5 Cara Mengatasi Mata Mengganjal tapi Tidak Ada Kotoran, Apa Penyebabnya?

5 Cara Mengatasi Mata Mengganjal tapi Tidak Ada Kotoran, Apa Penyebabnya?

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 11 Mei 2025 22:00 WIB
close up of beauty woman pointing her eye
Ilustrasi mata. Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999
Solo -

Pernahkah merasakan mata mengganjal tapi tidak ada kotoran yang terlihat? Sensasi ini bisa terasa seperti ada pasir halus atau benda asing kecil yang mengganggu, padahal tidak ditemukan apa pun saat diperiksa. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengatasi mata mengganjal tapi tidak ada kotoran agar kondisi ini tidak terus berulang.

Keluhan ini cukup umum dan dapat dialami oleh siapa saja. Rasa tidak nyaman yang timbul bisa mengganggu aktivitas, terutama saat membaca, menatap layar, atau berkendara. Meski sering dianggap sepele, kondisi ini bisa menandakan gangguan pada permukaan mata yang memerlukan perhatian.

Ingin tahu bagaimana cara mengatasi mata yang terasa mengganjal tapi tidak ada kotoran? Mari kita simak penjelasan lengkap yang dihimpun dari Medical News Today dan Miranza berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Mengatasi Mata Mengganjal tapi Tidak Ada Kotoran

Terdapat sejumlah cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi mata yang terasa seperti mengganjal, tetapi tidak ada kotoran yang terlihat. Mari simak dan praktikkan!

1. Gunakan Obat Tetes Mata yang Sesuai

Penggunaan obat tetes mata merupakan salah satu cara paling umum untuk meredakan sensasi mengganjal, khususnya jika penyebabnya adalah mata kering atau iritasi ringan. Air mata buatan atau pelumas mata berfungsi untuk menjaga permukaan bola mata tetap lembap dan nyaman.

ADVERTISEMENT

Jika penyebabnya infeksi ringan seperti konjungtivitis, maka penggunaan obat tetes antibiotik atau antivirus bisa direkomendasikan sesuai dengan penyebab infeksi tersebut. Namun, pemilihan jenis obat harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak memperparah iritasi yang sudah ada.

Penggunaan obat tetes tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis, agar jenis tetes mata yang digunakan sesuai dengan penyebab gejala.

Misalnya, pada kasus mata kering akibat pemakaian lensa kontak atau ruangan ber-AC, pelumas mata bisa digunakan beberapa kali sehari sesuai petunjuk. Sementara jika disebabkan oleh infeksi, diperlukan resep dan anjuran penggunaan dari dokter mata untuk menghindari resistensi obat atau komplikasi lainnya.

2. Kompres Mata dengan Air Hangat

Kompres hangat efektif untuk meredakan keluhan mata mengganjal yang disebabkan oleh blefaritis. Proses ini membantu melunakkan dan melancarkan aliran minyak dari kelenjar meibom yang tersumbat di kelopak mata.

Caranya adalah dengan merendam kain bersih dalam air hangat, lalu peras dan tempelkan ke kelopak mata tertutup selama 5 sampai 10 menit. Kompres ini akan membantu meredakan peradangan dan mengurangi rasa seperti ada kotoran yang tertinggal di mata.

Lakukan kompres hangat ini sebanyak dua sampai tiga kali sehari, terutama pada pagi dan malam hari, untuk hasil yang optimal. Setelah kompres, bisa dilanjutkan dengan membersihkan kelopak mata agar serpihan kecil dan sisa minyak yang terangkat tidak kembali mengiritasi mata.

Cara ini tidak hanya membantu mengatasi gejala saat ini, tetapi juga mencegah kekambuhan jika dilakukan secara rutin. Pastikan air yang digunakan bersih dan tidak terlalu panas agar tidak melukai area sekitar mata.

3. Bersihkan Kelopak Mata Secara Rutin

Menjaga kebersihan kelopak mata sangat penting jika penyebab rasa mengganjal adalah peradangan seperti blefaritis. Gunakan kapas atau kain halus yang dibasahi air hangat, lalu usapkan lembut pada tepi kelopak mata, terutama di pangkal bulu mata, untuk membersihkan serpihan kecil, sisa minyak, dan bakteri. Pembersihan ini dapat membantu mengurangi iritasi dan mencegah sumbatan pada kelenjar minyak yang bisa memperparah gejala.

Lakukan langkah ini setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam, terutama setelah kompres hangat. Pastikan tangan bersih sebelum menyentuh area mata dan gunakan kain atau kapas yang berbeda untuk setiap mata agar tidak menyebarkan infeksi.

Hindari penggunaan sabun biasa yang bisa menyebabkan iritasi; gunakan larutan pembersih yang aman untuk mata jika tersedia. Kebiasaan ini penting dilakukan secara konsisten untuk mencegah kekambuhan dan menjaga kesehatan permukaan mata.

4. Hindari Mengucek Mata

Meskipun terasa sangat mengganggu, mengucek mata dapat memperparah kondisi, terutama jika ada luka kecil atau iritasi pada kornea. Gesekan akibat mengucek mata bisa menyebabkan abrasi kornea atau membuat bulu mata yang tumbuh ke arah dalam semakin menekan permukaan bola mata. Selain itu, tangan yang tidak bersih bisa memperkenalkan bakteri atau virus ke dalam mata, memperburuk infeksi atau menimbulkan infeksi baru.

