Umat Islam di seluruh dunia selalu berpatokan dengan tanggalan Hijriah untuk menjalankan ibadah, seperti puasa sunnah. Oleh karena itu, penting mengetahui tanggalnya dengan tepat. Nah, berikut konversi kalender Hijriah hari ini 3 Juni 2025.
Disadur dari NU Online, kalender Hijriah didasarkan atas peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Sistem ini mengikuti siklus sinodik Bulan yang berlangsung sekitar 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29,5 hari. Dengan demikian, lama 1 tahun Hijriah minimal 354 hari.
Lain halnya dengan kalender Masehi yang mematok hitungannya berdasar peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender yang juga dikenal dengan nama Gregorian ini memakai siklus tropis Matahari. Setiap siklusnya berdurasi sekitar 365 hari 5 jam 48 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan lain dari kalender Hijriah dan Masehi adalah waktu pergantian hari. Disadur dari laman Djuanda University, pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam/waktu maghrib. Sementara itu, kalender Masehi berganti hari setiap pukul 00.00 malam.
Simak kalender Hijriah 3 Juni 2025 menurut NU-Muhammadiyah via uraian berikut!
Tanggal Hijriah Hari Ini 3 Juni 2025
Tanggal Hijriah Hari Ini 3 Juni 2025 Menurut NU
Dikutip dari laman NU Online, Pengurus Besar NU menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.
"Awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2025 dan hari raya Idul Adha 1446 H jatuh pada hari Jumat Wage tanggal 6 Juni 2025," jelas Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla, di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Hasil ini didasarkan atas temuan hilal tim Kementerian Agama, meskipun tim LF PBNU sendiri tidak berhasil menyaksikannya.
Keterangan mengenai tanggal awal Hijriah NU juga dirilis secara resmi melalui Surat Nomor 3971/PB.01/A/.I.01.47/99/05/2025 perihal Ikhbar/Pemberitahuan Hasil Rukyatul Hilal bil Fi'li Awal Dzulhijjah 1446 H. Dalam surat tertanggal 27 Mei tersebut, LF PBNU menulis bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025.
"Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-Madzahibul Arba'ah, dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan/memberitahukan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Mei 2025."
Dengan demikian, menurut NU, 3 Juni 2025 bertepatan dengan 7 Dzulhijjah 1446 Hijriah.
Tanggal Hijriah Hari Ini 3 Juni 2025 Menurut Muhammadiyah
Muhammadiyah telah menetapkan awal Dzulhijjah 1446 H jauh hari karena memakai metode hisab hakiki wujudul hilal. Ketetapan tersebut termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.
Melalui maklumat tersebut, Muhammadiyah menjelaskan bahwasanya pada Selasa (27/5/2025), bulan telah berada di atas ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia. Artinya hilal sudah wujud atau bulan sabit pertanda bulan baru tampak.
Berdasar hal tersebut, Muhammadiyah menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H pada Rabu Kliwon, 28 Mei 2025 M. Dengan demikian, maka Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah bertepatan dengan Jumat Wage, 6 Juni 2025 M.
Mengikuti ketentuan dalam maklumat PP itu, menurut Muhammadiyah, 3 Juni 2025 bertepatan dengan 7 Dzulhijjah 1446 Hijriah. Meski begitu, perlu dicatat bahwasanya 7 Dzulhijjah sejatinya sudah dimulai sejak Senin, 2 Juni 2025 maghrib.
Keterangan terkait tanggal Hijriah hari ini juga bisa detikers temukan dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Sedianya, dirujuk dari laman Universitas Muhammadiyah Surakarta, kalender ini akan mulai dipergunakan pada 1 Muharam 1447 H mendatang.
Meski baru aktif dipakai pada tahun baru Islam 1447 H, tanggal hijriah Mei 2025 sudah tercantum dalam kalender tersebut. Sama dengan ketetapan PP Muhammadiyah, KHGT di laman Falak Muhammadiyah mengonversi 3 Juni 2025 menjadi 7 Dzulhijjah 1446 H.
Tanggal Hijriah Hari Ini 3 Juni 2025 Menurut Pemerintah
Berdasar keterangan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H, tanggal pertama bulan kedua belas Hijriah ini jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025.
"Kita bisa menyimpulkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 sehingga 10 Dzulhijjah atau nanti Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat tanggal 6 Juni 2025 M," jelasnya, dikutip detikJateng dari siaran langsung kanal YouTube Bimas Islam TV, Selasa (27/5/2025).
Atas dasar tersebut, maka 3 Juni 2025 menurut pemerintah bertepatan dengan 7 Dzulhijjah 1446 H. Tanggal yang sama juga ditemukan dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.
Akhir kata, baik pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah sama-sama mengonversi Selasa, 3 Juni 2025 menjadi 7 Dzulhijjah 1446 Hijriah.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Disadur dari buku Muslim-Christian Relations in the New Order Indonesia tulisan Fatimah Husein, Tarwiyah berasal dari kata Arab 'rawiya'. Kata ini berarti minum sampai puas. Bisa juga dimaknai menyediakan dan mengalirkan air.
Hal ini kemungkinan disebabkan pada zaman dahulu, jemaah haji mengisi kantong-kantong kulit dengan air pada hari tersebut. Tujuannya adalah menyiapkan kebutuhan, baik untuk diri sendiri maupun hewan tunggangan, selama ibadah haji di Mina dan Arafah.
Lebih lanjut, dikutip dari buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah oleh Hanif Luthfi Lc MA, hari Tarwiyah terletak tepat sehari sebelum hari Arafah, yakni 8 Dzulhijjah. Pada hari tersebut, umat Islam disunnahkan untuk puasa karena termasuk 9 hari awal Dzulhijjah.
Kesunnahan ini dilatarbelakangi hadits:
أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَتِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنَ الشَّهْرِ
Artinya: "Adalah Nabi puasa Asyura, sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, dan tiga hari pada setiap bulan." (HR An-Nasa'i no 2372, Ahmad no 271, dan Baihaqi no 284)
Kemudian timbul pertanyaan baru, apakah puasa Tarwiyah punya keutamaan khusus? Memang benar ada hadits yang menyebut keutamaannya. Namun, menurut para ulama, hadits tersebut lemah atau palsu. Redaksi haditsnya adalah:
مَنْ صَامَ الْعَشْرَ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ صَوْمُ شَهْرٍ ، وَلَهُ بِصَوْمٍ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ سَنَةٌ ، وَلَهُ بِصَوْمٍ يَوْمِ عَرَفَةَ سَنَتَانِ
Artinya: "Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun." (Hadits dari jalur Ali al-Muhairi, dari at-Thibbi, dari Abu Sholeh, dari Ibnu Abbas RA)
Ibnul Jauzi mengatakan hadits ini palsu sehingga tidak bisa dijadikan rujukan. Begitu pula Imam as-Syaukani yang wafat pada 1255 Hijriah memberi keterangan senada. Beliau berkata:
رواه ابن عدي عن عائشة مرفوعاً ولا يصح وفي إسناده : الكلبي كذاب
Artinya: "Hadits ini disebutkan oleh Ibn Adi dari Aisyah secara marfu'. Hadits ini tidak shahih, dalam sanadnya terdapat perawi bernama al-Kalbi, seorang pendusta." (al-Fawaid al-Majmu'ah, 1/45)
Oleh karena itu, detikers boleh-boleh saja dan tetap disunnahkan berpuasa Tarwiyah, namun tanpa perlu memercayai keutamaan di atas. Pun juga, pelaksanaannya tidak perlu dikhususkan karena hari Tarwiyah, melainkan karena masuk 9 hari awal Dzulhijjah.
Berpuasa pada hari Tarwiyah, sebagaimana juga hari-hari lain awal Dzulhijjah adalah ibadah yang agung. Dalam salah satu haditsnya, Nabi Muhammad SAW menerangkan bahwa Allah SWT sangat mencintai 10 hari awal Dzulhijjah bila seorang muslim memanfaatkannya untuk beramal shalih.
Diambil dari buku 44 Faidah 10 Hari Awal Dzulhijjah karya Syaikh Al-Munajjid yang diterjemahkan Abu Salma, ada sebuah hadits termasyhur yang berbunyi:
مَا مِنْ أَيَّامِ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ يَا رَسُولَ الله، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ الله, وَلا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
Artinya: "Tidaklah ada hari yang beramal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah melebihi 10 hari ini (yaitu 10 hari awal bulan Dzulhijjah). (Para sahabat bertanya:) Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah? (Nabi menjawab:) Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan membawa sesuatu apapun." (HR Bukhari nomor 969 dan Tirmidzi nomor 757)
Demikian informasi ringkas mengenai kalender hijriah hari ini 3 Juni 2025 dan keutamaan puasa Tarwiyah yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat!
(par/apu)