihak keluarga, korban dibawa ke mantri kesehatan terdekat. Saran mantri kesehatan, korban untuk segera dibawa ke rumah sakit," jelas Imam.

Pukul 05.30 WIB

Mantri kesehatan yang menangani korban menyarankan agar korban untuk segera dibawa ke rumah sakit. Hal ini karena menduga racun ular telah menyebar ke tubuh korban.

"Saat itu langsung dibawa ke RSUD Kajen. Sekitar Pukul 05.30 WIB langsung ditangani pihak rumah sakit," jelasnya.

Namun, penanganan awal ini menurut keterangan keluarga dilakukan penyuntikan dan diberi oksigen, tanpa infus. Sekitar 45 menit, kemudian oksigen dicabut, pihak medis menganggap pasien kondisi aman, bisa rawat jalan.

"Disuntik, dioksigen, sekitar 45 menit kemudian dicabuti semua. Rumah sakit menganggap pasien tidak apa-apa dan disarankan untuk dibawa pulang. Pihak keluarga meminta pasien di rawat inap, RSUD meminta pasien dirawat rumah saja," ungkap Imam.

Pukul 06.27 WIB

Usai ditangani pihak rumah sakit, sekitar pukul 06.27 WIB, pihak keluarga membayar administrasi rumah sakit dan membawa pulang pasien. Namun, belum juga sampai ke rumah, pasien kejang-kejang.

"Diperjalanan pulang, pasien kejang-kejang. Keluarga panik, kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Pekajangan. Sampai hari ini masih dirawat di RSI Pekajangan," kata Imam.

"Ya, kami menyayangkan, pihak RSUD sepertinya salah mendiagnosa. Jadi racun sudah menyebar di badan, tetapi dianggap tidak ada apa-apa. Kemarin, pihak keluarga mendatangi kantor kami untuk pendampingan hukum terkait hal ini," ungkapnya.

Melalui kuasa hukumnya, pihak keluarga keluarga akan melakukan somasi baik ke RSUD Kajen, maupun dokter yang menanganinya.

"Langkah pertama kami akan melakukan somasi pada pihak RSUD Kajen dan dokter yang menangani. Jika tidak ada tanggapan, kita akan melakukan langkah-langkah hukum baik pidana maupun perdata, tentunya ini sesuai mekanisme yang ada," ungkapnya.

Selasa 24 Juni

Sejak masuk ke RSI Muhammadiyah, korban langsung dirawat di ruang ICU. selama delapan hari perawatan, kondisi korban tidak mengalami perubahan. Bocah itu masih dalam kondisi kritis.

Salah seorang dokter di RSI Muhamadiyah Pekajangan, dr Maria Ulfa, mengatakan pasien itu ditempatkan di ICU sejak hari pertama dan ditangani oleh empat dokter spesialis, yakni dokter bedah, dokter syaraf, dokter anak, dan dokter anestesi.

"Kalau kondisi masih sama seperti saat masuk, tidak sadarkan diri. Terpasang alat bantu nafas," kata Maria saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (24/6/2025).

Maria mengatakan, pasien itu masuk pada Senin (16/6) sekitar pukul 08.30 WIB.

"Pasien tidak sadarkan diri sejak masuk tanggal 16 Juni, ke IGD langsung kita masukan ke ICU, kondisinya seperti itu, sudah tidak sadarkan diri," ujar dia.

Saat ditanya mengenai dugaan penyebabnya, Maria menyebut akibat gigitan ular.

"Dari dokter katanya karena snake bite, gigitan ular, dugaannya seperti itu. Kita tidak tahu ularnya seperti apa, dan dari ciri-cirinya memang sesuai dengan informasi dari keluarga (digigit ular). Tidak ada bengkak, merah, atau memar itu tidak ada, memang itu kena ke sistem syarafnya," ungkap Maria.




(apl/afn)


Hide Ads