Menahan keinginan untuk mengucek mata adalah langkah pencegahan penting. Fokuskan pada cara penanganan yang benar seperti kompres hangat, penggunaan obat tetes mata, dan menjaga kebersihan mata.

Jika rasa mengganjal sangat intens, lebih baik segera cuci tangan lalu periksa mata secara hati-hati menggunakan pencahayaan yang cukup untuk memastikan tidak ada benda asing yang tertinggal. Jika tidak ditemukan apapun, sebaiknya segera lanjutkan ke langkah pemeriksaan medis agar bisa diketahui penyebab pastinya.

5. Periksakan ke Dokter Jika Gejala Tidak Membaik

Jika setelah melakukan perawatan mandiri seperti kompres hangat, membersihkan mata, dan menggunakan tetes mata gejala tetap tidak membaik, langkah terbaik adalah memeriksakan mata ke dokter. Beberapa penyebab seperti abrasi kornea, pinguekula, pterygium, atau pertumbuhan bulu mata ke dalam mungkin tidak bisa dideteksi tanpa pemeriksaan khusus. Dokter mata memiliki alat dan keahlian untuk mengevaluasi permukaan mata secara menyeluruh dan menentukan tindakan yang diperlukan.

Pemeriksaan ini sangat penting terutama jika keluhan disertai dengan nyeri hebat, gangguan penglihatan, atau pembengkakan yang tidak wajar. Tindakan seperti pencabutan bulu mata yang tumbuh ke dalam atau pemberian obat tertentu mungkin diperlukan dan hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis. Semakin cepat masalah terdiagnosis, semakin kecil risiko komplikasi jangka panjang yang bisa merusak penglihatan.

Penyebab Mata Terasa Mengganjal tapi Tidak Ada Kotoran

Mata yang terasa mengganjal dapat terjadi karena sejumlah penyebab, mari kita simak beberapa di antaranya.

1. Mata kering

Kondisi ini terjadi saat jumlah atau kualitas air mata tidak cukup untuk melumasi permukaan mata. Permukaan bola mata yang kering dan tidak terlindungi bisa menyebabkan sensasi mengganjal.

Mata kering bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari paparan angin dan ruangan ber-AC, penggunaan lensa kontak, hingga perubahan hormonal. Gejala lain yang bisa muncul adalah mata merah, perih, dan terasa seperti terbakar. Jika tidak ditangani dengan baik, mata kering bisa menyebabkan iritasi kronis dan kerusakan pada permukaan kornea.

2. Blefaritis

Blefaritis adalah peradangan kronis pada kelopak mata yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri, ketidakseimbangan kelenjar minyak di kelopak mata, atau kondisi kulit seperti dermatitis seboroik. Peradangan ini menyebabkan serpihan kecil seperti ketombe di pangkal bulu mata, yang bisa membuat mata terasa seperti ada yang mengganjal meski tidak terlihat kotoran nyata.

Keluhan lain yang menyertai biasanya berupa kelopak mata bengkak, gatal, dan mata merah. Kondisi ini bisa kambuh berulang kali dan memerlukan perawatan jangka panjang.

3. Abrasi Kornea

Mata terasa mengganjal juga bisa disebabkan oleh abrasi kornea, yaitu luka kecil atau goresan pada permukaan mata yang sangat sensitif. Meskipun ukuran lukanya kecil dan tidak selalu terlihat dari luar, abrasi kornea bisa menimbulkan sensasi seperti ada benda asing yang tertinggal di mata.

Penyebabnya bisa karena mengucek mata terlalu keras, terkena kuku, serpihan kecil debu, atau penggunaan lensa kontak yang tidak bersih. Luka ini membuat mata terasa sangat tidak nyaman, perih, silau terhadap cahaya, dan berair secara berlebihan.

4. Pertumbuhan Abnormal

Pinguekula adalah pertumbuhan jaringan kecil berwarna kekuningan yang muncul di bagian putih mata dekat hidung. Sementara pterygium adalah jaringan yang tumbuh dari konjungtiva menuju kornea.

Kedua kondisi ini umumnya tidak berbahaya, tapi bisa menimbulkan sensasi mengganjal, terutama saat jaringan mulai menebal. Paparan sinar UV dan debu menjadi pemicu utama munculnya pertumbuhan ini. Selain rasa tidak nyaman, penderita juga bisa mengalami mata merah dan kering.

5. Trikiasis

Bulu mata yang tumbuh ke arah bola mata bisa mengiritasi permukaan kornea. Meski bulu mata hanya satu atau dua helai yang tumbuh ke dalam, gesekannya bisa cukup untuk menimbulkan rasa seperti ada benda asing yang tersangkut di mata. Selain mengganjal, kondisi ini bisa menyebabkan luka pada kornea, infeksi, dan dalam kasus berat bisa merusak penglihatan jika tidak ditangani.

6. Infeksi Mata Ringan

Konjungtivitis ringan, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun alergi, bisa membuat mata terasa tidak nyaman. Selain rasa mengganjal, gejala lain yang mungkin muncul termasuk mata merah, gatal, dan keluar cairan. Infeksi ringan seperti ini bisa membaik dengan penanganan sederhana, tapi tetap perlu diperhatikan agar tidak berkembang menjadi infeksi yang lebih serius.

Cara mengatasi mata yang mengganjal bisa dilakukan dengan perawatan mandiri. Tetapi jika tidak membaik, maka sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads